177 dependent
, akan menjadi sulit baginya mencapai kekuatan dan mengubah institusi dan struktur nilai Richmond-Abbott, 1992: 5.
Apa yang sedang dilakukan Steve dalam buku ini terjelaskan dalam penjelasan di atas. Pria menjaga kekuatannya dengan peran maskulin, sedangkan wanita dalam
peran feminin tidak memiliki kekuatan untuk mengubah institusi dan struktur nilai. Jika wanita saat ini telah mencapai karakteristik maskulin, maka kekuatan pria
terancam. Wanita jadi memiliki kekuatan mengubah institusi dan struktur nilai. Steve mencegah semua itu dan menjaga peran maskulin pria dengan meminta
wanita kembali ke peran femininnya. Menggunakan banyak alasan seperti peran feminin sebagai ‘kekuatan аanita’ вang diakui pria, аanita ‘mencabut’ peran pria,
menjadi ‘аanita biasa’
girl
adalah seni yang telah hilang.
3.3.11.2. Diagnose Causes
Penyebab dari mengembalikan wanita ke peran feminin adalah agar pria mudah mewujudkan cintanya. Pria melakukan apa saja untuk membuat wanita terkesan.
Pria mencari pekerjaan dan membanting tulang mencari uang dengan alasan karena wanita. Dalam paragraf 12, kalimat 6 Steve menjelaskan bahwa jangan sampai ilmu
pengetahuan mengalahkan hubungan yang terjalin antara wanita dan pasangannya. Steve menggunakan hubungan
romantic relationship
sebagai senjata untuk mengembalikan wanita ke peran feminin. Dalam kalimat selanjutnya, kalimat 7
bahwa DNA pria tidak memperbolehkan hal demikian terjadi. Seperti yang telah dijelaskan dalam bab
– bab sebelumnya, Steve memahami peran maskulin sebagai sesuatu yang diinginkan Tuhan, dipelajari sejak kecil dan alamiah untuk diwarisi.
Dengan menambahkan kata DNA menguatkan asumsi bahwa peran maskulin
178
dimiliki pria bukan karena tuntutan sosial. Jika tidak memperbolehkan artinya buku ini bisa jadi adalah usaha pria melarang wanita mengambil peran mereka.
Steve menyampaikan himbauan akan bahaya ilmu pengetahuan pada wanita bagi
romantic relationship
. Pada zaman renaisans, hanya wanita kaya yang mendapatkan pendidikan Richmond-Abbott, 1992: 24. Jika pendidikan dianggap
sebagai ancaman maka Steve ingin mengembalikan wanita ke zaman pembatasan pendidikan. Wanita diminta membatasi ilmu pengetahuan demi
romantic relationship.
Dengan kata lain Steve menyeimbangkan kedudukan antara ilmu pengetahuan dan
romantic relationship
. Dalam bab 1 telah dijelaskan upaya Steve menjadikan
romantic relationship
sebagai tujuan utama wanita. Peran gender biasanya memiliki karakteristik khusus tertentu. Karakteristik
tersebut mengandung harapan akan ciri – ciri karakter tertentu: Wanita mengasuh
dan tergantung
nurturant and dependence
, pria tegas dan mandiri
assertive and independence
; Harapan peran – peran sosial: pria adalah ayah dan pencari nafkah
breadwinners
, wanita adalah istri dan ibu; Serta status sosial atau pekerjaan: pria adalah tentara dan politikus, wanita adalah perawat dan relawan Richmond-
Abbott, 1992: 5. Pada bab 1, wanita berkedudukan sebagai asisten pria, dengan membantu pria
mewujudkan motivasi hidup mereka. Wanita diasumsikan menginginkan posisi sebagai istri seorang pria. Bahwa sejak awal buku Steve sudah menyarankan bahwa
tujuan utama wanita adalah menjadi pendamping pria. Maka
romantic relationship
adalah yang utama dibanding ilmu pengetahuan.
179
Paragraf 12, Paragraf 13, kalimat 12 menunjukkan kebutuhan pria menjadi lelaki sejati, menjadi seorang lelaki, menjadi kuat, takdir lelaki. Semua itu dapat
terpenuhi jika wanita tidak mengambil peran – peran itu. Lelaki sejati, menjadi
lelaki, menjadi kuat dan takdir lelaki adalah peran maskulinnya. Dalam penjelasan di atas, pria adalah
independence
dan
breadwinners.
Pria merasa menjadi semua itu jika memenuhi peran maskulinnya. Untuk menjadi maskulin maka ia perlu analogi,
inferiornya yakni wanita. Jika wanitapun menjadi maskulin, pria kehilangan obyek analoginya yang menjadikan ia sebagai maskulin.
3.3.11.3. Make Moral Judgement