174
pengorbanan yang perlu ia tunjukkan lebih sedikit untuk memperoleh wanita. Upaya menimbang
– nimbang jumlah pengorbanan tersebut dilakukan di masa awal pendekatan. Jika sesuai maka ia akan lanjut, jika tidak sesuai maka ia akan berhenti.
Demikian dalam kasus wanita dengan anak. Jika wanita memperkenalkan anak di awal hubungan, maka memeprmudah permainan pria untuk dapat menimbang
biaya yang harus dikeluarkan. Dengan memperkenalkan anak, artinya hanya mempermudah permainan pria untuk lanjut atau
walk out
dalam kehidupan si wanita.
3.3.11. Bab 13: Wanita Yang Mandiri Kuat dan Kesepian
Pada bab 13 membahas tentang bagaimana pria akan memenuhi peran mereka sebagai pasangan jika wanita dapat memberikan kemampuannya sebagai wanita.
Awal bab 13, dibuka dengan ilustrasi bagaimana pria hidup jika di dunia tidak ada wanita. Kemudian mengapa pria tidak dapat memenuhi kualitasnya sebagai seorang
pria.
3.3.11.1. Define Problems
Permasalahan dalam bab ini adalah adanya upaya mengembalikan wanita ke peran feminin. Peran feminin yang lebih sppesifiknya adalah sebagai pekerja
domestik dan menjadi individu yang
dependence.
Paragraf 9, kalimat 2 menjelaskan bahwa di mata pria, asal kekuatan wanita adalah ia sebagai seorang
wanita. Dalam paragraf 8 sebelumnya, dijabarkan bagaimana seorang wanita dalam kehidupan domestik dan kariernya. Wanita berhasil sebagai ibu rumah tangga
maupun di karier publiknya. Namun bukan keberhasilan atau kekuatan itu yang
175
berharga, menurut Steve justru wanita tampak berharga di mata pria karena ia sebagai wanita. Dalam kaitan paragraf 8 dan 9 menunjukkan rendahnya
penghargaan Steve terhadap keberhasilan wanita yang luas. Pada paragraf 10, dijelaskan bahwa motif pria memperoleh keberhasilannya adalah untuk menarik
perhatian wanita. Logika Steve, untuk apa pria memiliki semua itu jika wanita telah memiliki segalanya? Apa yang tertinggal bagi pria untuk membuatnya menarik di
mata wanita? Dalam paragraf 8, wanita berhasil menjadi ibu rumah tangga sekaligus
membesarkan anak meski tanpa bantuan pasangan, mengatur sebagian besar belanja rumah tangga, menjadi wanita karier yang sukses, mahasiswi cemerlang,
serta saleh. Namun semua itu bukan kekuatan yang diakui pria. Pria yang terbaik adalah yang mencintai dengan memberikan pengakuan, perlindungan dan
menafkahi. Maka kekuatan wanita adalah yang dapat membuat pria memenuhi peran mereka itu. Artinya wanita yang
dependence
atau bergantung. Butuh diakui, butuh dilindungi dan tergantung dalam hal kemampuan finansial. Jika wanita tidak
butuk 3 hal tersebut dengan pencapaian yang sudah ia peroleh maka apa guna pria, karena menurut Steve semua pencapaian itu adalah peran milik pria. Steve
menвatakan dalam paragraf 24, аanita ‘mencabut’ semua peran itu dari pria. Mencabut dalam KBBI offline bermakna menarik supaya lepas keluar dari
tempat tertanamnya tumbuhnya. Konsep demikian biasa digunakan untuk bulu atau rumput. Bulu dan rumput memiliki tempat tumbuh yang alami, jika dicabut
maka menariknya lepas dari tempat tumbuh alaminya. Jika pencapaian itu adalah rumput maka menurut Steve, alaminya ia tumbuh pada pria dan wanitalah yang
176
mencabutnya dari tempat ia tumbuh alami. Maka segala pencapaian tersebut sebenarnya tidak dianggap sebagai alami wanita. Upaya mengembalikan peran
tersebut ke dalam ranah pria muncul dalam kalimat – kalimat selanjutnya yakni
paragraf 11, kalimat 9 dan 10, paragraf 29, kalimat 3, paragraf 38, kalimat 1 dan sub bab 1, 2.
Menurut Steve, asal kekuatan wanita sebagai wanita disebut dengan wanita biasa dalam versi bahasa indonesia, sedangkan dalam versi asli digunakan kata
‘
girl
’ untuk menggambarkan аanita tanpa peran maskulin. Kata
girl
pertama kali muncul pada abad pertengahan antara 1250 dan 1300 SM. Berasal dari kata di
dalam
Anglo-Saxon
yakni
gerle girlegurle
yang bermakna
dress
atau pakaian.
Girl
juga dapat bermakna wanita muda yang belum menikah di mulai tahun 1530 dan bermakna
sweetheart
pada tahun 1648. Serta dapat bermakna
a female servant
http:machaut.uchicago.edu?action=searchword=girlresource=Webster27s quicksearch=on. Dengan konteks mana yang demikian, merujuk pada kata
dress, sweetheart
dan
female servant,
wanita diminta kembali pada peran femininnya yakni menjadi properti pria dan bekerja domestik.
Karena pria memiliki kekuatan dan mendominasi institusi sosial, nilai – nilai
maskulin dan pekerjaannya menjadi lebih berharga dan maskulinitas telah menjadi sekumpulan karakteristik yang membimbing pada kesuksesan. Jika pria
disosialisasikna menjadi maskulin, mereka harus memiliki karakteristik mandiri, agresif dan kompetitif
independence, aggressiveness and competitiveness
yang membuat mereka berhasil dan menjaga pria dalam posisi pemilik kekuatan. Jika
wanita disosialisasikan sebagai feminin maka ia pasif dan bergantung
passive and
177 dependent
, akan menjadi sulit baginya mencapai kekuatan dan mengubah institusi dan struktur nilai Richmond-Abbott, 1992: 5.
Apa yang sedang dilakukan Steve dalam buku ini terjelaskan dalam penjelasan di atas. Pria menjaga kekuatannya dengan peran maskulin, sedangkan wanita dalam
peran feminin tidak memiliki kekuatan untuk mengubah institusi dan struktur nilai. Jika wanita saat ini telah mencapai karakteristik maskulin, maka kekuatan pria
terancam. Wanita jadi memiliki kekuatan mengubah institusi dan struktur nilai. Steve mencegah semua itu dan menjaga peran maskulin pria dengan meminta
wanita kembali ke peran femininnya. Menggunakan banyak alasan seperti peran feminin sebagai ‘kekuatan аanita’ вang diakui pria, аanita ‘mencabut’ peran pria,
menjadi ‘аanita biasa’
girl
adalah seni yang telah hilang.
3.3.11.2. Diagnose Causes