Orba Ginting : Studi Korelasi Kegiatan Budidaya Ikan Keramba Jaring Apung dengan Pengayaan Nutrien Nitrat dan Fosfat dan Klorofil-a di Perairan Danau Toba, USU - 2011
- 43 -
Tabel 4.3 Rata-rata Nilai Parameter Fisika dan Kimia Air pada Masing- masing Stasiun Penelitian
Stasiun Penelitian No
Parameter Satuan
I II
III IV
1 Int.Cahaya candela
681 913 945 796 2 Kecerahan
meter 9,53 9,93 9,90 10,17 3 Suhu
C 25,17 25,06 25,11 25,00
4 pH - 7,13
7,26 7,20
7,43 5 DO mgL
6,1889 6,4667
6,50 6,60
6 BOD
5
mgL 0,6928 0,6666 0,6498 0,4946 7
COD mgL 8,2773 6,1716 8,5391 5,4320
Sumber : Data primerLampiran 10
Keterangan :
Stasiun I : Panahatan terdapat 380 unit KJA Stasiun II : Tambun Raya terdapat 103 unit KJA
Stasiun III : Sipolha terdapat 64 unit KJA Stasiun IV : Pasir Matabu tidak ada KJA Stasiun kontrol
4.2.1 Kecerahan Air
Kecerahan air dapat diartikan sebagai batas kedalaman air yang masih memungkinkan berlangsungnya proses fotosintesis oleh organisme fotosintetik
seperti fitoplankton. Oleh karena organisme fotosintetik merupaka mata rantai makanan pada suatu ekosistem perairan dan menempati posisi sebagai produsen
primer, maka nilai kecerahan air sering berperan sebagai faktor pembatas bagi kelangsungan hidup organisme akuatik. Tinggi rendahnya nilai kecerahan pada
suatu perairan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yang antara lain adalah intensitas cahaya matahari, kekeruhan air, serta kepadatan plankton di badan air
Barus, 2004; Suin, 2002. Dari hasil pengukuran nilai parameter kecerahan air pada saat penelitian,
diketahui bahwa rata-rata kecerahan untuk semua stasiun penelitian berada pada kisaran 9,53 - 10,17 meter, dimana rata-rata nilai kecerahan terendah terdapat
pada stasiun I dengan rata-rata sebesar 9,53 meter dan rata-rata nilai kecerahan
Universitas Sumatera Utara
Orba Ginting : Studi Korelasi Kegiatan Budidaya Ikan Keramba Jaring Apung dengan Pengayaan Nutrien Nitrat dan Fosfat dan Klorofil-a di Perairan Danau Toba, USU - 2011
- 44 - tertinggi terdapat pada stasiun IV dengan rata-rata 10,17 meter. Bila mengacu
kepada Henderson et al.1987 tentang kriteria tingkat kesuburan air berdasarkan kecerahan, maka pada saat dilakukan penelitian, kondisi perairan Danau Toba di
semua stasiun penelitian tergolong perairan dengan tingkat kesuburan oligotrof Tabel 4.4.
Tabel 4. 4 Tingkat Kesuburan Air Berdasarkan Kecerahan Kecerahan m
Tingkat Kesuburan
6 Oligotrof
3 – 6 Mesotrof
3 Eutrof
Sumber : Henderson et al,1987 Hasil uji beda nyata ANOVA parameter kecerahan air, diketahui ada
perbedaan yang signifikan rata-rata kecerahan air antar stasiun penelitian sig
0,017
0,05
. Selanjutnya, uji Tukey HSD memperlihatkan bahwa perbedaan rata-rata kecerahan air hanya terdapat antara stasiun I dengan stasiun IV sig
0,011 Lampiran 13. Adanya perbedaan nyata parameter kecerahan air antara stasiun I dengan stasiun IV diduga disebabkan karena perbedaan partikel-partikel
tersuspensi pada badan air yang menghambat penetrasi cahaya. Secara kasat mata, keberadaan partikel-partikel tersuspensi terindikasi lebih banyak ditemukan pada
perairan stasiun I, sehingga kuat dugaan bahwa partikel-partikel tersebut terutama bersumber dari sisa-sisa pakan dan sisa metabulisme ikan budidaya pada KJA.
Secara ekologis, menurunya nilai kecerahan berakibat terhadap penurunan penetrasi cahaya matahari kedalam badan air, yang selanjutnya menurunkan laju
fotosintesis oleh fitoplankton sebagai sumber utama oksigen terlarut dalam air.
4.2.2 Temperatur Air Suhu