Deskripsi Objek Penelitian HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian

Objek penelitian dalam penelitian ini adalah industri makanan minuman food beverages industry yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Industri makanan dan minuman merupakan bagian dari industri barang konsumsi consumer goods di Indonesia. Industri makanan dan minuman termasuk jenis industri yang cukup berkembang, keadaan tersebut dapat dilihat dari banyaknya pengusaha yang bergerak diindustri ini dibanding dengan industri barang konsumsi consumer goods lainnya, seperti industri rokok, farmasi, kosmetik barang keperluan rumah tangga, serta peralatan rumah tangga. Cabang industri ini merupakan industri yang cukup banyak menghasilkan devisa dan mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang cukup besar. Sehingga bagi perekonomian Indonesia sektor industri ini merupakan salah satu sector industri yang penting, karena mampu memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Pada tahun 2007, cabang industri ini berhasil meraih nilai ekspor sebesar US 7,75 miliar dan sampai pada bulan Mei 2008, cabang industri ini telah menghasilkan devisa sebesar US 4,6 miliar dengan Negara tujuan ekspor utama produk industri ini adalah Singapura, Jepang dan AS, sedangkan Negara pesaing utama dipasar ekspor adalah Malaysia, Thailand dan RTT Sumber : Media Industri, 2008:edisi 5. Universitas Sumatera Utara Pertumbuhan industri juga didukung dengan pola konsumsi masyarakat yang menunjukkan angka yang positif. Data pengeluaran masyarakat per kapita menunjukkan bahwa pola konsumsi masyarakat Indonesia sudah bergeser. Meskipun padi-padian masih digemari, tapi masyarakat cenderung lebih suka mengkonsumsi makanan siap saji atau instan. Berikut data pertumbuhan industri dimulai dari tahun 2009 sampai dengan 2011. Tabel 4.1 Data Pertumbuhan Industri Makanan dan Minumana tahun 2009-2011 Kelompok Barang commodity group 2009 2010 2011 MakananFood 217.720 254.250 293.556 Padi-padianCereals 38.122 44.004 44.427 Umbi-umbianTubers 2.180 2.422 3.008 IkanFish 18.454 21.467 25.369 DagingMeat 8.114 10.370 10.972 Telur dan Susu Eggs And Milk 14.056 15.834 17.106 Sayur-sayuranVegetables 16.813 18.995 25.563 Kacang-kacanganLegumes 6.759 7.387 7.500 Buah-buahanFruits 8.821 12.335 12.759 Minyak dan lemakOil And Fats 8.416 9.486 11.342 Bahan minumanBeverage Stuff 8.691 11.195 10.681 Bumbu-bumbuanSpices 4.643 5.390 6.268 Konsumsi lainnyaMiscellaneous Food Items 5.720 6.368 6.381 Makanan dan Minuman jadiPrepared Food And Beverages 54.326 63.286 81.536 Tembakau dan SirihTobacco And Betel 22.604 25.982 30.647 Sumber : Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Indonesia, BPS, 2013 Tidak hanya didukung dengan nilai ekspor dan pola konsumsi masyarakat yang terus meningkat, volume penjualan pada industri juga dapat dikatakan selalu meningkat tiap tahunnya. Selain penjualan tunai, peningkatan volume penjualan ini juga tidak terlepas dari adanya aktivitas penjualan secara kredit yang dilakukan oleh perusahaan, seperti pemberian piutang usaha pada pihak ketiga dan pada pihak- Universitas Sumatera Utara pihak yang dianggap mempunyai hubungan istimewa pada perusahaan. Kebijakan piutang dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan keuntungan profitabilitas perusahaan, karena piutang dianggap sebagai salah satu account yang penting didalam laporan keuangan yang dapat meningkatkan penjualan sehingga jika penjualan meningkat perusahaan juga akan mampu meningkatkan laba usahanya. Kebijakan yang dilakukan perusahaan guna mencegah munculnya resiko yaitu menetapkan penyisihan piutang ragu-ragu berdasarkan penetapan berkala terhadap kemungkinan kolektibilitas piutang masing-masing pelanggan. Manajemen berpendapat bahwa penyisihan atas piutang ragu-ragu tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari tidak tertagihnya piutang. Tinggi rendahnya peputaran piutang dan tingkat profitabilitas suatu perusahaan itu dapat dilihat dengan membandingkan nilai rata-rata perusahaannya dengan nilai perputaran piutang dan profitabilitas sebenarnya ditahun tersebut. Berikut akan disajikan besarnya rata-rata perputaran piutang dan profitabilitas tiap perusahaan pada industri makanan minuman di Bursa Efek. Tabel 4.2 Data Rata-Rata Piutang dan Profitabilitas Perusahaan Selama Periode 2008-2011 No. Nama Perusahaan Kode Rata-Rata Industri Receivable Turnover ROA 1. Akasha Wira Internasional Tbk. ADES 5,7041 0,0323 2. