Ruang Lingkup Ilmu IPS

Menurut Whittaker dalam Ahmadi dan Widodo 2004: 126, belajar adalah proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman. Sedangkan menurut Soemanto 2006: 104, belajar bukanlah hanya sekedar pengalaman. Dengan belajar, manusia melakukan perubahan-perubahan kualitatif individu sehingga tingkah lakunya berkembang. Semua aktivitas dan prestasi hidup manusia tidak lain adalah hasil dari belajar. Pendapat ini menunjukkan bahwa dalam belajar terdapat tiga ciri utama belajar, yaitu proses, perubahan perilaku, dan pengalaman. Di dalam prosesnya, belajar membutuhkan aktivitas fisik dan mental pikiran dan perasaan. Perubahan perilaku ditunjukkan melalui hasil belajar yang dapat dikelompokkan ke dalam tiga ranah kawasan, yaitu: pengetahuan kognitif, keterampilan motorik psikomotorik, dan penguasaan nilai-nilai atau sikap afektif. Sedangkan pengalaman menurut Winataputra 2005: 27 merupakan interaksi antara individu dengan lingkungan. Lingkungan fisik dalam belajar seperti buku, alat peraga, alam sekitar. Sedangkan lingkungan sosial contohnya guru, siswa, kepala sekolah dan masyarakat. Berdasarkan beberapa kajian teori belajar di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa belajar adalah usaha manusia dalam rangka merubah pola pikir dan tingkah laku berdasarkan pengetahuan, pengalaman, dan interaksi dengan lingkungan sekitar sehingga terjadi perubahan dalam keterampilan, pemahaman, pengetahuan, nilai, dan sikap yang bersifat permanen sehingga anak didik dapat hidup mandiri tidak bergantung kepada orang lain. Selain itu, agar terjadi proses belajar atau terjadinya perubahan tingkah laku sebelum kegiatan belajar mengajar di kelas, seorang guru perlu menyiapkan atau merencanakan berbagai pengalaman belajar yang akan diberikan pada peserta didik dan pengalaman belajar tersebut harus sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Aktifitas guru untuk menciptakan kondisi yang memungkinkan proses belajar siswa berlangsung optimal disebut dengan kegiatan pembelajaran. Dengan kata lain pembelajaran adalah proses membuat orang belajar. Guru bertugas membantu orang belajar dengan cara memanipulasi lingkungan sehingga siswa dapat belajar dengan mudah, artinya guru harus mengadakan pemilihan terhadap berbagai starategi pembelajaran yang ada, yang paling memungkinkan proses belajar siswa berlangsung efektif dan efisien adalah dengan adanya tujuan dari belajar itu sendiri. Menurut Sardiman 2001: 23 tujuan belajar adalah sebagai berikut: a. Untuk mendapatkan pengetahuan Ini ditandai dengan kemampuan berpikir. Agar siswa berpikir maka harus ada interaksi antara guru dan siswa baik berupa tatap muka ataupun tugas- tugas. Dengan demikian, siswa akan berpikir dan mencari sumber-sumber pengetahuan dalam rangka memperkaya pengetahuannya itu. b. Penanaman konsep dan keterampilan Penanaman konsep erat kaitannya dengan keterampilan. Hal ini karena untuk merumuskan suatu konsep diperlukan keterampilan baik jasmani maupun rohani. c. Pembentukan sikap Dalam hal menumbuhkan sikap siswa baik sikap mental, perilaku dan kepribadian seorang guru harus hati-hati dalam pendekatannya. Istilah pembelajaran berhubungan erat dengan pengertian belajar dan mengajar. Belajar, mengajar dan pembelajaran terjadi bersama-sama. Menurut Rusman pembelajaran pada hakikatnya merupakan suatu proses interaksi antara guru dengan siswa, baik interaksi secara langsung seperti kegiatan tatap muka maupun secara tidak langsung, yaitu dengan menggunakan berbagai media pembelajaran. Artinya belajar dapat terjadi tanpa guru atau tanpa kegiatan mengajar dan pembelajaran formal lain. Sedangkan mengajar meliputi segala hal yang guru lakukan di dalam kelas. Jadi pembelajaran adalah suatu aktivitas yang dengan sengaja untuk memodifikasi berbagai kondisi yang diarahkan untuk tercapainya suatu tujuan yaitu tercapainya tujuan kurikulum. Fungsi sistem pembelajaran ada tiga yaitu fungsi belajar, fungsi pembelajaran dan fungsi penilaian. Fungsi belajar dilakukan oleh komponen siswa, fungsi pembelajaran dan penilaian yang terbagi dalam pengelolaan belajar dan sumber- sumber belajar dilakukan oleh sesuatu diluar diri siswa Isriani dan Dewi, 2012: 11. Sebenarnya belajar dapat saja terjadi tanpa pembelajaran namun hasil belajar akan tampak jelas dari suatu pembelajaran. Pembelajaran yang efektif ditandai dengan berlangsungnya proses belajar dalam diri siswa. Seseorang dikatakan telah mengalami proses belajar apabila dalam dirinya terjadi perubahan tingkah laku dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak bisa menjadi bisa dan sebagainya.

2.2 Teori Belajar

Teori belajar disusun berdasarkan pemikiran bagaimana proses belajar terjadi. Teori belajar yang digunakan dalam penelitian tindakan ini yaitu :

2.2.1 Teori Kognitif

Belajar adalah perubahan persepsi dan pemahaman, yang tidak selalu berbentuk tingkah laku yang dapat diamati dan dapat diukur. Pengetahuan seseorang diperoleh berdasarkan pemikiran. Menurut aliran ini, kita belajar disebabkan oleh kemampuan kita dalam menafsirkan peristiwa kejadian yang terjadi di dalam lingkungan. Oleh karena itu, dalam aliran kognitivisme lebih mementingkan proses belajar daripada hasil belajar itu sendiri. Karena menurut teori ini bahwa belajar melibatkan proses berfikir kompleks. Tokoh-tokoh penting dalam teori kognitif salah satunya adalah J. Piaget dan Brunner. Menurut J.Piaget, kegiatan belajar terjadi sesuai dengan pola-pola perkembangan tertentu dan umur seseorang, serta melalui proses asimilasi, akomodasi dan equilibrasi. Tahap-tahap perkembangan itu adalah tahap

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA

5 14 84

PENINGKATAN KETERAMPILAN GERAK DASAR KAYANG DENGAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 1 SUKARAME TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 11 47

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MEMBACA PETA PADA PEMBELAJARAN TEMA INDAHNYA NEGERIKU DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PETA PUZZLE PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 GUMUKMAS TAHUN PELAJARAN 2013/2014

3 50 88

PENINGKATAN KETERAMPILAN BELAJAR DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 SINAR MULYA KECAMATAN BANYUMAS KABUPATEN PRINGSEWU

2 12 60

STUDI PERBANDINGAN SIKAP SOSIAL SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERTAIF TIPE PROBLEM BASED LEARNING DAN PROJECT BASED LEARNING PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X SMA NEGERI 1 GADINGREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015

1 5 92

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH SISWA KELAS XII SMAN 1 AMBARAWA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

1 10 104

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DAN PROJECT BASED LEARNING DENGAN MEMPERHATIKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 METRO TAHUN AJARAN 2014/2015

0 6 87

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMP

1 1 10

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA GAMBAR SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 TEGALSARI SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 20172018

0 0 16

PENINGKATAN AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SEKOLAH DASAR

0 0 10