Kelayakan Perangkat Pembelajaran e-learning
5.1 Kelayakan Perangkat Pembelajaran e-learning
Kelayakan perangkat pembelajaran e-learning yang dikembangkan ditentukan berdasarkan penilaian RPP e-learning, penilaian LKS, dan validasi LP oleh pakar dan praktisi pendidikan.
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran e-learning Rencana Pelaksanaan Pembelajaran e-learning dikembangkan sebagai panduan guru dalam mengelola kegiatan belajar mengajar pembelajaran e-learning pada materi pokok alat-alat optik. RPP e-learning dikembangkan untuk mencapai kompetensi dasar: menganalisis alat-alat optik dan menerapkan alat-alat optik dalam kehidupan sehari-hari yang diuraikan menjadi 6 indikator produk,
2 indikator proses, dan 3 indikator keterampilan sosial. RPP e-learning disampaikan dalam tiga kali pertemuan dengan rincian pertemuan pertama untuk menyampaikan metode pelaksanaan dan penilaian pembelajaran e-learning, pertemuan kedua dan ketiga menyelenggarakan diskusi kelas.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran e-learning dikembangkan menggunakan pembelajaran e-learning dengan berorientasi model pembelajaran kooperatif. Pertemuan pertama guru menyajikan informasi tentang metode pelaksanaan dan penilaian pembelajaran e-learning, mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok kooperatif yang terdiri dari 4-5 siswa dan menjelaskan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran e-learning dikembangkan menggunakan pembelajaran e-learning dengan berorientasi model pembelajaran kooperatif. Pertemuan pertama guru menyajikan informasi tentang metode pelaksanaan dan penilaian pembelajaran e-learning, mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok kooperatif yang terdiri dari 4-5 siswa dan menjelaskan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran e-learning pertemuan kedua dan ketiga guru menyelenggarakan diskusi kelas. Guru meminta beberapa kelompok belajar untuk mempresentasikan hasil pencarian informasi melalui weblog di depan kelas dan meminta kepada kelompok yang tidak mendapat giliran maju untuk menyimak dan memberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan. Pada pertemuan kedua dan ketiga, kegiatan belajar mengajar berpusat pada siswa, guru sebagai fasilitator dalam menyelenggarakan diskusi dengan menyediakan weblog sebagai sumber belajar siswa dalam memperoleh informasi sebagai bahan diskusi dan membimbing siswa secara langsung atau online membuat bahan diskusi sebelum mempresentasikan di depan kelas, guru mengakhiri diskusi dengan merangkum konsep-konsep penting hasil diskusi dan mengunggahnya ke weblog sebagai komentar, kemudian guru memberi penghargaan kepada kelompok presentasi secara langsung atau online. Hal ini merupakan karakteristik dari model pembelajaran kooperatif.
Hasil penilaian RPP e-learning oleh pakar dan praktisi pendidikan yang meliputi aspek tujuan, kegiatan pembelajaran, waktu, perangkat pembelajaran, dan bahasa mendapatkan nilai rata-rata 4,14 artinya RPP e-learning yang dikembangkan sangat layak perangkat pembelajaran e-learning.
2. Lembar Kerja Siswa Lembar Kerja Siswa dikembangkan dengan tujuan sebagai panduan siswa untuk membuat bahan presentasi agar tidak menyimpang dari tujuan pembelajaran. Pengembangan LKS disesuaikan dengan pembelajaran e-learning, yaitu dengan memberi petunjuk kepada siswa mencari informasi melalui weblog untuk menjawab pertanyaan LKS. LKS 01 tentang alat optik mata dan kamera dan LKS 02 tentang lup, mikroskop dan teropong.
Hasil penilaian LKS oleh pakar dan praktisi pendidikan yang terdiri dari aspek petunjuk, kelayakan isi, dan pertanyaan mendapatkan nilai rata-rata 3,84 dengan reliabilitas 77,3%. Hal ini menunjukkan bahwa LKS yang dikembangkan layak digunakan siswa maupun guru dalam pembelajaran e-learning dan Lembar Penilaian LKS yang digunakan adalah reliabel.
3. Lembar Penilaian Lembar Penilaian digunakan untuk mengukur pencapaian kompetensi dasar yaitu menganalisis alat-alat optik dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Kompetensi dasar tersebut diuraikan menjadi 6 indikator yang selanjutnya diuraikan lagi menjadi 14 TPK produk, 2 TPK proses dan 3 TPK keterampilan sosial. Berdasarkan TPK tersebut, maka disusun LP terdiri dari atas LP produk, LP proses yaitu LP mencari informasi melalui weblog dan LP presentasi.
Hasil validasi LP oleh pakar dan praktisi pendidikan yang terdiri dari aspek materi, konstruksi dan bahasa mendapat nilai rata-rata 3,95 dengan reliabilitas 79,2%. Hal ini menunjukkan bahwa LP valid digunakan sebagai alat ukur pencapaian kompetensi dasar dan Lembar Validasi LP yang digunakan reliabel.
4. Weblog Weblog dikembangkan dengan tujuan sebagai sumber belajar siswa yang disesuaikan dengan tujuan pembelajaran. Weblog memposting tentang materi pokok alat-alat optik, membuat link ke situs/weblog lain untuk menambah informasi tentang materi pokok tersebut dan menggunakan aplikasi RSS feed untuk memperoleh informasi yang terbaru (update). Weblog juga sebagai sarana interaksi antara guru dengan siswa menggunakan fitur aplikasi buku tamu.
Hasil penilaian weblog terdiri dari aspek rekayasa perangkat lunak, desain perangkat dan komunikasi visual mendapatkan nilai rata-rata 3,43 Hal ini menunjukkan bahwa weblog yang dikembangkan layak digunakan sebagai alat ukur pencapaian kompetensi dasar.