Eutrofikasi Studi Korelasi Kegiatan Budidaya Ikan Keramba Jaring Apung dengan Pengayaan Nutrien (Nitrat dan Fosfat) dan Klorofil-a di Perairan Danau Toba

Orba Ginting : Studi Korelasi Kegiatan Budidaya Ikan Keramba Jaring Apung dengan Pengayaan Nutrien Nitrat dan Fosfat dan Klorofil-a di Perairan Danau Toba, USU - 2011 - 20 - algae yang terdapat pada suatu perairan. Menteri Negara Lingkungan Hidup 2009 menyatakankan bahwa rata-rata berat klorofil-a fitoplankton adalah setara dengan 1 dari biomassa algae, sehingga konsentrasi klorofil-a merupakan salah satu parameter air yang dapat digunakan dalam penentuan tingkat kesuburan suatu perairan. Hatta 2002 menyatakan bahwa konsentrasi klorofil-a di permukaan perairan dapat dikelompokan menjadi tiga kategori, yaitu : Konsentrasi klorofil-a rendah 0,07 mgm 3 ; sedang 0,07 - 0,14 mgm 3 ; dan tinggi 0,14 mgm 3 . Tabel 2.2. Status Trofik Perairan Berdasarkan Konsentrasi Klorofil-a Status Trofik Klorofil-a μgl Oligotrofik 2 Mesotrofik 5 Eutrofik 15 Hipermetrofik = 200 Sumber:Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No 28 Thn 2009.

2.4 Eutrofikasi

Eutrofikasi adalah pengayaan enrichment perairan oleh nutrien terutama nitrogen N dan fosfor P yang berupa bahan anorganik dan sangat dibutuhkan oleh tumbuhan air dan dapat mengakibatkan terjadinya peningkatan produktifitas primer perairan Mason, 1993. Biasanya, eutrofikasi dipandang sebagai kondisi yang tidak diinginkan dan membahayakan karena pengaruhnya yang dapat mengganggu pemanfaatan badan air tersebut untuk kepentingan manusia. Selain itu, dampak ekologis dari eutrofikasi adalah terjadinya perubahan fisika dan kimia air yang diikuti dengan perubahan keseimbangan kehidupan antara organisme produser dan konsumer dalam air. Mason 1996 menyatakan bahwa eutrofikasi perairan dapat secara langsung berdampak dan mempengaruhi aktifitas manusia dalam beberapa hal, yang antara lain adalah: 1 berpengaruh terhadap penyediaan air bersih; 2 berpengaruh terhadap estetikkeindahan dan rekreasi; 3 berpengaruh terhadap pengelolaan danau dan aliran air. Universitas Sumatera Utara Orba Ginting : Studi Korelasi Kegiatan Budidaya Ikan Keramba Jaring Apung dengan Pengayaan Nutrien Nitrat dan Fosfat dan Klorofil-a di Perairan Danau Toba, USU - 2011 - 21 - Sesungguhnya eutrofikasi adalah sebuah proses alamiah yang terjadi dengan perlahan-lahan dan memakan waktu yang berabad-abad bahkan ribuan tahun lamanya, dimana badan air yang relatif tergenang seperti danau dan pantai tertutup mengalami perubahan produktifitas secara bertahap. Namun demikian, sejalan dengan terus meningkatnya populasi manusia yang diikuti dengan peningkatan aktifitas maka jumlah limbah organik yang dihasilkan masuk ke badan air juga semakin meningkat, sehingga memberikan kontribusi terhadap laju penambahan unsur hara badan air. Sebagai akibatnya, eutrofikasi dapat terjadi jauh lebih cepat lagi dari waktu yang seharusnya Goldman dan Horne,1983. Eutrofikasi dapat diklasifikasikan menjadi 2 kelompok, yaitu : Artificial cultural eutrophication dan natural eutrophication. Artificial eutrophication terjadi karena adanya pengaruh aktivitas manusia, sedangkan natural eutrophication disebabkan karena peristiwa alam bukan aktifitas manusia Effendi, 2003. Bertambahnya jumlah dan aktifitas penduduk disekitar perairan danau, dapat mengganggu keseimbangan lingkungan perairan, karena akan memberikan kontribusi pada laju penambahan unsur hara dan limbah organik lainnya yang masuk ke badan air. Jumlah unsur hara yang masuk ke badan perairan biasanya lebih besar dari pemanfaatan unsur hara tersebut oleh biota perairan, sehingga akan terjadi penyuburan yang berlebihan Ahl, 1980. Gejala eutrofikasi di perairan danau biasanya dapat ditandai dengan adanya perubahan parameter kimia, fisika dan biologi air, seperti melimpahnya konsentrasi unsur hara, menurunya konsentrasi oksigen terlarut DO, menurunya penetrasi cahaya, peningkatan kandungan klorofil-a, produktivitas primer serta kelimpahan dan dominasi fitoplankton. Henderson-Seller and Markland, 1987 menyatakan bahwa untuk mendeteksi terjadinya eutrofikasi pada suatu perairan danau, ada enam indikator utama yang dapat dipakai yaitu : 1 menurunnya konsentrasi oksigen terlarut; 2 meningkatnya konsentrasi unsur hara; 3 menigkatnya padatan tersuspensi, terutama bahan organik; 4 bergantinya populasi fitoplankton yang dominan dari kelompok diatome menjadi chlorophyceae; 5 meningkatnya konsentrasi fosfat, dan 6 menurunnya penetrasi cahaya meningkatnya kekeruhan. Universitas Sumatera Utara Orba Ginting : Studi Korelasi Kegiatan Budidaya Ikan Keramba Jaring Apung dengan Pengayaan Nutrien Nitrat dan Fosfat dan Klorofil-a di Perairan Danau Toba, USU - 2011 - 22 -

2.5 Budidaya Ikan Sistim Keramba Jaring Apung KJA