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. AISA 5,1665 0,0460 3. Cahaya Kalbar Tbk. CEKA 13,1533 0,0997 4. Delta Djakarta Tbk. DLTA 4,9311 0,2423 5. Indofood Sukses Makmur Tbk. INDF 15,3570 0,0999 6. Multi Bintang Indonesia Tbk. MLBI 11,7949 0,4723 Universitas Sumatera Utara 7. Mayora Indah Tbk. MYOR 6,1334 0,1234 8. Prashida Aneka Niaga Tbk. PSDN 19,4727 0,1237 9. Sekar Laut Tbk. SKLT 8,0633 0,0421 10. Siantar Top Tbk. STTP 9,0156 0,0536 11. Ultrajaya Milk Industri Trading Tbk. ULTJ 9,4932 0,0961 Sumber : idx laporan keuangan, olahan peneliti, 2013 Setiap perusahaan memiliki tingkat rata-rata perputaran piutang dan profitabilitas yang berbeda. Dimana rata-rata tersebut menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mengelola keuangannya serta menunjukkan posisi keuangan perusahaan dalam industri. Seberapa besar perusahaan itu digolongkan pada tingkatan level yang berbeda, sehingga rata-rata perputaran piutang dan profibilitas dapat diukur dari tiap perusahaannya. Rata-rata perputaran piutang dan profitabilitas juga menunjukkan berhasil tidaknya perusahaan dalam mengelola keuangannya, dalam hal ini mengelola piutang dan keuntungan yang diperoleh tiap tahunnya. Dari table 4.2 dapat dilihat bahwasannya perusahaan yang memiliki rata- rata perputaran piutang industri tertinggi adalah PT. Prashida Aneka Niaga yaitu sebesar 19,4727 kali. Hal ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mengelola piutang dan kebijakan kredit yang ditetapkannya. Sedangkan perusahaan yang memiliki tingkat rata-rata ROA industri tertinggi adalah PT. Multi Bintang Indonesia yaitu sebesar 47,23. Angka yang cukup tinggi dibanding perusahaan sejenis lainnya. Hal tersebut menunjukkan kondisi dan posisi keuangan perusahaan yang menguntungkan pada pengembalian asset perusahaannya. Universitas Sumatera Utara

4.2 Penyajian Data

Dokumen yang terkait

Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Makanan dan Minuman Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 117 85

Pengaruh Tingkat Pertumbuhan Penjualan Dan Perputaran Piutang Terhadap Likuiditas Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

31 160 65

Pengaruh Modal Kerja terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Sektor Industri Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

3 105 85

Pengaruh perputaran piutang dan arus kas operasi terhadap tingkat likuiditas pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

18 88 153

Pengaruh Perputaran Piutang Terhadap Profitabilitas Perusahaan Pada Industri Makanan & Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 1 11

Pengaruh Perputaran Piutang Terhadap Profitabilitas Perusahaan Pada Industri Makanan & Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 2

Pengaruh Perputaran Piutang Terhadap Profitabilitas Perusahaan Pada Industri Makanan & Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 1 8

Pengaruh Perputaran Piutang Terhadap Profitabilitas Perusahaan Pada Industri Makanan & Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 19

Pengaruh Perputaran Piutang Terhadap Profitabilitas Perusahaan Pada Industri Makanan & Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 1 3

Pengaruh Perputaran Piutang Terhadap Profitabilitas Perusahaan Pada Industri Makanan & Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 15