membangkitkan motivasi siswa. Dengan kondisi seperti ini, belajar akan menjadi lebih bermakna bagi siswa.
2.1.2. Ciri – Ciri Belajar
Menurut Baharuddin 2008:15 beberapa ciri-ciri belajar, antara lain: a.
Belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku. Ini berarti, bahwa hasil dari belajar hanya dapat diamati dari tingkah laku, yaitu adanya
perubahan tingkah laku, dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak terampil menjadi terampil. Tanpa mengamati tingkah laku hasil belajar, kita tidak akan
dapat mengetahui ada tidaknya hasil belajar. b.
Perubahan perilaku relative permanent. Ini berarti, bahwa perubahan tingkah laku yang terjadi karena belajar untuk waktu tertentu akan tetap atau
tidak berubah-ubah. Tetapi perubahan tingkah laku tersebut tidak akan terpancang seumur hidup
c. Perubahan tingkah laku tidak harus segera dapat diamati pada saat proses
belajar sedang berlangsung, perubahan perilaku tersebut bersifat potensial. d.
Perubahan tingkah laku merupakan hasil latihan atau pengalaman. e.
Pengalaman atau latihan itu dapat memberikan penguatan. Sesuatu yang memperkuat itu akan memberikan semangat atau dorongan untuk mengubah
tingkah laku. Berdasarkan ciri-ciri belajar yang telah dipaparkan diatas dapat
disimpulkan bahwa ciri –ciri belajar adalah perubahan tingkah laku dari tidak tahu
menjadi tahu dan hasil dari latihan atau pengalaman.
2.1.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar
Belajar merupakan suatu proses yang menimbulkan terjadinya perubahan atau pembaruan tingkah laku dan kecakapan.
Menurut Purwanto dalam Thobroni 2011:31-34, berhasil atau tidaknya perubahan tersebut dipengaruhi oleh dua faktor, sebagai berikut.
a Faktor yang ada pada diri sendiri yang disebut faktor individual. Faktor
individual meliputi hal-hal berikut: 1Faktor kematangan atau pertumbuhan.
Faktor ini berhubungan erat dengan kematangan atau tingkat pertumbuhan organ-organ tubuh manusia. Kegiatan mengajarkan sesuatu baru dapat
berhasil jika taraf pertumbuhan pribadi telah memungkinkan, potensi- potensi jasmani, dan rohaninya telah matang.
2Faktor kecerdasan atau inteligensi. Disamping
faktor kematangan,berhasil
atau tidaknya
seseorang mempelajari sesuatu dipengaruhi pula oleh faktor kecerdasan
3Faktor latihan dan ulangan. Dengan rajin berlatih, sering melakukan hal yang berulang-ulang
kecakapan dan pengetahuan yang dimiliki menjadi semakin dikuasai dan makin mendalam.
4Faktor motivasi. Motif merupakan pendorong bagi suatu organisme untuk melakukan
sesuatu. Seseorang tidak akan mau berusaha mempelajari sesuatu dengan
sebaik-baiknya jika ia tidak mengetahui pentingnya dan faedahnya dari hasil yang akan dicapai dari belajar.
5Faktor pribadi. Setiap manusia memiliki sifat kepribadian masing-masing yang berbeda
dengan manusia lainnya. Sifat kepribadian tersebut turut berpengaruh dengan hasil belajar yang dicapai. Termasuk ke dalam sifat-sifat
kepribadian ini adalah faktor fisik kesehatan dan kondisi badan. b
Faktor yang ada di luar individu yang disebut faktor sosial. Faktor sosial meliputi hal-hal sebagai berikut:
1Faktor keluarga atau keadaan rumah tangga. Suasana dan keadaan keluarga yang bermacam-macam turut menentukan
bagaimana dan sampai di mana belajar dialami anak-anak. 2Faktor guru dan cara mengajarnya.
Sikap dan kepribadian guru, tinggi rendahnya pengetahuan yang dimilki guru dan bagaimana cara guru mengajarkan pengetahuan tersebut kepada
peserta didiknya turut menentukan hasil belajar yang akan dicapai. 3Faktor alat-alat yang digunakan dalam belajar mengajar.
Faktor guru dan cara megajarnya berkaitan erat dengan ketersediaan alat- alat pelajaran yang tersedia di sekolah. Sekolah yang memiliki peralatan
dan perlengkapan yang diperlukan dalam belajar ditambah dengan guru yang berkualitas akan mempermudah dan mempercepat belajar anak-anak.
4Faktor lingkungan dan kesempatan yang tersedia. Faktor lingkungan dan kesempatan sangat berpengaruh pada hasil belajar
siswa. Seorang anak yang memiliki intelegensi yang baik dan bersekolah di sekolah yang keadaan guru dan fasilitasnya baik belum tentu pula dapat
belajar dengan baik. Ada faktor yang mempengaruhi hasil belajarnya seperti pengaruh lingkungan yang buruk dan tidak ada kesempatan karena
sibuk bekerja. 5Faktor motivasi sosial.
Motivasi sosial dapat berasal dari orang tua yang selalu mendorong anak untuk rajin belajar, motivasi dari orang lain, seperti dari tetangga, sanak-
saudara, teman-teman sekolah, dan teman sepermainan. Pada umumnya, motivasi semacam ini diterima anak tidak dengan sengaja, bahkan tidak
dengan sadar yang dapat berpengaruh pada motivasi siswa untuk belajar.
2.1.4. Teori Belajar Konstruktivisme