2.1.1 Pengertian Piutang Usaha
Menurut Kasmir 2012:41 piutang adalah tagihan perusahaan kepada pihak lainnya yang memiliki jangka waktu tidak lebih dari satu tahun. Sedangkan
Syamsyudin 2007:255 mendefinisikan piutang sebagai aktiva yang timbul karena adanya penjualan secara kredit oleh perusahaan kepada langganannya.
Dalam akuntansi, akun piutang disusun dalam neraca sebagai bagian dari aktiva lancar yang paling likuid lancar setelah kas. Karena piutang dianggap
sebagai account yang segera dapat diuangkan ditunaikan pada saat dibutuhkan dalam jangka waktu tidak lebih dari satu tahun.
Menurut Kasmir 2012:41 piutang pada umumnya dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu :
a. Piutang usaha adalah tagihan yang diakibatkan penjualan barang kelangganan
secara kredit dengan kurun waktu satu tahun atau kurang dari satu tahun. Piutang usaha biasanya tidak disertai dengan surat perjanjian, melainkan
perusahaan hanya memberikan faktur tanda pembelian yang telah ditandatangani oleh debitur.
b. Piutang wesel adalah tagihan perusahaan kepada pihak lain karena adanya
suatu perjanjian tertulis wesel untuk membayar sejumlah uang tertentu pada suatu saat tertentu. Berbeda dengan piutang usaha, piutang wesel disertai oleh
surat perjanjian.
2.1.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Jumlah Piutang
Besar kecilnya piutang dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut: 1.
Volume penjualan kredit Faktor utama dalam menentukan besar kecilnya piutang adalah penjualan
kredit. Makin besar jumlah penjualan kredit maka akan semakin besar jumlah piutang. Tingkat penjualan dapat digunakan untuk meramalkan perubahan
Universitas Sumatera Utara
tingkat piutang. Misalnya, perkiraan kenaikan penjualan kredit sebesar 10 pada waktu yang akan datang, memungkinkan akan menaikkan piutang sebesar
10. 2.
Syarat pembayaran bagi penjualan kredit Semakin panjang batas waktu pembayaran kredit maka akan semakin besar
jumlah piutangnya dan sebaliknya. Semakin pendek batas waktu pembayaran kredit maka jumlah piutang akan semakin kecil karena banyak pelanggan yang
melunasi utangnya dalam jangka waktu yang lebih singkat. 3.
Ketentuan batas volume penjualan kredit Ketentuan batas maksimal volume penjualan kredit dalam jumlah yang relative
besar maka jumlah piutang juga semakin besar. Artinya, ketika modal yang ditanamkan atau diinvestasikan dalam kredit besar maka akan semakin
memperbesar jumlah piutang. 4.
Kebiasaan membayar para pelanggan Kebiasaan pelanggan yang suka membayar jumlah yang terutang atas
penjualan kredit mundur dari waktu yang sudah dipersyaratkan menyebabkan jumlah piutang relatif besar. Sehingga dalam hal ini, perusahaan harus
memiliki kriteria untuk menentukan pilihan calon pembeli mana yang dapat membeli secara kredit.
5. Kegiatan penagihan piutang dari pihak perusahaan
Apabila kegiatan penagihan piutang dilakukan secara aktif dan pelanggan melunasinya maka jumlah piutang akan relatif kecil. Untuk itu, perusahaan
Universitas Sumatera Utara
harus memperhatikan bagaimana kebijakan penagihan piutang yang ditetapkannya.
2.1.3 Pentingnya Pengelolaan Piutang Usaha