Uji Hipotesis 2 Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Uji Hipotesis 3 Uji Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Kemampuan

, berarti proporsi peserta didik kelas eksperimen yang memperoleh nilai telah mencapai atau lebih sudah mencapai KKM klasikal. Kriteria pengujiannya adalah ditolak jika dimana = = 1,64. Dari hasil perhitungan uji proporsi satu pihak diperoleh . Hasil analisis uji ketuntasan belajar kelas eksperimen dapat dilihat pada Tabel 4.12 sebagai berikut. Tabel 4.12 Hasil Uji Ketuntasan Klasikal Kelas Eksperimen Kelas N Persentase Ketuntasan π Kriteria Eksperimen 32 36 89 1,64 ditolak Pada kelas eksperimen diperoleh sehingga ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa kelas eksperimen telah dikatakan tuntas secara klasikal karena persentase peserta didik yang memperoleh nilai tes berpikir kreatif matematis lebih dari 75 telah mencapai 75 atau lebih. Perhitungan selengkapnya terdapat pada lampiran 35 halaman 356.

4.1.2.5 Uji Hipotesis 2 Uji Perbedaan Dua Rata-Rata

Uji perbedaan dua rata-rata dilakukan untuk mengetahui mana yang lebih baik antara kelas yang mendapat pembelajaran kooperatif Team Assisted Individualization TAI berbantuan alat peraga dan kelas yang mendapat pembelajaran ekspositori. Uji perbedaan dua rata-rata dilakukan dengan menggunakan uji rata-rata uji t satu pihak yaitu dalam penelitian ini digunakan uji pihak kanan karena data berdistribusi normal dan homogen. Dalam penelitian ini hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut. , kemampuan berpikir kreatif matematis peserta didik kelas eksperimen tidak lebih baik daripada kelas kontrol. , kemampuan berpikir kreatif matematis peserta didik kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol. Kriteria pengujiannya diterima jika dengan peluang – , dan taraf nyata . Hasil analisis data uji perbedaan dua rata-rata dapat dilihat pada Tabel 4.14 sebagai berikut. Tabel 4.14 Hasil Uji Perbedaan Dua Rata-rata Kelas N Rata-rata Kriteria Eksperimen 36 81,89 2,77 2 ditolak Kontrol 36 76,44 Dari hasil perhitungan, diperoleh 77 , 2  hitung t sedangkan =2 dengan taraf signifikansi 5 dan n 1 + n 2 - 2 = 36 + 36 - 2 = 70. Berdasarkan hasil analisis tersebut diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata kemampuan berpikir kreatif matematis peserta didik kelompok eksperimen lebih baik daripada kelompok kontrol. Perhitungan selengkapnya terdapat pada lampiran 36 halaman 359.

