Dalam membuat alat peraga perlu diperhatikan bahwa alat peraga tersebut bentuk  dan  warnanya  menarik,  sederhana  dan  mudah  dilola  tidak  rumit,
ukurannya sesuai dengan ukuran fisik anak, dapat menyajikan konsep matematika, sesuai  dengan  konsep,  dapat  menunjukkan  konsep  matematika  dengan  jelas,
peragaan  itu  supaya  merupakan  dasar  bagi  tumbuhnya  konsep  abstrak,  dan  alat peraga dapat dimanipulasikan. Menurut Kenneth H. Hoover  sebagaimana dikutip
oleh Usman 2005: 32, beberapa prinsip tentang penggunaan alat peraga sebagai berikut.
1 Tidak ada alat yang dapat dianggap paling baik.
2 Alat-alat tertentu lebih tepat daripada yang lain berdasarkan jenis pengertian
atau dalam hubungannya dengan tujuan. 3
Perlu diadakan persiapan yang saksama oleh guru dan peserta didik mengenai alat peraga.
4 Peserta  didik  menyadari  tujuan  alat  peraga  dan  merespons  data  yang
diberikan. 5
Perlu diadakan kegiatan lanjutan. 6
Alat  peraga  dan  sumber-sumber  yang  digunakan  untuk  menambah kemampuan  komunikasi,  memungkinkan  belajar  lebih  karena  adanya
hubungan-hubungan.
2.1.7 Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis
2.1.7.1 Kreativitas
Menurut  Awaludin  2008:  67,  kreativitas  adalah  kemampuan  seseorang dalam  menghasilkan  pemikiran  yang  baru  dan  benar  serta  bermanfaat  untuk
menyelesaikan  masalah  yang  dihadapi.  Sedangkan  Khabibah  2006:  9 menyatakan  bahwa  kreativitas  merupakan  kemampuan  interaksi  antara  individu
dan  lingkungannya.  Menurut  Karadag  et  al.,  2007:  60 ,  kreativitas  adalah  “a
thought  process  which  is  sensitive  to  problem  interference,  knowledge  deficits, missing elements, and inconsistency. Creativity describes difficulties and looks for
and finds solutions .”
Hidup  dalam  suatu  masa  di  mana  ilmu  pengetahuan  berkembang  dengan pesatnya, suatu adaptasi kreatif merupakan kemungkinan bagi suatu bangsa yang
sedang berkembang untuk dapat mengikuti perubahan-perubahan yang terjadi dan menghadapi  masalah-masalah  yang  semakin  kompleks.  Oleh  karena  itu,
Munandar  1999:  31  menyatakan  bahwa  pengembangan  kreativitas  sejak  usia dini  menjadi  penting  dengan  beberapa  alasan  yaitu  1  dengan  berkreasi,  orang
dapat  mewujudkan  mengaktualisasikan  dirinya,  perwujudanaktualisasi  diri merupakan  kebutuhan  pokok  pada  tingkat  tertinggi  dalam  hidup  manusia;  2
kreativitas  atau  berpikir  kreatif  sebagai  kemampuan  untuk  melihat  bermacam- macam  kemungkinan  penyelesaian  terhadap  suatu  masalah;  3  bersibuk  diri
secara  kreatif  tidak  hanya  bermanfaat  bagi  pribadi  dan  lingkungan  tetapi  juga memberikan  kepuasan  kepada  individu;  4  kretivitaslah  yang  memungkinkan
manusia meningkatkan kualitas hidupnya. Menurut Munandar 1999: 94-95, dari berbagai penelitian diperoleh hasil,
bahwa hal-hal yang dapat memupuk kreativitas anak, ialah: a
menghargai pendapat anak dan mengungkapkannya. b
memberi waktu kepada anak untuk berpikir, merenung, dan berkhayal.
c membiarkan anak mengambil keputusan sendiri.
d menunjang dan mendorong kegiatan anak.
e memberikan pujian yang sungguh-sungguh kepada anak.
f mendorong  kemandirian  anak  dalam  bekerja,  dan  melatih  hubungan
kerjasama yang baik dengan anak. Kreativitas anak agar terwujud membutuhkan adanya dorongan dalam diri
individu  maupun  dorongan  dari  lingkungan.  Pada  setiap  orang  ada  dorongan untuk  mewujudkan  potensinya,  berkembang  dan  menjadi  matang,  serta
mengungkapkan  dan  mengaktifkan  semua  kapasitas  seseorang.  Dorongan  ini merupakan  motivasi  untuk  kreativitas  ketika  individu  membentuk  hubungan-
hubungan baru dengan lingkungannya dalam upaya menjadi dirinya sepenuhnya. Dorongan  ada  pada  setiap  orang  dan  bersifat  internal,  ada  dalam  diri  individu
sendiri, namun membutuhkan kondisi yang tepat untuk diekspresikan.
2.1.7.2 Berpikir Kreatif Matematis