BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 KAJIAN TEORI
2.1.1. Hakikat Belajar
Menurut Hamdani 2011:21 belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan. Sedangkan pengertian belajar
menurut para ahli antara lain: a.
Hilgrad dan Bower dalam Baharudin 2008:13 belajar adalah memperoleh pengetahuan melalui pengalaman, mengingat, menguasai pengalaman, dan
mendapatkan informasi atau menemukan. b.
Cronbach dalam Suprijono 2009:2 belajar adalah perubahan perilaku sebagai hasil dari pengalaman.
c. Travers dalam Suprijono 2009:2 belajar adalah proses menghasilkan
penyesuaian tingkah laku. d.
Geoch dalam Suprijono 2009:2 belajar adalah performance sebagai hasil latihan.
e. Morgan dalam Suprijono 2009:3 belajar adalah perubahan perilaku yang
bersifat permanen sebagai hasil dari pengalaman. f.
Spears dalam Hamdani 2011:20 belajar adalah mengamati, membaca, berinisiasi, mencoba sesuatu sendiri, mendengarkan, mengikuti petunjuk.
Berdasarkan berbagai definisi dari para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan proses perubahan tingkah laku yang disebabkan oleh
pengalaman dan latihan yang terjadi pada diri manusia yang bersifat permanen dari hasil mengamati, membaca berinisiasi, mencoba sesuatu sendiri,
mendengarkan, dan mengikuti petunjuk. Pemahaman tentang belajar juga harus memperhatikan prinsip-prinsip
belajar. Prinsip belajar menurut Soekamto dan Winataputra dalam Baharuddin, 2008:16 yaitu:
a. Apapun yang dipelajari siswa, dialah yang harus belajar, bukan
orang lain. untuk itu siswalah yang harus bertindak aktif. b.
Setiap siswa belajar sesuai dengan tingkat kemampuannya. c.
Siswa akan dapat belajar dengan baik bila mendapat penguatan langsung pada setiap langkah yang dilakukan selama proses
belajar. d.
Penguasaan yang sempurna dari setiap langkah yang dilakukan siswa akan membuat proses belajar lebih berarti.
e. Motivasi belajar siswa akan lebih meningkat apabila diberi
tanggung jawab dan kepercayaan penuh atas belajarnya. Kondisi belajar di kelas sebaiknya diciptakan untuk mengantarkan siswa
mencapai tujuan pembelajaran. Selain itu, juga diciptakan suasana yang kondusif bagi semua siswa agar dapat belajar dalam suasana yang menyenangkan. Suasana
yang tidak menyenangkan biasanya mendatangkan kegiatan belajar mengajar yang kurang harmonis sehingga siswa tidak nyaman dan tidak memperhatikan
pelajaran. Berikanlah tanggung jawab penuh kepada tiap siswa selama proses pembelajaran berlangsung, reward juga akan menjadi senjata yang ampuh untuk
membangkitkan motivasi siswa. Dengan kondisi seperti ini, belajar akan menjadi lebih bermakna bagi siswa.
2.1.2. Ciri – Ciri Belajar