sebagai mata pelajaran secara terpisah namun diberikan hanya pada siswa jurusan IPS untuk kelas XI dan XII.
2.6 Model Pembelajaran
Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembalajaran dalam
tutorial Trianto, 2007: 51. Model ini merupakan karakteristik yang dimunculkan dalam pembelajaran sebagai langkah untuk melaksanakan pembelajaran di kelas.
Model harus sesuai dengan materi yang diajarkan karena setiap materi atau konsep memiliki karakteristik tersendiri sehingga bisa jadi suatu konsep tertentu
harus menggunakan model tertentu juga. Bila tidak menggunakan model yang cocok maka pembelajaran menjadi tidak efektif yang dampaknya pada
pemahaman siswa. Joyce dan Weil 1992 dalam Trianto: 51 menyatakan bahwa: Models of teaching
are really models of learnign. As we help student acquireinformation, ideas, skills, value, way of thinking and means of expressing them selves, we are also teching them how to learn. Ini
artinya guru harus membantu siswa dalam memperoleh informasi, ide, keterampilan, cara berfikir, dan mengekspresikan ide diri sendiri. Jadi guru tidak
memberikan secara langsung tetapi bagaimana siswa diarahkan untuk menemukan sendiri.
2.7 Model-model Pembelajaran IPS 2.7.1
Model Pembelajaran Pemrosesan Informasi
Secara filosofis, model pembelajaran pemrosesan informasi tergolong dalam pendekatan Psikologi Kognitif. Sebenarnya perspektif kognitif adalah anggota
tertua, tetapi sekaligus juga salah satu anggota termuda masyarakat psokologi. Psikologi pendidikan menjadi tertarik dengan bagaimana orang berpikir,
mempelajari konsep, dan mengatasi masalah Ausubel, 1963; Bruner, Goodnow Austin, 1956. Ketertarikan pada pembelajaran konsep concept learning dan
problem solving inilah yang memberi jalan bagi timbulnya ketertarikan pada bagaimana pengetahuan dipresentasikan dalam pikiran dan khususnya bagaimana
pengetahuan itu diingat. Para ahli Psikologi kognitif berasumsi bahwa proses mental memang ada, bahwa
mereka dapat dipelajari secara ilmiah, dan bahwa manusia adalah partisipan aktif dalam tindakan kognisinya sendiri Ashcraft, 2006. Secara keseluruhan Ormrod
2009: 270-274 mengidentifikasi asumsi-asumsi dasar psikologi kognitif yakni : 1.
Proses-proses kognitif mempengaruhi apa yang dipelajari 2.
Orang selektif dengan apa yang mereka proses dan pelajari 3.
Makna diskonstruksi oleh pembelajar, bukan diambil langsung dari lingkunan 4.
Pengetahuan dan keyakinan yang telah dimiliki memainkan peranan utama dalam makna-makna yang dikonstruksi orang.
5. Perubahan pematangan dalam otak memungkinkan proses kognitif yang
semakin canggih seiring dengan bertambahnya usia. 6.
Orang terlibat secara aktif dalam pembelajaran mereka sendiri.