IPS. Semakin baik penggunaan model think pair share menggunakan CD pembelajaran, semakin baik pula kualitas pembelajaran yang tercapai. Dengan
demikian diprediksikan model think pair share menggunakan CD pembelajara dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yang meliputi ketrampilan guru,
aktivitas siswa dan hasil belajar.
2.2. KAJIAN EMPIRIS
Penelitian ini didasarkan pada hasil penelitian terdahulu yang terdapat dalam jurnal penelitian yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti terhadap
model think pair share dan penggunaan media CD pembelajaran dalam
meningkatkan kualitas pembelajaranyang meliputi keterampilan guru dalam mengelola kelas, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa. Adapun hasil penelitian
tersebut antara lain: Berdasarkan Skripsi yang dilaksanakan oleh Ana Najmatul Laali di
Malang dengan judul “Penerapan Model Think pair share TPS untuk
Meningkatkan Pembelajaran IPS Kelas V SDN Sedayu 03 Kecamatan Turen Kabupaten Malang
”. Peneliti bertujuan untuk meningkatkan aktivitas siswa dan prestasi belajar IPS dengan menggunakan model Think pair share. Berdasarkan
hasil analisis tersebut diperoleh tiga hasil penelitian sebagai berikut. Pertama, penerapan model Think pair share dapat meningkatkan pembelajaran IPS materi
“Sifat-sifat cahaya” siswa kelas V SDN Sedayu 03 Turen. Penerapan model berturut-turut dari siklus I pertemuan ke-1 sampai siklus II pertemuan ke-2 Siswa
yang mendapat kriteria tuntas belajar berturut-turut dari siklus I pertemuan ke-1
sampai siklus II pertemuan ke-2 sebanyak 25 siswa atau 69, 21 siswa atau 58, 27 siswa atau 75, dan 32 siswa atau 89. Berdasarkan hasil penelitian, dapat
disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Think pair share dapat meningkatkan pembelajaran IPS pada siswa kelas V SDN Sedayu 03 Kecamatan
Turen Kabupaten Malang. Berdasarkan Skripsi yang dilaksanakan oleh Maria Ulfa tahun 2011 di
Lamongan dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Think pair share TPS pada Siswa Kelas V SDN Nglebur Kabupaten Lamongan
”. Penelitian ini bertujan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar dengan menggunakan model pembelajaran Think-Pair-
Share. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini yaitu dengan menggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TPS dalam pembelajaran
matematika terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V. Hal ini dibuktikan dengan Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan
pembelajaran Matematika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Ketuntasan hasil belajar pada
pratindakan sebesar 35, pada siklus I sebesar 76, dan pada siklus II sebesar 88.
Berdasarkan Skripsi yang dilaksanakan oleh Tri Sulistiani tahun 2012 di Malang dengan judul
“Penerapan Model Pembelajaran Think pair share TPS untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas 5 SDN
Donomulyo 07 Kabupaten Malang ”. Tujuan penelitian ini adalah untuk
menciptakan keefektifan belajar dan meningkatkan hasil belajar siswa kelas V
SDN Donomulyo 07 dalam mata pelajaran IPS melalui penerapan model pembelajaran Cooperative learning Tipe Think-Pair-Share. Adapun hasil
penelitiannya mengambarkan bahwa penerapan model pembelajaran TPS dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPS siswa. Pada siklus 1 persentase
aktivitas siswa sebesar 64,55, sedangkan pada siklus 2 mengalami peningkatan dengan persentase 82,22. Untuk hasil belajar IPS siswa mengalami peningkatan
dari siklus ke siklus. Pada pratindakan rata-rata kelas sebesar 45,05 5,55, rata- rata kelas pada siklus 1 68,36 33,33 dan pada siklus 2 rata-rata kelas 75,38
83,33.Dengan perolehan hasil di atas, maka dapat disimpulkan bahwa melalui penerapan model pembelajaran Cooperative learning Tipe Think pair
sharemaka hasil belajar siswa kelas V SDN Donomulyo 07 pada mata pelajaran IPS dapat ditingkatkan.
Berdasarkan kajian teori dan empiris di atas, model think pair share dapat dijadikan alternatif penyelesaian pembelajaran IPS di SDN Tambakaji 03
Semarang pada siswa kelas V, karena dari berbagai kajian empiris diketahui dapat meningkatkan keterampilan guru dengan memvariasikan model pembelajaran,
aktivitas siswa dalam pembelajaran terutama saat diskusi kelompok, sehingga siswa dapat mencapai hasil belajar sesuai yang diharapkan yaitu Kriteria
Ketuntasan Minimal 64.
2.3. KERANGKA BERPIKIR