Hasil Penelitian dan Pembahasan

III. Hasil Penelitian dan Pembahasan

1. Keterlaksanaan Pembelajaran Keterlaksanaan pembelajaran didapatkan melalui observasi pengelolaan kelas dan

aktivitas siswa. Setelah dilakukan analisis data dari hasil pengamatan pengelolaan kelas dengan menerapkan pembelajaran IPA terpadu dengan pendekatan CTL diperoleh:

Tabel 2. Pengelolaan Kelas

Dari data yang terkumpul kemudian dilakukan analisis aktivitas siswa selama pembelajaran dan diperoleh:

Tabel 3.a. Aktivitas Kelas Eksperimen

Tabel 3.b. Aktivitas Kelas Kontrol

Berdasarkan hasil observasi terhadap pengelolaan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran IPA terpadu dengan pendekatan CTL seperti yang disajikan pada Tabel 1 secara keseluruhan berlangsung baik dengan skor rata-rata sebesar 3,06 dan persentase keterlaksanaan pembelajaran sesuai RPP sebesar 76,61%. Adapun kegiatan-kegiatan utama yang sesuai RPP yang telah dilaksanakan meliputi persiapan, pendahuluan, kegiatan inti dan penutup.

Aktivitas siswa seperti yang ditunjukkan pada Tabel 2 dan 3 diketahui bahwa aktivitas siswa selama pembelajaran di kelas telah menunjukkan bahwa siswa antusias terhadap pembelajaran yang dilakukan guru, hal ini dapat dilihat melalui aspek perilaku menyimpang Aktivitas siswa seperti yang ditunjukkan pada Tabel 2 dan 3 diketahui bahwa aktivitas siswa selama pembelajaran di kelas telah menunjukkan bahwa siswa antusias terhadap pembelajaran yang dilakukan guru, hal ini dapat dilihat melalui aspek perilaku menyimpang

Aktivitas siswa yang lebih tinggi dan peran guru yang lebih rendah dibandingkan kelas kontrol menunjukkan bahwa bahwa pembelajaran yang dilakukan pada model pembelajaran IPA terpadu dengan pendekatan CTL dan pembelajaran kelas kontrol telah memperioritaskan pada aktivitas yang berpusat pada siswa (student center). Pembelajaran yang berpusat pada siswa akan dapat membantu siswa untuk belajar aktif dalam suatu proses belajar.

2. Hasil Pemahaman konsep Pada penelitian ini didapatkan nilai pemahaman konsep siswa berupa nilai

pemahaman konsep fisika kognitif dan kinerja. Nilai pemahaman konsep fisika kognitif diperoleh dari nilai pre-test dan nilai post-test siswa, sedangkan nilai pemahaman konsep fisika kinerja siswa didapatkan dari observasi kinerja selama pembelajaran.

Setelah dilakukan analisis data dari hasil evaluasi diperoleh:

Tabel 4. Klasifikasi Pemahaman konsep Siswa

Dari hasil analisis pemahaman konsep fisika kognitif pada kelas eksperimen dan kontrol diperoleh rata-rata kelas untuk pre-test 41,5 dan post-test 80,10, sedangkan untuk kelas kontrol 41,0 dan post-test 75,76. Dari nilai pre-test dan post-tes tersebut dapat dibuat grafik menurut klasifikasi pemahaman konsep yaitu:

Grafik 1. Hasil Pre-test dan Post-test Kelas Eksperimen

Grafik 2. Hasil Pre-test dan Post-test Kelas Kontrol Dari hasil analisis pemahaman konsep kinerja setiap diperoleh bahwa rata-rata nilai

kinerja untuk kelas eksperimen sebesar 79,46; sedangkan untuk kelas kontrol 76.63.

Pada penilaian pemahaman konsep fisika kognitif menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelas eksperimen dengan menerapkan model pembelajaran IPA terpadu dengan pendekatan CTL lebih tinggi daripada kelas kontrol. Pemahaman konsep yang diperoleh siswa pada kelas yang menerapkan pembelajaran IPA terpadu dengan pendekatan CTL adalah sangat baik dan baik dengan jumlah total persentase 87,50% serta tidak terdapat siswa yang dinyatakan berpemahaman konsep fisika rendah. Sedangkan rata-rata persentase siswa di kelas yang tidak menerapkan model pembelajaran IPA terpadu dengan pendekatan CTL memiliki pemahaman konsep fisika dengan kenaikan 78,26 % dimana masih ada siswa yang pemahaman konsep fisikanya kurang dengan persentase 4,35%. Melalui pengujian hipotesis menunjukkan bahwa kelas yang menerapkan model pembelajaran IPA terpadu dengan pendekatan CTL memiliki peningkatan pemahaman konsep fisika yang lebih baik daripada kelas kontrol dengan estimasi kesalahan < 5,92.

Penilaian pada pemahaman konsep fisika pada aspek kinerja memiliki peningkatan pemahaman konsep fisika yang lebih baik daripada kelas kontrol dengan estimasi kesalahan sebesar ≤ 4,20.

3. Respons Dari data angket respons yang terkumpul kemudian dianalisis dan dibuat grafik

sebagai berikut:

Grafik 3. Kecendrungan Respons Terhadap Pembelajaran IPA terpadu dengan

pendekatan CTL

Keterangan grafik:

1. Pelaksanaan pembelajaran

2. Penerapan pembelajaran IPA terpadu dengan pendekatan CTL di SMP

3. Kegiatan praktikum

4. Minat siswa terhadap pembelajaran IPA terpadu dengan pendekatan CTL Berdasarkan grafik 3 tersebut dapat diketahui bahwa respons siswa adalah positif dimana 71,3% siswa setuju terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran IPA terpadu dengan pendekatan CTL.