Analisis dan Deskripsi Perbedaan Kecakapan Personal
1. Analisis dan Deskripsi Perbedaan Kecakapan Personal
Skor hasil observasi awal kecakapan personal siswa selama pembelajaran inkuiri 1 diperoleh rata-rata sebesar 52,50 dan inkuiri 2 rata-rata sebesar 51,15. Secara statistik, skor hasil observasi awal kecakapan personal siswa di kelas inkuiri 1 dan inkuiri 2 menunjukkan kenormalan data yaitu data inkuiri 1 (nilai sig 0,178 > 0,05) dan data inkuiri 2 (nilai sig 0,433 > 0,05). Uji homogenitas varians kelas inkuiri 1 dan inkuiri 2 menunjukkan kesamaan varians (homogen) yaitu nilai sig 0,925 > 0,05. Selanjutnya dilakukan uji-t sampel tak berkorelasi (independen) antara kelas inkuiri 1 dan kelas inkuiri 2 dengan uji satu pihak (t hitung 0,711 <t tabel 1,676 ) berarti observasi awal kecakapan personal siswa tidak menunjukkan perbedaan.
Selanjutnya, skor hasil pengamatan kecakapan personal siswa selama pembelajaran inkuiri 1 yang diperoleh rata-rata 67,53 dan inkuiri 2 diperoleh rata-rata 65,57. Hasil pengujian normalitas data inkuiri 1 menunjukkan distribusi normal (nilai sig 0,636 > 0,05) dan data inkuiri 2 menunjukkan distribusi normal (nilai sig 0,693 > 0,05). Uji homogenitas antara kelas inkuiri 1 dan inkuiri 2 menunjukkan kedua kelas memiliki varians berbeda (nilai sig 0,015 < 0,05). Data yang berdistribusi normal dan varians berbeda, dapat dilanjutkan dengan membandingan skor kecakapan personal dengan menggunakan uji-t sampel tak berkorelasi (independen). Tujuan untuk mengetahui perbedaan kecakapan personal siswa antara kelas inkuiri 1 dan inkuiri 2. Hasil uji-t sampel tak berkorelasi (independen) antara kelas inkuiri 1 dan kelas inkuiri 2 dengan uji satu pihak (t hitung 1,495 <t tabel 1,706 ) dengan = 0,05 menunjukkan tidak ada perbedaan.
Secara deskripsi kecakapan personal siswa di kelas inkuiri 1 dan inkuiri 2 selama proses pembelajaran berlangsung, secara ringkas dapat dilihat Tabel 4.1 berdasarkan rentang nilai di bawah ini :
Tabel 1 Presentase Kecakapan Personal Siswa Kelas Inkuiri 1 dan Inkuiri 2
Presentase (%) Kategori Rentang nilai
Jumlah siswa
Inkuiri 1
Inkuiri 2
Inkuiri 1 Inkuiri 2
A 80 -100
0 0 0 0 Rentang nilai A di kelas inkuiri 1 dan inkuiri 2 sebesar 0 %, nilai B sebesar 88 % dan 54 %,
E 01 – 34
sedang nilai C sebesar 12 % dan 46 %. Ini menunjukkan perbedaan secara deskriptif kecakapan personal yang meliputi kecermatan atau ketelitian, dan kejujuran selama pembelajaran inkuiri 1 dan inkuiri 2. Kecakapan personal menunjukkan rangking tertinggi pada rentang B, yaitu memuaskan.
