Hasil menunjukkan aktivitas guru pada siklus I sebesar 80,1 dan siklus II sebesar 83,3, aktivitas siswa pada siklus I sebesar 81,2 dan siklus II yaitu
84,4. Hasil belajar nilai kognitif pada siklus I sebesar 79,4 dan siklus II sebesar 82,3 dan nilai afektif siklus I sebesar 77,8 dan siklus II sebesar 84,3.
Didukung juga dari penelitian yang dilakukan oleh Rahayu 2013: 1-9 dengan judul “Peningkatan Keterampilan Menyimak Cerita Menggunakan Media
Audio Visual Kelas V SD”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas guru mengalami peningkatan pada I yaitu 71,8 dan pada siklus II meningkat menjadi
88,3. Sementara itu, ketuntasan belajar menyimak cerita dengan menggunakan media audio visual siswa mengalami peningkatan. Pada siklus I ketuntasan
mencapai 68 dan pada siklus II ketuntasan mencapai 84.
2.3 Kerangka Berpikir
Berdasarkan hasil observasi dan praktik mengajar saat PPL di SDN Purwoyoso 01 Semarang, terdapat permasalahan pembelajaran antara lain: Siswa
belum dilibatkan dalam meyelesaikan permasalahan,, guru belum memotivasi siswa untuk aktif terlibat dalam pemecahan masalah yang dipilih, guru belum
melaksanakan penyelidikan guna mendapatkan informasi, guru belum membimbing
siswa menyiapkan
karya yang
sesuai, siswa
belum mempresentasikan hasil karya, kurangnya media yang membantu siswa
memperdalam pemecahan masalah. Pembelajaran selama ini belum berhasil dan menyebabkan hasil belajar
siswa masih rendah. Hal ini juga terjadi pada hasil belajar siswa SDN Purwoyoso 01 Semarang, khususnya di kelas IV. Hasil belajar pada mata pelajaran IPA kelas
IV SDN Purwoyoso 01 Semarang yang masih dibawah KKM65 yaitu sebanyak 17 siswa58 dari 29 siswa.
Untuk mengatasi masalah tersebut, peneliti merencanakan perbaikan kualitas pembelajaran dengan menerapkan model Problem Based Learning
dengan media audiovisual. Melalui penerapan model Problem Based Learning diharapkan siswa dilibatkan dalam meyelesaikan permasalahan,, memotivasi
siswa untuk aktif terlibat dalam pemecahan masalah yang dipilih, melaksanakan penyelidikan guna mendapatkan informasi, membimbing siswa menyiapkan karya
yang sesuai, siswa mempresentasikan hasil karya, menampilkan media yang membantu siswa memperdalam pemecahan masalah.
Bagan 2.1 Kerangka berpikir
1. Kegiatan pembelajaran belum dimulai dengan permasalahan,
2. Guru memotivasi siswa untuk aktif terlibat dalam pemecahan
masalah yang dipilih, 3.
Melaksanakan penyelidikan guna mendapatkan informasi, 4.
Guru membimbing siswa menyiapkan karya yang sesuai, 5.
Siswa mempresentasikan hasil karya, 6.
Menggunakan media yang menumbuhkan minat dan motivasi siswa serta mudah diingat
1. Guru mempersiapkan siswa mengikuti pembelajaran
2. Guru mengarahkan siswa kepada pertanyaan atau masalah untuk
mengekspresikan ide-ide secara terbuka 3.
Guru membimbing siswa menemukan konsep permasalahan 4.
Guru membantu siswa berkelompok terlibat dalam penyelidikan secara berkelompok
5. Guru membimbing siswa menyajikan hasil kerja dari
penyelidikan masalah 6.
Guru mengarahkan siswa untuk mengamati tayangan audiovisual 7.
Guru membantu siswa mengkaji ulanghasil pemecahan masalah dari tayangan audiovisual
8. Guru memberikan soal evaluasi
1. kegiatan pembelajaran belum dimulai dengan permasalahan,
2. guru belum memotivasi siswa untuk aktif terlibat dalam
pemecahan masalah yang dipilih, 3.
belum melaksanakan penyelidikan guna mendapatkan informasi, 4.
guru belum membimbing siswa menyiapkan karya yang sesuai, 5.
siswa belum mempresentasikan hasil karya, 6.
kurangnya media yang menumbuhkan minat dan motivasi siswa serta mudah diingat
Meningkatnya kualitas Pembelajaran IPA melalui Model Problem Based Learning dengan Media Audiovisual pada siswa kelas IV SDN Purwoyoso 01 Semarang
Kondisi awal
Pelaksanaan Tindakan
Kondisi Akhir
2.4 Hipotesis Tindakan