Define Problems Subtle Expectation

126 Mengimplementasikan rencana – rencana dan mengikatkan diri pada rencana tersebut menjadi wacana menjadikan wanita asisten pria. Mengikatkan berdasarkan kata ikat mendapatkan imbuhan me-kan, dalam KBBI offline, mengikat bermakna mengebat, mengeratkan menyatukan dsb dengan tali. Imbuhan me-kan berfungsi membuat kata kerja aktif transitif berobjek. Makna me-kan dalam mengikatkan dapat diartikan sebagai melakukan perbuatan mengerat atau menyatukan. Artinya wanita diminta menyatukan diri pada rencana – rencana pria. Tanpa Steve mempertimbangkan wanita memiliki rencana lainnya. Diperkuat dalam salah satu kalimat dalam bab 1 yang menyatakan bahwa harapan wanita bukan harapan pria, karenanya lupakan harapan tersebut dan memulai menggunakan cara pria.

3.3.3. Bab 2: Cinta Kami Tidak Seperti Cinta Anda

Dalam Bab 2 dengan tema Cinta Kami Tidak Seperti Cinta Anda, Steve menggambarkan tentang bagaimana pria mencintai. Pertama – tama ia menggambarkan cinta seorang wanita. Unsur – unsur apa yang ada dalam cinta seorang wanita dan konsekuensi apa yang kemudian muncul dengan perwujudan cinta yang demikian. Kemudian ia membandingkan dengan cinta seorang pria. Menurut Steve selama ini wanita meraba – raba bagaimana pria mencintai mereka dan beranggapan bahwa cara mereka mencintai sama persis seperti cara wanita.

3.3.3.1. Define Problems

Permasalahan dalam bab 2 yakni adanya upaya penguatan peran maskulin pria reinforce masculine roles . Dalam bab 2 seperti halnya dalam bab 1, Steve memberikan pengetahuan baru tentang bagaimana seorang pria. Jika sebelumnya 127 tentang fokus pria, dalam bab 2 tentang cara mencintai pria. Yang menjadi masalah adalah saat kemudian wanita diminta memahami dan mematuhi apa yang diajarkan buku ini sementara buku ini memberikan sudut pandang penguatan peran maskulin. Dalam salah satu kalimat dinyatakan bahwa pria mencintai dengan meng-klaim wanita pengakuan, menafkahi dan memberikan perlindungan.

3.3.3.1. Subtle Expectation

Berkencan dalam perspektif pria menekankan pada upaya need to perform. Peran mereka adalah sebagai yang aktif, seperti misalnya mengajak berkencan, menyediakan transportasi dan merencanakan hiburan. Lebih disukai jika pria memiliki mobil mereka sendiri, artinya pria harus bekerja untuk memperoleh mobil atau paling tidak membayar bensin, jika mereka memiliki mobilpribadi maka mereka harus menanggung harga mobil, perbaikan serta asuransinya. Pria juga diharapkan untuk membayar seluruh pengeluaran, berkencan dapat menjadi beban biaya bagi pria. Pria memiliki kekuasaan untuk memutuskan apa yang harus dilakukan dan kekuasaan membangun standar perilaku tertentu dalam berkencan, dengan kekuasaan ini munculah tanggung jawab. Pria dapat memutuskan akan pergi kemana dan dia harus taat pada keputusannya. Jika ia membuat pasangannya tidak senang, maka ia akan tampak seperti orang bodoh. Pria juga harus menunjukkan perlindungan pada pasangannya dalam situasi tertentu. Pria dianggap sebagai yang bertugas dan mengetahui apa yang harus dilakukan, misal jika mobil rusak, ia harus tahu apa вang dilakukan. Dari semua itu, ia memiliki harapan ‘tersembunвi’ Subtle 128 Expectation untuk dapat mengatur pasangannya Richmond-Abbott, 1992: 156 – 157. Apa yang diungkapkan oleh Steve Harvey tentang bagaimana pria mencintai adalah common sense yang telah diketahui oleh banyak orang. Bahwa pria memiliki peran – peran tertentu yang harus ia penuhi. Berdasarkan penjelasan Marie Richmond-Abbott, bahwa ternyata hal tersebut merupakan sebuah pola yang dipelajari oleh feminis. Pria diharapkan membayar dalam mengajak mengklaim, berkencan menafkahi dan memberikan perlindungan ternyata dengan konsekuensi keuntungan berupa harapan‘tersembunвi’ subtle expectation berupa mengatur pasangannya. Steve menguatkan kembali peran dominasi maskulin dengan meminta wanita memahami cara pria mencintai mereka sehingga wanita dapat diatur oleh pasangannya.

3.3.3.2. Diagnose Causes