Perbedaan kecakapan personal yang meliputi ketelitian, kecermatan, dan kejujuran siswa dalam melakukan pengamatan dan eksperimen selama pembelajaran inkuiri 1 dan inkuiri 2, dikarenakan siswa lebih sistematis dalam melakukan pengamatan dan eksperimen pada pokok bahasan struktur dan fungsi tumbuhan di kelas inkuiri 1. Artinya siswa masih terbiasa dalam mengerjakan LKS secara terstruktur dan masih kesulitan dalam mengerjakan LKS terbimbing, seperti pemilihan bahan, merancang percobaan masih perlu bantuan guru dalam pemilihannya Perbedaan kecakapan personal yang meliputi ketelitian, kecermatan, dan kejujuran siswa dalam melakukan pengamatan dan eksperimen selama pembelajaran inkuiri 1 dan inkuiri 2, dikarenakan siswa lebih sistematis dalam melakukan pengamatan dan eksperimen pada pokok bahasan struktur dan fungsi tumbuhan di kelas inkuiri 1. Artinya siswa masih terbiasa dalam mengerjakan LKS secara terstruktur dan masih kesulitan dalam mengerjakan LKS terbimbing, seperti pemilihan bahan, merancang percobaan masih perlu bantuan guru dalam pemilihannya
2. Analisis dan Deskripsi Perbedaan Kecakapan Sosial
Skor hasil observasi awal kecakapan sosial siswa selama pembelajaran inkuiri 1 yang diperoleh rata-rata sebesar 59,30 dan inkuiri 2 rata-rata sebesar 61,76. Secara statistik, skor hasil observasi awal kecakapan personal siswa di kelas inkuiri 1 dan inkuiri 2 menunjukkan kenormalan data yaitu data inkuiri 1 (nilai sig 0,135 > 0,05) dan data inkuiri 2 (nilai sig 0,102 > 0,05). Uji homogenitas varians kelas inkuiri 1 dan inkuiri 2 menunjukkan kesamaan varians (homogen) yaitu nilai sig 0,196 > 0,05. Selanjutnya dilakukan uji-t sampel tak berkorelasi (independen) antara kelas inkuiri 1 dan kelas inkuiri 2 dengan uji satu pihak (t hitung 0,980 <t tabel 1,676 ) berarti observasi awal kecakapan sosial siswa tidak menunjukkan perbedaan.
Selanjutnya, skor hasil pengamatan kecakapan sosial siswa selama pembelajaran inkuiri 1 yang diperoleh rata-rata sebesar 75,61 dan kelas inkuiri 2 sebesar 77,65. Hasil pengujian normalitas data inkuiri 1 menunjukkan distribusi normal (nilai sig 0,988 > 0,05) dan data inkuiri 2 menunjukkan distribusi normal (nilai sig 0,441 > 0,05). Uji homogenitas antara kelas inkuiri 1 dan inkuiri 2 menunjukkan kedua kelas memiliki varians sama (sig 0,383 > 0,05). Data yang berdistribusi normal dan homogen, dapat dilanjutkan dengan membandingan skor kecakapan sosial dengan menggunakan uji-t sampel tak berkorelasi (independen). Tujuan uji-t untuk mengetahui perbedaan kecakapan sosial siswa antara kelas inkuiri 1 dan inkuiri 2. Hasil uji-t sampel tak berkorelasi (independen) antara kelas inkuiri 1 dan kelas inkuiri 2 dengan uji satu pihak (t hitung 1,247 <t tabel 1,676 ) dengan = 0,05 tidak menunjukkan perbedaan.
Secara deskripsi kecakapan sosial siswa selama pembelajaran inkuiri 1 dan inkuiri 2 berlangsung secara ringkas dapat dilihat Tabel 4.2 di bawah ini :
Tabel 2 Presentase Kecakapan Sosial Siswa Kelas Inkuiri 1 dan Inkuiri 2
Presentase (%) Kategori
Rentang
Jumlah siswa
nilai
Inkuiri 1 Inkuiri 2 Inkuiri 1 Inkuiri 2
A 80 -100
0 0 0 0 Untuk rentang nilai A memiliki kelas inkuiri 1 dan inkuiri 2 sebesar 19 %, dan 27 %, nilai B
E 01 – 34
sebesar 81 % dan 73 %, nilai C, D, dan E masing-masing sebesar 0 %. Kecakapan sosial yang meliputi kerjasama, mengajukan pendapat, dan menghargai pendapat selama pembelajaran inkuiri 1 dan inkuiri 2 tidak menunjukkan perbedaan. Presentase tertinggi pada rentang B baik di kelas inkuiri 2 dan di kelas inkuiri 1.
