Open to Masculine Roles

117

3.3.2.3.1. Open to Masculine Roles

Pria itu simpel. Kata tersebut sebelumnya dalam bagian pendahuluan telah lebih dahulu dibahas. Pengulangan kata merupakan bagian dari unsur kohesi sebuah teks atau dikenal juga dengan Anaphora . Tujuan dari penulisan sebuah Anaphora adalah untuk memberi tekanan. Dalam penjelasan sebelumnya pada sub sub bagian Make moral judgement bagian pendahuluan, pria itu simpel bermakna merendahkan wanita. Karena simpel merupakan salah satu peran maskulin dalam budaya patriarki. Penyebutannya dianggap sebagai kontra wanita yang detail dan ruwet menurut Steve. Pengulangan ‘pria itu simpel’ bermakna Steve ingin menekankan pada pembaca pesan kedudukan pria sebagai manusia yang lebih baik. Selain dengan memanfaatkan Anaphora , Steve memberikan instruksi untuk ‘mencamkan isi buku dalam otak’ pada pembacanвa. Kata cam dalam KBBI bermakna berminat, memperhatikan. Imbuhan ‘kan’ memberikan makna menвuruh melakukan. Instruksi ‘camkan’ pada umumnвa digunakan untuk mengeraskan dan bersifat negatif. Diberikan pada lawan bicara yang lebih rendah kedudukannya atau dalam kondisi berselisih. Berdasarkan penjelasan tersebut maka Steve telah memberikan kedudukan pembaca wanita di baаahnвa pria. Kata ‘kami’ merupakan persona II dalam jumlah jamak. Kami mewakili pria sebagai subyek yang dibicarakan dan Steve sendiri sebagai seorang pria. Steve meminta wanita memperhatikan dan memahami berbagai hal tentang pria dan mengingatnya dengan baik, yang mana wanita diposisikan sebagai lawan bicara yang lebih rendah kedudukannya. 118 Berdasar analisis munculnya Anaphora peran maskulin pria dan penggunaan kata ‘camkan’, Steve telah mengatur posisi pria sebagai manusia вang lebih tinggi dibandingkan wanita. Pada posisi apa sebenarnya wanita ditempatkan oleh Steve? Steve berusaha memberikan peta kedudukan pria dan wanita. Kembali pada bagaimana peran maskulin dan feminin, maka status, pekerjaan dan penghasilan tersebut sebenarnya menggambarkan peran maskulin yang harus dipenuhi pria. Meskipun peran gender didefinisikan berbeda pada setiap kebudayaan, namun peran gender biasanya memiliki karakteristik khusus tertentu. Karakteristik tersebut mengandung harapan akan ciri – ciri karakter tertentu: Wanita mengasuh dan tergantung nurturant and dependence , pria tegas dan mandiri assertive and independence ; Harapan peran – peran sosial: pria adalah ayah dan pencari nafkah breadwinners , wanita adalah istri dan ibu; Serta status sosial atau pekerjaan: pria adalah tentara dan politikus, wanita adalah perawat dan relawan Richmond- Abbott, 1992: 5. Ketiga hal yang disebutkan tersebut dipahami oleh Steve sebagai suatu hasil asuhan, sehingga wajar jika pria memiliki motivasi mengejar ketiganya. Upaya utama pada bab ini adalah agar wanita mau menerima bagaimana pria. Kontras dengan kajian feminis, yang memahami ketiganya sebagai peran yang diinginkan masyarakat kepada seorang pria dan feminis berusaha memperbaiki kondisi pembentukan peran maskulin dan feminin, bukan justru memakluminya. Tujuan Steve ini tertuang dalam buku Act Like a Lady Think Like a Man memposisikan nasihat – nasihatnya dalam pola patriarki kembali. Pria diposisikan harus memiliki 119 kedudukan, pekerjaan dan uang. Ketiganya menggambarkan peran pria sebagai seorang yang mandiri independence dan seorang pencari nafkah breadwinners .

3.3.2.3.2. W