kualitas media pembelajaran. Komponen-komponen kualitas pembelajaran dapat dirinci sebagai berikut:
2.1.4 Keterampilan Guru
Dalam mengimplementasikan pembelajaran, guru harus memiliki keterampilan tertentu. Menurut Rusman 2014: 80 keterampilan dasar mengajar
adalah berupa bentuk-bentuk perilaku bersifat mendasar dan khusus yang harus dimiliki oleh seorang guru sebagai modal awal untuk melaksanakan tugas-tugas
pembelajarannya yang terencana dan profesional. Keterampilan dasar mengajar guru secara aplikatif indikatornya dapat digambarkan melalui sembilan
keterampilan mengajar, yakni:
2.1.4.1 Keterampilan Membuka Pelajaran
Membuka pelajaran adalah usaha atau kegiatan yang dilakukan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran untuk menciptakan pra-kondisi bagi siswa agar
mental maupun perhatiannya terpusat pada apa yang akan dipelajarinya, sehingga usaha tersebut akan memberikan efek yang positif terhadap kegiatan belajar.
Menurut Usman 2011: 92 komponen membuka pelajaran adalah sebagai berikut. a. Menarik perhatian siswa dengan gaya mengajar guru, penggunaan alat bantu
pelajaran, dan pola interaksi yang bervariasi. b. Menimbulkan motivasi, disertai kehangatan dan keantusiasan, menimbulkan
rasa ingin tahu, mengemukakan ide yang bertentangan, dan memperhatikan minat siswa.
c. Memberi acuan melalui berbagai usaha, seperti mengemukakan tujuan dan batas-batas tugas, menyarankan langkah-langah yang akan dilakukan,
mengingatkan masalah-masalah pokokyang akan dibahas, dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan.
d. Membuat kaitan atau hubungan di antara materi-materi yang akan dipelajari dengan pengalaman dan pengetahuan yang telah dikuasai siswa.
2.1.4.2 Keterampilan Bertanya
Menurut Bolla dalam Rusman, 2014: 82 dalam setiap proses pembelajaran setiap pertanyaan, baik berupa kalimat tanya atau suruhan yang
menuntut respons siswa perlu dilakukan, agar siswa memperoleh pengetahuan dan meningkatkan kemampuan berpikir.
Komponen-komponen keterampilan betanya Rusman, 2014: 7 meliputi: a. Pengungkapan pertanyaan secara jelas dan singkat sehingga mudah dimengerti
oleh siswa b. Pemberian acuan. Guru dapat memberikan jawaban acuan sebelum masuk pada
jawaban yang diinginkan c. Fokus pertanyaan. Pertanyaan harus terfokus pada pertanyaan yang diinginkan,
apakah dalam bentuk pertanyaan terbuka, tertutup, pertanyaan luas atau pertanyaan sempit.
d. Pemindahan giliran. Pertanyaan harus diberikan secara bergiliran agar tidak didominasi oleh beberapa orang siswa saja, hal ini dapat menyebabkan
kecemburuan siswa. e. Penyebaran. Idealnya pertanyaan diberikan ke kelas terlebih dahulu, sehingga
semua siswa berpikir memikirkan jawaban, setelah itu pertanyaan disebar untuk memberikan kesempatan pada semua siswa.
f. Pemberian waktu berpikir. Setelah pertanyaan diberikan, berilah waktu untuk berpikr kepada siswa kurang lebih satu sampai lima menit, setelah itu guru
dapat memberi kesempatan menjawab bagi yang sudah siap, atau langsung menunjuk satu per satu kepada siswa.
g. Pemberian tuntunan. Bila siswa mengalami kesulitan untuk menjawab, guru dapat memberikan tuntunan, sehingga siswa memiliki gambaran jawaban yang
diharapkan.
2.1.4.3 Keterampilan Memberi Penguatan