Secara umum skor kecakapan sosial di kelas inkuiri 2 lebih besar yang diperoleh daripada di kelas inkuiri 1. Ini disebabkan perbedaan aktivitas siswa antara inkuiri 1 dan inkuiri 2. Tahapan pembelajaran inkuiri 2 (terbimbing) menurut Bonstetter (1998) dalam Lane (2007) dominasi siswa lebih banyak (peranan guru berkurang) sedangkan inkuiri 1 (terstruktur) dominasi guru lebih banyak (peranan siswa berkurang). Menurut Nur (2008), pembelajaran inkuiri yang berpijak pada Secara umum skor kecakapan sosial di kelas inkuiri 2 lebih besar yang diperoleh daripada di kelas inkuiri 1. Ini disebabkan perbedaan aktivitas siswa antara inkuiri 1 dan inkuiri 2. Tahapan pembelajaran inkuiri 2 (terbimbing) menurut Bonstetter (1998) dalam Lane (2007) dominasi siswa lebih banyak (peranan guru berkurang) sedangkan inkuiri 1 (terstruktur) dominasi guru lebih banyak (peranan siswa berkurang). Menurut Nur (2008), pembelajaran inkuiri yang berpijak pada
3. Analisis dan Deskripsi Perbedaan Kecakapan Vokasional
Skor hasil observasi awal kecakapan vokasional siswa selama pembelajaran inkuiri 1 diperoleh rata-rata sebesar 45,15 dan inkuiri 2 rata-rata sebesar 47,54. Secara statistik, skor hasil observasi awal kecakapan vokasional siswa di kelas inkuiri 1 dan inkuiri 2 menunjukkan kenormalan data yaitu data inkuiri 1 (nilai sig 0,819 > 0,05) dan data inkuiri 2 (nilai sig 0,688 > 0,05). Uji homogenitas varians kelas inkuiri 1 dan inkuiri 2 menunjukkan kesamaan varians (homogen) yaitu nilai sig 0,486 > 0,05. Selanjutnya dilakukan uji-t sampel tak berkorelasi (independen) antara kelas inkuiri 1 dan kelas inkuiri 2 dengan uji satu pihak (t hitung 1,188 <t tabel 1,676 ) berarti pretes pemahaman konsep siswa tidak menunjukkan perbedaan.
Selanjutnya, skor hasil pengamatan kecakapan vokasional siswa setelah pembelajaran inkuiri 1 yang diperoleh rata-rata sebesar 77,54 dan inkuiri 2 rata-rata sebesar 79,30. Hasil pengujian normalitas data inkuiri 1 menunjukkan distribusi normal (nilai sig 0,970 > 0,05) dan data inkuiri 2 menunjukkan distribusi normal (nilai sig 0,998 > 0,05). Uji homogenitas antara kelas inkuiri 1 dan inkuiri 2 menunjukkan kedua kelas memiliki varians sama (nilai sig 0,296 > 0,05). Skor kecakapan vokasional yang berdistribusi normal dan homogen, dapat dilanjutkan dengan membandingkan dengan menggunakan uji-t sampel tak berkorelasi (independen). Tujuan uji-t untuk mengetahui perbedaan kecakapan vokasional siswa antara kelas inkuiri 1 dan inkuiri 2. Hasil uji-t sampel tak berkorelasi (independen) antara kelas inkuiri 1 dan kelas inkuiri 2 dengan uji satu pihak (t hitung 0,846 <t tabel 1,676 ) dengan = 0,05 menunjukkan hipotesis nul diterima berarti rata- rata skor kecakapan vokasional tidak menunjukkkan perbedaan.
