Define Problems Diagnose Causes

164 semakin banyak. Selain menjaga hubungan kekerabatan dengan sang ibu mertua, juga masih harus memberikan aturan kepada suaminya.

3.3.9. Bab 8: Mengapa Pria Berselingkuh

Bab 8 berisi tentang masalah perselingkuhan. Menurut Steve, pria berselingkuh karena wanita telah berubah tidak seperti saat pertemuan mereka dahulu. Selain itu persoalan rutinitas, karena wanita terlalu lelah dan semuanya tidak lagi menjadi istimewa. Bagaimana wanita menghadapi perselingkuhan pasangannya, apa dampak dari perselingkuhan tersebut, bagaimana pria memahami perselingkuhan, apa alasan mereka, bagaimana efek setelah perselingkuhan terbuka dan yang terpenting memberikan strategi bagaimana agar perselingkuha dapat dihindari.

3.3.9.1. Define Problems

Persoalan dalam bab 8, menurut peneliti dengan menggunakan paradigma kritis adalah bahwa bab ini menjadikan wanita sebagai penyebab dalam kasus perselingkuhan. Dalam paragraf 27, kalimat 1, Steve menggunakan kata Anda untuk merujuk pada penyebab perselingkuhan. Anda adalah persona II tunggal. Anda ditujukan sebagai kata ganti pembaca. Pembaca buku ini adalah wanita. Karenanya wanita ditunjuk sebagai penyebab pria berselingkuh. Tuduhan lain terdapat pada paragraf 30, kalimat 4. Pria berselingkuh karena banyak wanita di luar sana yang bersedia menyerahkan diri pada pria yang bukan milik mereka. Wanita kembali menjadi penyebab. Jadi wanita menjadi penyebab dengan dua peran yakni sebagai pasangan dan sebagai wanita lain. Sama dengan kasus anak mama pada bab 7, wanita dijadikan penyebab dengan perannya sebagai 165 pasangan dan sebagai mertua. Pria dalam hal ini dianggap immune. Saat Steve merujuk persoalan perselingkuhan sebagai salah pria, ia menggunakan alasan karena pria mampu. Alasan demikian tidak terasa negatif seperti saat menyalahkan wanita, justru membenarkan dominasi pria terhadap wanita dalam paragraf 11, kalimat 1. Pada paragraf 34, kalimat 1, terasa kondisi yang sama jika pria disudutkan sebagai penyebab. Dalam paragraf ini menyatakan bahwa pria berselingkuh karena tidak pernah ada hukuman dari perbuatannya. Jika dalam sebuah hubungan hanya melibatkan pria dan wanita, si pria berselingkuh maka yang berhak memberikan hukuman adalah wanita. Tapi jika wanita tidak memberi hukuman maka dapat menjadi alasan mengapa si pria tidak dapat berhenti berselingkuh. Artinya kembali wanita menjadi penyebabnya.

3.3.9.2. Diagnose Causes

Penyebab dari Steve menjadikan wanita sebagai penyebab pria berselingkuh adalah karena wanita pasangan lelah berkarier dan menjadi ibu rumah tangga. Paragraf 15, kalimat 1 Steve mengemukakan ilustrasi jika wanita bekerja. Terdapat 5 kalimat ilustrasi kondisi jika wanita bekerja dan 6 sisanya kondisi yang menggambarkan perubahan wanita akibat rutinitas. Ada dua model penggambaran. Penggambaran pertama, jika wanita berkarier dan melupakan pekerjaan domestiknya sementara suami bertugas bekerja dan menjadi penggantinya di rumah. Penggambaran kedua jika wanita berkarier dan juga melakukan pekerjaan domestik. Kondisi keduanya sama – sama merugikan wanita. Wanita dianggap terlalu sibuk dan terlalu lelah untuk menyenangkan suami. 166 Mayoritas pekerja mengalami konflik dalam menyeimbangkan pekerjaan, kehidupan personal dan kehidupan keluarga 55,5 persen wanita dan 59,8 persen pria. Lebih dari dua perlima 47,1 persen pria dan 42 persen wanita dilaporkan mengalami ‘banвak’ atau ‘beberapa’ masalah antara pekerjaan dan keluarga Jacobs, 2004: 84. Menurut Steve, setelah bekerja wanita akan sibuk memasak dan mengurus anak, sehingga setelah semuanya selesai ia akan tidur dengan mengenakan kaos oblong tidak berdandan cantik untuk suaminya, berbeda dengan jika ia bekerja, ia akan mengenakan baju terbaik dan berdandan. Selain itu wanita akan terlalu lelah untuk melakukan hubungan intim, sementara suaminya membutuhkannya. Baik berkarier saja atau berkarier sembari melakukan pekerjaan domestik, Steve menunjukkan posisi merugikan bagi wanita. Dalam buku Masculine and Feminine menjelaskan bahwa persoalan utama dalam dual-career family adalah masalah pembagian waktu. Pasangan pria tidak memberikan kontribusi banyak dalam pekerjaan domestik. Banyak wanita berkarier berusaha menyesuaikan jadwalnya dengan kebutuhan keluarga. Mereka menghabiskan waktu malam untuk anak dan pagi hari untuk membereskan urusan rumah tangga kemudian bekerja Richmond-Abbott, 1992: 229 – 230. Maka pembagian waktu sebenarnya memang menjadi masalah dalam pernikahan dengan dual-career . Perbedaannya adalah Steve menganggap persoalan terdapat pada wanita yang tidak memberi waktu untuk pasangannya, sedangkan berdasarkan penelitian di atas persoalan terletak pada pasangan pria yang tidak berkontribusi pada pekerjaan domestik. Wanita memberikan banyak waktunya 167 dibandingkan pria. Namun oleh Steve, wanita dituntut membagi waktu lebih padat lagi, yakni berkarier, pekerjaan domestik, anak dan menyenangkan pasangan. Sementara pria tidak dituntut Steve untuk membagi waktunya sementara mereka memiliki waktu yang lebih banyak karena hanya berkarier. Dalam solusi permasalahan Her Marriage , wanita mengharapkan pria dapat memberikan kontribusi dalam pekerjaan domestik Richmond-Abbott, 1992: 200. Wanita lebih bahagia dan dapat memiliki lebih banyak waktu. Sehingga ia dapat lebih memperhatikan pasangannya.

3.3.9.3. Make Moral Judgement