Uji Heteroskedastisitas Uji Autokorelasi

Gambar 4.2 Normal P-Plot Normal Probability Plot Normal P-Plot setelah transformasi data Sumber : Data Olahan Peneliti. 2013 Pengujian normalitas data setelah transformasi data, dengan uji Kolmogorov-Smirnov dan Historgram telah memperlihatkan bahwa data berdistribusi normal. Demikian pula dengan grafik Normal P-Plot juga menunjukkan bahwa penyebaran titik-titik berada disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Dapat disimpulkan bahwa model regresi telah memenuhi syarat asumsi normalitas. Setelah data berdistribusi normal, maka dilanjutkanlah pengujian asumsi klasik lainnya sebagai berikut.

2. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas menunjukkan bahwa variansi variabel tidak sama dari satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Jika variansi dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut Universitas Sumatera Utara Homokedastisitas. Menurut Santoso 2000 dalam Juliandi 2013:176, dasar pengambilan keputusan dalam uji heterokedastisitas adalah : 1. Jika pola tertentu seperti titik-titik poin-poin yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur, maka terjadi heterokedastisitas. 2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik poin-poin menyebar dibawah dan diatas angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas. Adapun analisis heterokedastisitas dapat dilihat dari grafik scatterplot seperti gambar dibawah ini. Gambar 4.3 Scatterplot Sumber : Data Olahan Peneliti. 2013 Gambar diatas menunjukkan titik-titik menyebar dibawah dan diatas angka 0 pada sumbu Y, menyatakan bahwa tidak terjadi gejala Universitas Sumatera Utara heteroskedastisitas pada model regresi sehingga model regresi sudah layak dipakai untuk memprediksi besarnya pengaruh perputaran piutang terhadap profitabilitas perusahaan yang diukur melalui Return On Asset ROA pada industri makanan dan minuman.

3. Uji Autokorelasi

Tujuan uji autokorelasi adalah untuk menguji tentang ada atau tidaknya korelasi antara kesalahan penggangu pada periode t dengan periode t-1 pada persamaan regresi linier. Apabila terjadi korelasi maka menunjukkan adanya problem autokorelasi. Model regresi yang baik adalah model regresi yang bebas auto korelasi. Untuk mendeteksi autokorelasi dapat dilakukan dengan uji Durbin-Watson. Adapun hasil analisis Durbin-Watson sebagai berikut. Tabel 4.14 Uji Autokorelasi dengan Durbin-Watson Model Summary b Mode l R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 ,121 a ,015 -,009 ,84917 ,809 a. Predictors: Constant, PerputaranPiutang b. Dependent Variable: ROA Sumber : Data Olahan Peneliti. 2013 Dari table 4.14, terlihat bahwa hasil uji Durbin-Watson menghasilkan angka positif sebesar 0,809 atau berada dibawah +2, sehingga dapat dinyatakan bahwa dari hasil uji Durbin-Watson tidak terdapat autokorelasi dalam model regresi linier. Dari ketiga pengujian asumsi klasik yang dilakukan maka dapat dinyatakan bahwasannya data penelitian telah bebas dari syarat-syarat model Universitas Sumatera Utara regresi, sehingga penelitian dapat dilanjutkan ketahapan selanjutnya yaitu analisis regresi linier sederhana.

4.3.3 Analisis Regresi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Makanan dan Minuman Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 117 85

Pengaruh Tingkat Pertumbuhan Penjualan Dan Perputaran Piutang Terhadap Likuiditas Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

31 160 65

Pengaruh Modal Kerja terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Sektor Industri Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

3 105 85

Pengaruh perputaran piutang dan arus kas operasi terhadap tingkat likuiditas pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

18 88 153

Pengaruh Perputaran Piutang Terhadap Profitabilitas Perusahaan Pada Industri Makanan & Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 1 11

Pengaruh Perputaran Piutang Terhadap Profitabilitas Perusahaan Pada Industri Makanan & Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 2

Pengaruh Perputaran Piutang Terhadap Profitabilitas Perusahaan Pada Industri Makanan & Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 1 8

Pengaruh Perputaran Piutang Terhadap Profitabilitas Perusahaan Pada Industri Makanan & Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 19

Pengaruh Perputaran Piutang Terhadap Profitabilitas Perusahaan Pada Industri Makanan & Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 1 3

Pengaruh Perputaran Piutang Terhadap Profitabilitas Perusahaan Pada Industri Makanan & Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 15