Deskripsi skor kecakapan vokasional siswa yang diperoleh setelah pembelajaran inkuiri 1 dan inkuiri 2 selesai melalui tes unjuk kerja yang meliputi penggunaan mikroskop dan pembuatan preparat basah, secara ringkas dapat dilihat Tabel 4.3 di bawah ini
Tabel 3 Presentase Kecakapan Vokasional Siswa Kelas Inkuir 1 dan Inkuiri 2
Presentase (%) Kategori
Rentang
Jumlah siswa
nilai
Inkuiri 1 Inkuiri 2 Inkuiri 1 Inkuiri 2
A 80 -100
0 0 0 0 Untuk rentang nilai A memiliki kelas inkuiri 1 dan inkuiri 2 sebesar 38 % dan 46 %, dan
E 01 – 34
nilai B sebesar 62 % dan 54 %. Kecakapan vokasional setelah pembelajaran inkuiri 1 dan inkuiri 2 menunjukkan perbedaan yang jelas. Presentase tertinggi masing-masing pada rentang nilai B yaitu baik (memuaskan).
Perbedaan kecakapan vokasional di kelas inkuiri 1 dan inkuiri 2 disebabkan keleluasaan siswa dalam menggunakan mikroskop dan berbagai macam irisan bagian tubuh tumbuhan. Jika di kelas inkuiri 1 pembuatan preparatnya seragam dalam satu kelas, tetapi di kelas inkuiri 2 beragam dalam satu kelas.
4. Analisis dan Deskripsi Perbedaan Pemahaman Konsep Siswa
Skor hasil pretes pemahaman konsep siswa selama pembelajaran inkuiri 1 diperoleh rata- rata sebesar 12,43 dan inkuiri 2 rata-rata sebesar 12,13. Secara statistik, hasil skor pretes pemahaman konsep siswa di kelas inkuiri 1 dan inkuiri 2 menunjukkan kenormalan data yaitu data inkuiri 1 (nilai sig 0,375 > 0,05) dan data inkuiri 2 (nilai sig 0,397 > 0,05). Uji homogenitas varians kelas inkuiri 1 dan 2 menunjukkan kesamaan varians (homogen) yaitu nilai sig 0,833 > 0,05. Selanjutnya dilakukan uji-t sampel tak berkorelasi (independen) antara kelas inkuiri 1 dan kelas inkuiri 2 dengan uji satu pihak (t hitung 0,149 <t tabel 1,676 ) berarti rata-rata skor pretes pemahaman konsep siswa tidak menunjukkan perbedaan.
Setelah pretes menunjukkan data yang tidak berbeda (sama) maka hasil pos tes dapat diterima sebagai hasil dari perlakuan proses pembelajaran inkuiri 1 dan inkuiri 2. Selanjutnya dilakukan uji kenormalan data postes dan uji homogenitas antara inkuiri 1 dan inkuiri 2. Uji normal postes inkuiri 1 (nilai sig 0,938 > 0,05) menunjukkan data berdistribusi normal. Data inkuiri 2 (nilai sig 0,805 > 0,05) menunjukkan data berdistribusi normal. Uji homogenitas varians kelas inkuiri 1 dan 2 menunjukkan varians data berbeda yaitu nilai sig 0,011 < 0,05. Kemudian dilakukan uji-t sampel tak berkorelasi (independen) terhadap postes pemahaman konsep antara kelas inkuiri 1 dan inkuiri 2 dengan uji satu pihak (t hitung 1,142 <t tabel 1,706 ) menunjukkan hipotesis nul diterima yaitu pemahaman konsep siswa tidak ada perbedaan.
Secara deskripsi perbedaan pemahaman konsep IPA siswa SMP yang diajarkan dengan model inkuiri 1 dan inkuiri 2 yang diakses melalui tes hasil belajar yang meliputi pretes dan postes. Secara ringkas skor pretes dan postes dapat dilihat tabel di bawah ini,