4Faktor lingkungan dan kesempatan yang tersedia. Faktor lingkungan dan kesempatan sangat berpengaruh pada hasil belajar
siswa. Seorang anak yang memiliki intelegensi yang baik dan bersekolah di sekolah yang keadaan guru dan fasilitasnya baik belum tentu pula dapat
belajar dengan baik. Ada faktor yang mempengaruhi hasil belajarnya seperti pengaruh lingkungan yang buruk dan tidak ada kesempatan karena
sibuk bekerja. 5Faktor motivasi sosial.
Motivasi sosial dapat berasal dari orang tua yang selalu mendorong anak untuk rajin belajar, motivasi dari orang lain, seperti dari tetangga, sanak-
saudara, teman-teman sekolah, dan teman sepermainan. Pada umumnya, motivasi semacam ini diterima anak tidak dengan sengaja, bahkan tidak
dengan sadar yang dapat berpengaruh pada motivasi siswa untuk belajar.
2.1.4. Teori Belajar Konstruktivisme
Menurut Trianto 2010:28 menyatakan bahwa teori konstruktivis, siswa harus menemukan dan mentransformasikan sendiri informasi kompleks,
mengecek informasi baru dengan aturan-aturan lama dan merevisinya apabila aturan-aturan itu tidak lagi sesuai. Bagi siswa agar benar-benar memahami dan
dapat menerapkan pengetahuan, mereka harus bekerja memecahkan masalah, menemukan segala sesuatu untuk dirinya, berusaha dengan susah payah dengan
ide-ide. Teori konstruktivis ini, satu prinsip yang paling penting dalam psikologi
pendidikan adalah bahwa guru tidak hanya sekadar memberikan pengetahuan
kepada siswa. Siswa harus membangun sendiri pengetahuan dalam benaknya. Guru dapat memberikan kemudahan untuk proses ini, dengan memberikan
kesempatan bahwa untuk menemukan atau menerapkan ide-ide mereka sendiri, dan mengajar siswa menjadi sadar secara sadar menggunakan strategi mereka
sendiri untuk belajar. Guru dapat memberi siswa anak tangga yang membawa siswa ke pemahaman yang lebih tinggi, dengan catatan siswa sendiri yang harus
memanjat anak tangga tersebut. Nur dalam Trianto 2010:28 Berdasarkan kajian tentang faktor tersebut diatas disimpulkan bahwa
kedua faktor merupakan faktor yang saling mempengaruhi dalam proses belajar individu sehingga pada akhirnya dapat menentukan kualitas pembelajaran dan
hasil belajar siswa.
2.1.5. Pengertian Pembelajaran
Istilah pembelajaran berhubungan erat dengan pengertian belajar dan mengajar. Belajar, mengajar dan pembelajaran terjadi bersama-sama. Belajar
dapat terjadi tanpa guru atau tanpa kegiatan mengajar dan pembelajaran formal. Sedangkan mengajar meliputi segala hal yang guru lakukan di dalam kelas.
Pengertian pembelajaran dari beberapa ahli antara lain: 1
Menurut Darsono, pembelajaran merupakan cara guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpikir agar mengenal dan memahami sesuatu yang
sedang dipelajari Hamdani 2011: 23. 2
Menurut Suprijono, pembelajaran berarti proses, cara, perbuatan mempelajari yang berpusat pada peserta didik Agus Suprijono 2011: 13.
3 Menurut Sardiman, pembelajaran adalah usaha-usaha yang terencana dalam
memanipulasi sumber-sumber belajar dalam diri anak didik Djamarah 2010: 324.
4 Menurut Rombepajung, pembelajaran adalah pemerolehan suatu mata
pelajaran atau pemerolehan suatu keterampilan melalui pelajaran, pengalaman, atau pengajaran Thobroni 2011: 18.
Berdasarkan pengertian tentang pembelajaran di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan suatu proses interaksi siswa dengan guru untuk
memperoleh suatu keterampilan, ilmu dan pengetahuan dengan menyediakan lingkungan, memanipulasi sumber-sumber belajar dalam diri siswa agar
memperoleh hasil belajar dalam bentuk ingatan jangka panjang melalui pelajaran, pengalaman atau pengajaran.
2.1.6. Teori Perkembangan Kognitif Anak