190 define problems
yakni elemen yang pertama kali dapat kita lihat mengenai
framing
, yang merupakan
master frame
paling utama. Ia menekankan bagaimana peristiwa dipahami oleh wartawan, ketika ada masalah atau peristiwa. Karena merupakan
master frame
paling utama, maka secara otomatis
define problems
menjadi
framing minor
dari setiap bab.
3.5.
F raming
Mayor
Framing Mayor
adalah
framing
utama dari beberapa bab yang membentuk bagian pada buku. Keputusan penggunaan
framing mayor
didasarkan pada struktur buku
Act Like a Lady Think Like a Man
yang terdiri dari bagian dan bab. Setiap bagian dibagi menjadi beberapa bab dengan klasifikasi gagasan yang sama. Setelah
mengetahui
framing devices
masing – masing bab perlu dilakukan analisa
framing mayor
untuk memahami sikap utama penulis pada bagian tersebut.
3.5.1. F raming Mayor Bagian Pendahuluan
Bagian pendahuluan buku
Act Like a Lady Think Like a Man
tidak terdiri dari bab – bab sehingga tidak perlu dilakukan analisa
framing minor
atau
framing mayor
karena hanya terdiri dari satu gagasan tunggal. Berdasarkan penjelasan
define problems
pada bagian pendahuluan adalah agar wanita menggunakan cara berpikir pria. Penjelasan dapat dilihat pada penjelasan
framing devices
bagian pendahuluan.
3.5.2. F raming Mayor Bagian Pertama
Berdasarkan analisis
framing devices
yang telah dilakukan sebelumnya maka peneliti menarik kesimpulan
framing mayor
yang digunakan oleh penulis adalah
191 reinforce masculine roles
atau memperkuat peran maskulin. Kesimpulan
framing
ini diambil karena banyaknya penyebutan peran maskulin pria dan merujuk pada bab
intentionality
bahwa tujuan bagian pertama adalah agar wanita memahami pria sehingga mampu menyesuaikan diri dengan peran tersebut.
Pada bab 1, peran yang diutamakan adalah pria sebagai
breadwinners
pemberi nafkah. Kesimpulan
breadwinners
berasal dari bagaimana Steve menggambarkan pria sebagai seorang yang memiliki motivasi status, pekerjaan dan penghasilan
mereka. Status merujuk pada status sosial yang dihasilkan dari pekerjaan dan penghasilan adalah buah dari pekerjaan. Terdapat 14 kalimat yang isinya
menggambarkan peran pria antara lain menyangkut
achievement, practical
dan
dominance
. Peran tersebut termasuk dalam peran maskulin yang cukup banyak dibahas dalam buku
Masculine and Feminine
Marie Richmond-Abbott. Terdapat 4 kalimat yang saling mendukung pada kategori
achievement
, 5 kalimat yang mendukung kategori
dominance
dan 4 kalimat pendukung kategori
practical
. Dalam bab 1, wanita lebih banyak digambarkan sebagai asisten pria. Asisten dalam
kata lain adalah
support system
yang lebih banyak dikenal sebagai istilah dalam kajian feminis.
Pada bab 2, Steve juga menggambarkan bagaimana pria mencintai melalui 3 hal yakni mengklaim, menafkahi dan melindungi. Menekankan pada peran
breadwinners
dan
fixing things
. Terdapat 14 kalimat yang menggambarkan peran maskulin pria. 1 kalimat berisi peran
dominance
, 3 kalimat tentang
physically strong
dan 10 kalimat tentang peran sebagai
provider
. Pada bab 2 lebih banyak menyinggung peran feminin wanita, 4 kalimat sebagai asisten, 3 kalimat sebagai
192 homemaker
, 2 kalimat menjadikan wanita sebagai bahan lelucon, 5 kalimat sebagai
emotional,
1 kalimat sebagai
nurturance
dan 1 kalimat menjadikannya sebagai faktor penyebab.
Bab 3 menggambarkan kebutuhan pria. Kebutuhan pria digambarkan sangat mudah dipenuhi dan dikontraskan dengan kebutuhan wanita yang lebih banyak dan
cenderung sulit dipenuhi. Bab 4 cenderung menggambarkan kelebihan pria dibandingkan wanita dalam hal berbicara. Bab 3 dan bab 4 memiliki kesamaan
yakni adanya perbandingan antara pria dan wanita. Pada bab 3 membandingkan kebutuhan dan bab 4 membandingkan pembicaraan. Keduanya menekankan
kelebihan pada pihak pria dan memberikan tendensi merendahkan pada wanita. Dalam bab 3 terdapat 24 kalimat dan bab 4 mengandung 21 kalimat yang bernada
kelakar saat menggambarkan wanita. Secara total, peran tradisional yang disebut dalam bagian pertama bagi wanita
ada 6 antara lain asisten,
financial dependent
,
homemaker
, lelucon,
nurturance
, penyebab,
need to be fixed
. Sedangkan pada pria ada 8 antara lain
Fixing things
,
non revealing
,
dominance
,
non emotional
,
provider
,
physical strong
,
practical
,
achievement
,
practical
,
dominance
. Peran maskulin yang disebut hampir 2 kali jumlah peran feminin wanita karena tujuan dari bagian pertama adalah agar wanita
memahami cara berpikir seorang pria. Selain menyebut peran – peran tersebut,
dalam bagian ini wanita diberi sikap sebagai pihak pasif. Steve cenderung memilih kata ganti ‘kami’ вang menggambarkan keterlibatan penulis dalam tulisannвa,
hanya dalam kondisi tertentu ia mengg unakan kata ganti ‘dia’ untuk memisahkan
193
diri dari pihak kaum pria. Steve mengambil posisi sebagai bagian dari pria yang memberitahu wanita.
Setelah membingkai bagian pertama dengan upaya memperkuat kembali peran maskulin, Steve memberikan
moral judgement
dan
treatment recommendation
yang menyarankan wanita kembali pada peran feminin mereka. Menurut Steve dengan kembali pada peran feminin maka masalah
– masalah
romantic relationship
yang dialami wanita dapat terselesaikan. Kembali pada penelitian
His Marriage
dan
Her Marriage
dalam buku
Masculine and Feminine
bahwa pria menikah adalah golongan paling bahagia dan wanita menikah adalah golongan paling tidak bahagia.
Kontras ini disebabkan salah satunya karena persoalan kesetaraan yang telah dijelaskan dalam uraian
framing devices
Bab 1, 2, 3 dan 4. Hingga muncul yang menunjukkan bahwa wanita mengalami ketidakbahagiaan karena posisinya yang
tidak menguntungkan dalam pernikahan.
3.5.3. F raming Mayor Bagian Kedua