COD Chemical Oxygen Demand

Orba Ginting : Studi Korelasi Kegiatan Budidaya Ikan Keramba Jaring Apung dengan Pengayaan Nutrien Nitrat dan Fosfat dan Klorofil-a di Perairan Danau Toba, USU - 2011 - 49 - Meskipun tidak ada perbedaan signifikan konsentrasi BOD 5 antar stasiun penelitian, data hasil pengukuran konsentrasi BOD 5 pada penelitian ini dapat memperlihatkan bahwa ada kecenderungan terjadi peningkatan konsentrasi BOD 5 antar stasiun penelitian seiring dengan meningkatnya input pakan pada kegiatan KJA di masing-masing stasiun penelitian. Stasiun penelitian yang terdapat aktifitas KJA stasiun I, II dan III mempunyai rata-rata konsentrasi BOD 5 relatif lebih tinggi dibandingkan dengan stasiun tanpa aktifitas KJA stasiun I atau kontrol. Hal ini mengindikasikan bahwa perairan yang mempunyai aktifitas KJA cenderung mengalami peningkatan kandungan senyawa organik yang diduga bersumber dari limbah aktifitas KJA. Menumpuknya senyawa organik di perairan akan berakibat terhadap semakin meningkatnya proses dekomposisi oleh mikroorganisme pengurai, sehingga berakibat terhadap meningkatnya konsentrasi BOD 5 pada badan perairan tersebut

4.2.6 COD Chemical Oxygen Demand

Nilai COD merupakan total oksigen yang dibutuhkan untuk menguraikan bahan organik secara kimiawi di badan air, baik yang dapat didegradasi secara biologis oleh mikrorganisme maupun yang sukar didegradasi, dengan demikian nilai COD dapat digunakan untuk menggambarkan keberadaan senyawa organik pada suatu badan perairan Effendi, 2003. Hasil pengukuran nilai COD perairan Danau Toba pada masing-masing stasiun penelitian, diketahui bahwa nilai COD pada saat dilaksanakan penelitian adalah bervariasi pada kisaran 5,4320 – 8,5391 mgL, dimana rata-rata nilai tertinggi ditemukan pada stasiun III 8,5391 mgL dan rata-rata nilai terendah ditemukan pada stasiun IV 5,4320 mgL. Nilai COD ini masih tergolong nilai yang rendah, dimana berdasarkan peraturan pemerintah nomor 82 tahun 2001, perairan Danau Toba pada semua stasiun penelitian masih memenuhi kriteria baku mutu air untuk kelas I. Dari hasil uji beda nyata ANOVA terhadap nilai COD diperoleh nilai Sig 0,000  0,05 , yang berarti bahwa ada beda nyata rata-rata nilai COD antar Universitas Sumatera Utara Orba Ginting : Studi Korelasi Kegiatan Budidaya Ikan Keramba Jaring Apung dengan Pengayaan Nutrien Nitrat dan Fosfat dan Klorofil-a di Perairan Danau Toba, USU - 2011 - 50 - stasiun penelitian Lampiran 13. Selanjutnya hasil uji Tukey HSD memperlihatkan bahwa rata-rata nilai COD yang berbeda nyata adalah antara stasiun I dengan stasiun II sig 0.002, antara stasiun I dengan stasiun IV sig 0.000, antara stasiun II dengan stasiun III sig 0,001, dan antara stasiun III dengan stasiun IV sig 0.000. Hal ini menunjukkan bahwa pada perairan stasiun I dan stasiun III menerima lebih banyak masukan senyawa organik dibandingkan dengan stasiun lainya. Karena pada kedua stasiun tersebut terdapat aktifitas KJA maka diduga senyawa organik tersebut terutama bersumber dari limbah kegiatan budidaya ikan KJA. Selain bersumber dari kegiatan KJA, pada daerah pinggir pantai stasiun III banyak ditemukan tanaman air yang tumbuh bergerombol seperti tanaman enceng gondok Eichornia crassipes. Apabila tanaman air mati akan terjadi pembusukan, sehingga menjadi salah satu sumber pemasok senyawa organik bagi perairan danau di sekitarnya.

4.3 Keterkaitan Input Pakan Ikan Pelet dengan Parameter Kesuburan Air NO