BAB V SIMPULAN, SARAN DAN IMPLIKASI
5.1 Simpulan
Berdasarkan temuan dan hasil analisis data penelitian tindakan kelas XII IPS 1 MAN 1 Tanggamus, dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran dengan
menggunakan model problem based learning dapat diimplementasikan untuk meningkatkan keterampilan dasar membaca peta siswa. Hal ini didasarkan pada
hasil penelitian sebagai berikut: 1 Peningkatan keterampilan membaca peta siswa dengan menggunakan model
pembelajaran problem based learning dilaksanakan dengan cara mengikuti lima langkah tahapan-tahapan yaitu: 1 orientasi peserta didik kepada
masalah, dengan cara memotivasi siswa untuk terlibat aktif dalam pemecahan masalah yang berkaitan dengan keterampilan membaca peta,
2 mengorganisasikan peserta didik, seperti membantu siswa mendefinisikan dan
mengorganisasikan tugas belajar dalam hal peta dan pemetaan,
3 membimbing penyelidikan individu dan kelompok, dengan cara mendorong
siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai tentang komposisi peta dan bagaimana membaca peta yang benar, 4 mengembangkan dan menyajikan
hasil karya, seperti menumbuhkan partisipasi siswa melalui interaksi guru, siswa dan sumber belajar dengan memanfaatkan media peta, globe, dan atlas,
5 menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah, yaitu
melakukan penilaian berdasarkan unjuk kerja dan presentasi siswa di depan kelas yang mendorong peningkatan keterampilan membaca peta.
2 Penggunaan model
pembelajaran problem
based learning
dapat meningkatkan
keterampilan dasar membaca peta siswa
dilihat dari kemampuan siswa: 1 menjelaskan isi peta dan tempat yang digambarkan
melalui judul, 2 mengetahui lokasi daerah melalui letak garis lintang dan garis bujur, 3 menunjukkan arah melalui orientasi peta, 4 menghitung jarak suatu
tempat di lapangan melalui skala peta, dan 5 menunjukkan kenampakan alam dan budaya melalui simbol peta. Pada siklus I siswa yang terampil membaca
peta hanya 12 siswa atau 38 dengan indikator keterampilan membaca peta yang dikuasai siswa yaitu indikator 1, 2, dan 3, sedangkan indikator yang
belum dikuasai yaitu indikator 4 dan 5. Pada siklus II terjadi peningkatan sebesar 21, dari sebelumnya 38 menjadi 59 pada siklus II, dengan
indikator keterampilan membaca peta yang dikuasai yaitu indikator 1, 2, 3, dan 5, sedangkan indikator yang belum dikuasai yaitu indikator 4;
menghitung jarak suatu tempat di lapangan melalui skala peta. Pada siklus III siswa yang terampil membaca peta mencapai 84 sehingga peningkatan
siklus kedua dengan siklus ketiga sebesar 25 dengan indikator keterampilan membaca peta yang dikuasai sebanyak 5 indikator atau seluruh indikator
keterampilan membaca peta. Berdasarkan data tersebut ternyata telah terpenuhi indikator keberhasilan penelitian, yaitu apabila adanya peningkatan
keterampilan membaca peta siswa minimal sebanyak 75 dari jumlah siswa kelas XII IPS 1 MAN 1 Tanggamus telah menguasai 5 indikator keterampilan
membaca peta.
5.2 Saran
Sehubungan dengan simpulan penelitian di atas, dapat dikemukakan beberapa saran sebagai berikut:
5.2.1 Kepada Guru
1 Untuk meningkatkan kompetensi siswa khususnya keterampilan membaca peta, hendaknya guru menyusun rencana pembelajaran yang efektif, kreatif,
inovatif, dan menyenangkan. Guru dapat menggunakan model pembelajaran problem based learning sebagai salah satu alternatif dalam meningkatkan
kualitas pembelajaran di kelas. 2 Hendaknya guru menguasai dengan baik materi peta dan pemetaan, karena
untuk materi tersebut membutuhkan pengetahuan, wawasan dan keterampilan yang lebih baik. Sehingga informasi yang disampaikan kepada peserta didik
dapat diterima dengan baik oleh siswa, hal ini akan berdampak pada peningkatan keterampilan membaca peta siswa.
5.2.2 Kepada Siswa
1 Bagi siswa agar dapat meningkatkan wawasan, pengetahuan, dan teknologi khususnya yang berkaitan dengan peta dan pemetaan sehingga siswa akan
memiliki kemampuan terampil dalam membaca peta yang nantinya bermanfaat dikehidupan sehari-hari baik untuk dirinya sendiri maupun orang
lain. 2 Siswa hendaknya lebih membangkitkan dan meningkatkan motivasi dan
semangat belajar yang berasal dari dalam diri sendiri, misalnya memiliki tujuan masuk Perguruan Tinggi Negeri favorit atau memilik cita-cita tinggi untuk
menjadi sukses dimasa depan.