4.1.2.6 Uji Hipotesis 3 Uji Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Kemampuan

Berpikir Kreatif Matematis Uji hipotesis 3 dilakukan untuk mengetahui motivasi belajar peserta didik yang ditimbulkan oleh pembelajaran kooperatif Team Assisted Individualization TAI berbantuan alat peraga berpengaruh positif terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis peserta didik atau tidak. Sebelum dilakukan uji regresi, terlebih dahulu dibuat scatter plot datanya, apakah pemilihan model dalam bentuk linier garis lurus disa dicobakan. Hasil scatter plot dapat digambarkan sebagai berikut. Dengan melihat output scatter plot pada Gambar 4.1 yang disertai dengan garis regresi yang mengarah ke kanan atas. Hal ini menunjukkan adanya linieritas pada kedua variable dan hubungan positif yang diartikan bahwa jika salah satu variabel bernilai membesar maka variabel yang lain juga ikut membesar, dan sebaliknya. Oleh karena itu dapat dilanjutkan analisis dengan uji regresi. Hasil perhitungan regresi disajikan dalam Tabel 4.15 sebagai berikut. Gambar 4.1 Scatter Plot Tabel 4.15 Hasil Perhitungan Regresi  i X  i Y 2  i X  2 i Y   i i Y X n 36 Dengan rumus          2 2 2          i i i i i i i X X n Y X X X Y a dan      2 2         i i i i i i X X n Y X Y X n b , diperoleh nilai dan . Sehingga diperoleh persamaan regresi linear sebagai berikut . Dari persamaan regresi tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam motivasi belajar peserta didik sama dengan nol    X , maka diramalkan kemampuan berpikir keatif matematis peserta didik   Y = dan setiap motivasi belajar peserta didik bertambah 1 satuan, maka kemampuan berpikir keatif matematis peserta didik akan bertambah satuan. Selanjutnya, dilakukan uji keberartian regresi. Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut. Koefisien regresi tidak berarti. Koefisien regresi berarti. Kriteria yang digunakan adalah tolak H jika dengan . Langkah berikutnya, dilakukan uji kelinearan persamaan regresi. Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut. Regresi tidak linear. Regresi linear. Kriteria yang digunakan adalah tolak H jika dengan . Hasil perhitungan analisis varians disajikan dalam Tabel 4.16 sebagai berikut. Tabel 4.16 Hasil Perhitungan Analisis Varians Sumber Variasi JK dk RJK Total T 244208 36 Regresi a 241408,4 1 Regresi b|a 900,6263 1 900,6263 16,12556 4,13 Sisa S 1899 34 55,85086 Tuna Cocok TC 5366 14 268,2965 -1,0834 2,35 Galat G -3467 20 -247,643 Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh dan = 4,13. Jadi, sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien regresi berarti. Hal tersebut berarti bahwa model regresi cukup kuat digunakan untuk meramalkan variabel terikat kemampuan berpikir kreatif matematis dari variabel bebas motivasi belajar dan berdasarkan hasil perhitungan diperoleh dan . Jadi, sehingga dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi linear. Hal tersebut berarti bahwa peramalan atas variabel terikat kemampuan berpikir kreatif matematis dari varibel bebas motivasi belajar dapat dilakukan. Besarnya pengaruh motivasi belajar terhadap hasil tes berpikir kreatif matematis peserta didik dapat dilihat dari koefisien determinasi. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh koefisien determinasi . Hal ini berarti varian yang terjadi pada variabel Y kemampuan berpikir kreatif matematis 32 ditentukan oleh varian yang terjadi pada variabel X motivasi beajar. Pengertian ini dapat diartikan bahwa motivasi belajar peserta didik yang mendapat pembelajaran kooperatif Team Assisted Individualization TAI berbantuan alat peraga berpengaruh terhadap hasil tes berpikir kreatif matematis peserta didik sebesar 32 , sedangkan 68 dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya. Perhitungan selengkapnya terdapat pada lampiran 37 halaman 361.

4.2 Pembahasan

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui keefektifan pembelajaran koopertaif Team Assisted Individualization TAI berbantuan alat peraga terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis peserta didik kelas VIII SMP Negeri 1 Mejobo Kudus pada materi luas permukaan bangun ruang sisi datar. Sebelum penelitian dilakukan, peneliti mengambil data awal yaitu nilai UTS mata pelajaran matematika kelas VIII semester genap tahun pelajarn 20122013. Berdasarkan hasil analisis data awal, pada uji normalitas menunjukkan bahwa , artinya data berdistribusi normal. Berdasarkan hasil perhitungan uji homogenitas menunjukkan bahwa maka diterima, artinya kedua kelas sampel mempunyai varians yang sama homogen. Melalui teknik sampling acak berkluster cluster random sampling, terpilih kelas VIII B sebagai kelas eksperimen yang mendapat pembelajaran kooperatif Team Assisted

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe team assisted individuallization (tai) terhadap pemahaman konsep matematika siswa kelas v sdi ummul quro bekasi

0 10 221

Pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe FSLC (Formulate-Share-Listen-Create) terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis siswa

16 28 186

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI).

6 9 167

KEEFEKTIFAN MODEL TREFFINGER BERBANTUAN ALAT PERAGA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS PESERTA DIDIK PADA MATERI GEOMETRI

0 21 456

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI KOOPERATIF TIPE STAD BERBANTUAN CD PEMBELAJARAN PADA MATERI GEOMETRI KELAS VIII

0 37 229

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN CPS BERBANTUAN CD PEMBELAJARAN TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATERI POKOK GEOMETRI KELAS X

1 7 313

Pengaruh Model Pembelajaran Team Assisted Individualisation (TAI) Berbantuan Alat Peraga Terhadap Hasil Belajar Siswa SMP Kelas VIII Pada Materi Cahaya

9 41 111

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASISSTED INDIVIDUALIZATION (TAI) IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASISSTED INDIVIDUALIZATION (TAI) BERBANTU MEDIA POWER POINT DAN INKUIRI TERBIMBING BERBANTU ALAT PERAGA PADA PEMBELAJARAN MATEM

0 0 16

Keefektifan Pembelajaran Team Quiz Berbantuan Alat Peraga Materi Lingkaran Kelas VIII

0 0 7

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (Team Assisted Individualization) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

1 1 17