Teori Kognitif Teori Belajar
seseorang. Inti konstruktivis Vygotsky adalah interaksi antara aspek internal dan ekternal yang penekanannya pada lingkungan sosial dalam belajar.
Berdasarkan pengertian-pengertian belajar yang diungkapkan oleh para ahli di atas, dapat diketahui bahwa belajar merupakan proses yang dilakukan oleh
individu untuk memperoleh perubahan perilaku secara keseluruhan melalui interaksi dengan lingkungannya. Keberhasilan proses belajar mengajar ditentukan
dengan tercapai atau tidaknya tujuan pembelajaran. Jika tujuan pembelajaran tercapai maka proses belajar mengajar tersebut dapat dikatakan berhasil.
Menurut Henry E. Garret, Belajar adalah proses yang berlangsung dalam jangka waktu lama melalui latihan maupun pengalaman yang membawa kepada
perubahan diri dan perubahan cara mereaksi terhadap suatu rangsangan tertentu. Dari teori tersebut dapat dikatakan bahwa pada diri seseorang telah mempunyai
pengalaman dan pengetahuan sendiri. Pengalaman dan pengetahuan ini tertata dalam bentuk struktur kognitif, tentunya proses belajar akan semakin berkembang
dengan baik jika pengalaman dan pengetahuan yang baru saling seiring dengan struktur kognitif yang dimiliki sebelumnya.
Menurut Bruner 1986: 103 perkembangan kognitif seseorang terjadi melalui tiga tahap yang ditentukan oleh bagaimana cara lingkungan, yaitu: enactive, iconic,
dan symbolic. Tahap enaktive, seseorang melakukan aktivitas-aktivitas dalam
upaya untuk memahami lingkungan sekitarnya, artinya, dalam memahami dunia sekitarnya anak menggunakan pengetahuan motorik, misalnya melalui gigitan,
sentuhan, pegangan, dan sebagainya. Tahap iconic, seseorang memahami objek-
objek atau dunianya melalui gambar-gambar dan visualisasi verbal. Maksudnya, dalam memahami dunia sekitarnya anak belajar melalui bentuk perumpamaan
tampil dan perbandingan komparasi. Tahap symbolic, seseorang telah mampu
memiliki ide-ide atau gagasan-gagasan abstrak yang sangat dipengaruhi oleh kemampuannya dalam berbahasa dan logika. Dalam memahami dunia sekitarnya
anak belajar melalui simbol-simbol bahasa, logika, matematika, dan sebagainya. Berdasarkan teori di atas peran guru dalam model Problem Based Learning adalah
sebagai pembimbing dan fasilitator siswa dalam belajar, sehingga diharapkan dapat memberikan pengaruh terhadap kebermaknaan pengalaman bagi peserta
didik. Konstruktivisme sangat berkaitan dengan keterampilan siswa dalam membaca peta, memahami makna
skala peta, memahami dan membaca arti simbol peta, arti dari warna peta, memahami letak astronomis suatu wilayah, arah
mata angin dan lain-lain.