Berpikir Kreatif Maematis Motivasi Belajar Ketuntasan Belajar

dengan karakteristik bahwa tanggung jawab belajar pada peserta didik. Delapan komponen pembelajaran kooperatif Team Assisted Individualization TAI pada penelitian ini adalah placement test, teaching group, teams, curriculum materials, team study, team scores and team recognition, facts test, whole-class units.

1.5.3 Alat Peraga

Penggunaan alat peraga dalam matematika merupakan salah satu cara meminimalkan hambatan dalam pembelajaran. Hal ini dikarenakan matematika mempunyai kajian yang bersifat abstrak. Menurut Usman 2005: 31, alat peraga pengajaran adalah alat yang digunakan guru untuk membantu memperjelas materi pelajaran yang disampaikan kepada peserta didik dan mencegah terjadinya verbalisme pada diri peserta didik. Menurut Briggs, sebagaimana dikutip oleh Sugiarto 2010: 7, alat peraga adalah benda-benda konkret yang merupakan model dari ide-ide matematika dan benda konkret untuk penerapan matematika.

1.5.4 Berpikir Kreatif Maematis

Pengertian kreativitas dalam matematika adalah kemampuan berpikir kreatif dalam menyelesaikan masalah matematika. Munandar 1999: 243 menyatakan bahwa kreativitas sebagai kemampuan untuk melihat dan memikirkan hal-hal yang luar biasa atau tidak lazim, memadukan informasi yang terlihat seperti tidak berhubungan dan mencetuskan solusi-solusi baru atau ide-ide baru yang menunjukkan kelancaran, kelenturan, dan orisinalitas dalam berpikir. Aspek kemampuan berpikir kreatif matematis yang akan diukur meliputi aspek fluency berpikir lancar, aspek flexibility berpikir lentur, aspek originality berpikir orisinal, dan aspek elaboration berpikir terperinci.

1.5.5 Motivasi Belajar

Motivasi belajar dapat timbul karena faktor intrinsik, berupa hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, harapan akan cita-cita. Sedangkan faktor ekstrinsiknya adalah adanya penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar yang menarik. Hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada peserta didik yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung.

1.5.6 Ketuntasan Belajar

Dalam KTSP dijelaskan bahwa ketuntasan belajar adalah tingkat ketercapaian kompetensi setelah peserta didik mengikuti kegiatan pembelajaran. Batas minimal pencapaian kompetensi pada setiap aspek penilaian mata pelajaran yang harus dikuasai oleh peserta didik disebut kriteria ketuntasan minimal KKM. Kriteria ketuntasan minimal KKM ditentukan oleh kesepakatan kelompok guru mata pelajaran berdasarkan hasil analisis SWOT kekuatan, kelemahan, peluang, ancaman satuan pendidikan yang bersangkutan. Kriteria ketuntasan minimal KKM yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. a KKM individual, yaitu batas minimal nilai yang harus diperoleh peserta didik untuk dapat dikatakan tuntas adalah 75. Cara penentuan KKM di SMP Negeri 1 Mejobo Kudus dapat dilihat pada lampiran 43 halaman 408. b Menurut Depdiknas 2009: 20, KKM klasikal yaitu batas minimal banyaknya peserta didik yang mencapai KKM individual lebih dari 75.

1.5.7 Geometri Kelas-VIII

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe team assisted individuallization (tai) terhadap pemahaman konsep matematika siswa kelas v sdi ummul quro bekasi

0 10 221

Pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe FSLC (Formulate-Share-Listen-Create) terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis siswa

16 28 186

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI).

6 9 167

KEEFEKTIFAN MODEL TREFFINGER BERBANTUAN ALAT PERAGA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS PESERTA DIDIK PADA MATERI GEOMETRI

0 21 456

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI KOOPERATIF TIPE STAD BERBANTUAN CD PEMBELAJARAN PADA MATERI GEOMETRI KELAS VIII

0 37 229

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN CPS BERBANTUAN CD PEMBELAJARAN TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATERI POKOK GEOMETRI KELAS X

1 7 313

Pengaruh Model Pembelajaran Team Assisted Individualisation (TAI) Berbantuan Alat Peraga Terhadap Hasil Belajar Siswa SMP Kelas VIII Pada Materi Cahaya

9 41 111

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASISSTED INDIVIDUALIZATION (TAI) IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASISSTED INDIVIDUALIZATION (TAI) BERBANTU MEDIA POWER POINT DAN INKUIRI TERBIMBING BERBANTU ALAT PERAGA PADA PEMBELAJARAN MATEM

0 0 16

Keefektifan Pembelajaran Team Quiz Berbantuan Alat Peraga Materi Lingkaran Kelas VIII

0 0 7

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (Team Assisted Individualization) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

1 1 17