Kualitas Media Pembelajaran Kajian Teori

terang, alat pelajaran menarik atau hubungan guru-siswa dan siswa-siswa yang sehat dan akrab Anitah, 2010:8.34. Selain itu, menurut Sardiman 2012:169 untuk menciptakan iklim belajar yang kondusif guru harus mampu menangani dan mengarahkan tingkah laku siswanya agar tidak merusak suasana kelas. Guru harus dapat mengambil tindakan yang tepat untuk menghentikan tingkah laku anak yang mengganggu, seperti ramai, nakal, mengantuk atau mengganggu teman yang lain. Indikator iklim pembelajaran dalam pembelajaran IPA menggunakan model Problem Based Learning dengan media audiovisual adalah sebagai berikut: 1. Suasana belajar yang kondusif dalam berkelompok 2. Perwujudan nilai dan semangat ketauladanan, prakarsa, dan kreativitas guru

2.1.7 Kualitas Media Pembelajaran

Menurut Daryanto 2010: 6 media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan bahan pembelajaran, sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar. Kustandi dan Sutjipto 2013: 8 media pembelajaran merupakan alat yang dapat membantu proses belajar mengajar yang berfungsi untuk memperjelas makna pesan yang disampaikan, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran yang lebih baik dan sempurna. Kualitas media juga mencerinkan kualitas materi pembelajaran. Materi pembelajaran terdiri dari pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang dikembangkan berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan SKL, Standar Kompetensi SK, dan Kompetensi Dasar KD pada standar isi yang harus dipelajari oleh siswa dalam rangka mencapai kompetensi yang telah ditentukan. Rohman dan Amri, 2013: 76-77. Isi materi pembelajaran berupa pengetahuan meliputi fakta, konsep, prinsip, dan prosedur. Materi pembelajaran yang berhubungan dengan keterampilan antara lain kemampuan mengembangkan ide, memilih, menggunakan bahan, menggunakan peralatan, dan teknik kerja. Materi pembelajaran yang tergolong sikap atau nilai adalah materi yang berkenaan dengan sikap ilmiah. Prinsip dalam pengembangan materi meliputi prinsip relevansi, konsistensi, dan kecukupan. Rohman dan Amri, 2013: 77-80. Menurut Suprihatiningrum 2014: 3014 penentuan bahan pelajaran materi mempertimbangkan hal berikut: 1. Kesesuaian dengan standar kompetensi, kompetensi dasar, tujuan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi 2. Keserasian dengan urutan tujuan pembelajaran 3. Kesinambungan antara bahan yang satu dengan bahan yang berikutnya 4. Kompleksitas bahan, yaitu disusun dari yang sederhana menuju yang kompleks, dari yang mudah ke yang sulit, dari yang konkret menuju yang bastrak 5. Sifat bahan, yaitu pengetahuan faktual dan konseptual. Guru perlu memilih sumber belajar yang tepat untuk mendukung dan memperkaya materi pembelajaran. Beberapa jenis sumber belajar antara lain buku, ensiklopedia, laporan hasil penelitian, majalah ilmiah, kajian ilmiah, terbitan berkala, situs-situs internet, multimedia, lingkungan, dan narasumber Suprihatiningrum, 2014: 303-304. Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran alat yang dapat membantu kegiatan pembelajaran dalam menyampaikan pesan materi sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Materi yang disampaikan melalui media pembelajaran harus sesuai dengan tujuan pembelajaran dan disampaikan secara urut mulai dari yang sederhana sampai kompleks serta memuat fakta dan konsep. Indikator kualitas media pembelajaran melalui model Problem Based Learning dengan media audiovisual adalah sebagai berikut: 1. Dapat menciptakan pengalaman belajar yang bermakna dengan pengamatan tayangan audiovisual 2. Memfasilitasi proses interaksi antara siswa dan guru, siswa dan siswa melalui pengamatan tayangan audiovisual 3. Memperkaya pengalaman belajar siswa melalui hasil diskusi terhadap pengamatan tayangan audiovisual 4. Mampu mengubah suasana belajar siswa aktif bertanya jawab dari hasil diskusi terhadap tayangan audiovisual 5. Kesesuaian materi dengan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang harus dikuasai siswa dari tayangan audiovisual 6. Ada keseimbangan antara keluasan dan kedalaman materi dengan waktu yang tersedia dalam tayangan audiovisual 7. Materi pembelajaran sistematis dan kontekstual yang terdapat dalam tayangan audiovisual

2.1.8 Hasil Belajar

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE NHT BERBANTUAN AUDIOVISUAL SISWA KELAS IV SDN PURWOYOSO 01 KOTA SEMARANG

0 8 306

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) DENGAN MEDIA KARTU PINTAR PADA SISWA KELAS IV SDN PATEMON 01

5 42 468

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL TALKING STICK DENGAN MEDIA VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN PURWOYOSO 01 KOTA SEMARANG

1 12 227

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS V SDN TAMBAKAJI 05 SEMARANG

0 8 312

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SDN TAMBAKAJI 05 KOTA SEMARANG

1 26 232

PENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI PURWOYOSO 01 SEMARANG

0 4 352

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS VA SDN WONOSARI 02 KOTA SEMARANG

1 5 467

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARANGEOMETRI MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING(PBL)BERBANTUAN MULTIMEDIA PADA SISWA KELAS V SDN PURWOYOSO 01 SEMARANG

24 111 438

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION PADA SISWA KELAS IVA SDN KARANGANYAR 01 SEMARANG

1 14 232

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS VA SDN BOJONG SALAMAN 02 SEMARANG

0 10 343