167
dibandingkan pria. Namun oleh Steve, wanita dituntut membagi waktu lebih padat lagi, yakni berkarier, pekerjaan domestik, anak dan menyenangkan pasangan.
Sementara pria tidak dituntut Steve untuk membagi waktunya sementara mereka memiliki waktu yang lebih banyak karena hanya berkarier. Dalam solusi
permasalahan
Her Marriage
, wanita mengharapkan pria dapat memberikan kontribusi dalam pekerjaan domestik Richmond-Abbott, 1992: 200. Wanita lebih
bahagia dan dapat memiliki lebih banyak waktu. Sehingga ia dapat lebih memperhatikan pasangannya.
3.3.9.3. Make Moral Judgement
Moral Judgement
dalam bab 8 adalah anggapan bahwa wanita telah berubah.
Steve memberikan pemahaman bahwa setelah menikah muncul rutinitas dan wanita dianggap telah berubah, tidak sama seperti saat pertama. Priapun berubah, namun
Steve menegaskan bahwa yang akan dibicarakan dalam buku ini adalah wanita. Perubahan itu berupa kurangnya kemesraan, ucapan terima kasih kepada pasangan,
cenderung bertengkar. Dalam
romantic relationship
terdapat penggunaan dan penghargaan atas peraturan ‘respon akan kebutuhan’. Bahаa dalam sebuah hubungan, вang terlibat
harus responsif terhadap kebutuhan pasangan ketika kebutuhan itu muncul. Dalam pernikahan, kebutuhan respon ini bersifat mutual. Ketika satu pasangan
membutuhkan, pasangan lainnya dapat mengharapkan pasangannya merespon kebutuhan tersebut dengan segala kebaikan yang dapat diberikan pasangannya.
Jadi, pasangan harus saling memberikan tanda bahwa mereka peduli satu sama lain.
168
Tanda itu dapat berupa kartu, bunga, hadiah ulang tahun, pelukan dan pesan kasih sayang Noller, 2002: 152.
Menurut Steve wanita telah berubah, dan jika wanita bekerja ia seringkali kelelahan sehingga tidak memberikan kebutuhan pasangannya untuk berhubungan
intim. Berdasarkan penjelasan di atas, maka dalam pandangan Steve pria sedang menuntut respon akan kebutuhan dari pasangannya. Jika pasangan wanitanya tidak
dapat memenuhinya, maka wanita dianggap tidak memenuhi respon akan kebutuhan mereka. Respon akan kebutuhan pada awal hubungan cenderung lebih
tinggi. Karenanya ketika wanita berhenti memberikan respon, pria menganggapnya telah berubah dan menjadikannya alasan mencari wanita lain. Dalam hal ini
wanitapun mengalami hal yang sama. Ia membutuhkan waktu istirahat dan mengharapkan pemahaman pasangannya. Artinya iapun sedang menuntut respon
akan kebutuhan. Terdapat aturan lain dalam pernikahan yakni
equity rule
. Peraturan kesetaraan bermakna apa yang diberikan
input
dan perolehan
outcome
dalam sebuah hubungan seorang pasanan nilainya sama dengan masukan
input
dan perolehan
outcome
dari pasangan lainnya Noller, 2002: 151, Jika demikian wanita yang berkarier, mengurus rumah tangga dan memperoleh
waktu istirahat harusnya dapat setara dengan pria. Kenyataannya
input
pria hanya berkarier kemudian menginginkan
outcome
hubungan intim. Bandingkan dengan wanita yang
input
-nya berkarier dan pekerjaan domestik dengan
outcome
tidur.
Input
yang diberikan tidak setara, maka
outcome
tidak menemui titik temu.
169
Jika
moral judgement
yang diberikan untuk menguatkan persoalan adalah perubahan pada wanita sesungguhnya tidak tepat. Baik pria maupun wanita seiring
semakin dalamnya hubungan semakin berubah. Hanya bagaimana kemudian keduanya dapat menjaga aturan
equity
dan respon akan kebutuhan dalam hubungan mereka.
3.3.9.4. Treatment Recommendation