Status Trofik Perairan Studi Korelasi Kegiatan Budidaya Ikan Keramba Jaring Apung dengan Pengayaan Nutrien (Nitrat dan Fosfat) dan Klorofil-a di Perairan Danau Toba

Orba Ginting : Studi Korelasi Kegiatan Budidaya Ikan Keramba Jaring Apung dengan Pengayaan Nutrien Nitrat dan Fosfat dan Klorofil-a di Perairan Danau Toba, USU - 2011 - 9 - 2. Zona limnetik, adalah daerah perairan terbuka sampai pada kedalaman penetrasi cahaya yang efektif, sehingga daerah ini efektif untuk proses fotosintesis. Organisme utama yang hidup pada zona ini terdiri dari produser yang meliputi fitoplankton dan tumbuhan air yang terapung-apung bebas, sedangkan organisme konsumernya meliputi zooplankton dari copepoda, rotifera dan beberapa jenis ikan. 3. Zona profundal, adalah daerah dasar dari perairan danau yang dalam, dimana pada daerah ini tidak dapat lagi dicapai oleh penetrasi cahaya efektif. Sebagai organisme utama yang hidup pada zona ini adalah konsumer yang meliputi jenis cacing darah dan kerang-kerang kecil.

2.2 Status Trofik Perairan

Status trofik suatu perairan merupakan gambaran kwalitatif yang menyatakan konsentrasi unsur hara yang terdapat pada suatu badan air Henderson dan Markland, 1987. Dalam Peraturan Menteri Negara Lingkungan hidup No.28 Tahun 2009 didefenisikan bahwa status trofik perairan adalah status kwalitas air danauwaduk berdasarkan kadar unsur hara dan kandungan biomassa fitoplankton atau produktivitasnya. Berdasarkan tingkat kesuburan air, Mason 1993 mengklasifikasikan perairan tergenang danau menjadi 5 kelompok, yaitu : 1. Oligotrofik, adalah perairan yang miskin unsur hara dan produktivitas rendah produktivitas primer dan biomassa rendah. Perairan ini memiliki kadar nitrogen dan fosfor yang rendah, namun cenderung jenuh oksigen. 2. Mesotrofik, adalah perairan yang memiliki unsur hara dan produktivitas sedang produktivitas primer dan biomassa sedang. Perairan ini merupakan peralihan antara oligotrofik dan eutrofik. 3. Eutrofik, adalah perairan kaya unsur hara dan produktivitas tinggi. Perairan ini memiliki tingkat kecerahan rendah dan oksigen pada lapisan hipolimnion dapat lebih kecil dari 1 mgliter. Universitas Sumatera Utara Orba Ginting : Studi Korelasi Kegiatan Budidaya Ikan Keramba Jaring Apung dengan Pengayaan Nutrien Nitrat dan Fosfat dan Klorofil-a di Perairan Danau Toba, USU - 2011 - 10 - 4. Hiper-eutrofik, adalah perairan dengan kandungan unsur hara dan produktivitas primer sangat tinggi. Pada lapisan hipolimnionnya tidak terdapat oksigen kondisi anoksik. 5. Distrofik adalah perairan yang banyak mengandung bahan organik, seperti humus dan fulvic. Jenis perairan seperti ini banyak menerima bahan organik dari tumbuhan yang berasal dari daratan sekitarnya, sehingga biasanya memiliki produktivitas primer rendah. Keadaan tropik suatu perairan danau dapat diindikasi berdasarkan beberapa parameter fisika, kimia dan biologi perairan, yaitu: 1 produktifitas primer netto; 2 kandungan klorofil-a; 3 kandungan nitrogen anorganik; 4 kandungan total pospat; 5 bahan organik total; 6 biomasa fitoplankton; 7 penetrasi cahaya matahari; 8 senyawa anorganik yang terlarut Whittaker, 1975. Selanjutnya, Jorgensen 1990 menambahkan bahwa tingkat trofik kesuburan suatu danau juga dapat dinyatakan berdasarkan kandungan total nitrogen TN, total fosfat TP, klorofil-a dan biomassa fitoplankton. 2.3 Faktor Fisika, Kimia dan Biologi Perairan 2.3.1 Suhu Air