c. Kemampuan mengembangkan profesionalisme secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif.
d. Kemampuan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk mengembangkan diri.
4. Kompetensi Sosial Kompetensi sosial merupakan kemampuan gurudosen sebagai bagian dari
masyarakat Santoso, 2013:90. Ruang lingkup kompetensi sosial sebagai berikut: a. Kemampuan untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan
peserta didik. b. Kemampuan untuk berkomunikasi dengan sesama pendidik.
c. Kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang tuawali dan masyarakat sekitar.
2.4. Motivasi Belajar
2.4.1 Pengertian Motivasi Belajar
Motivasi merupakan faktor internal yang berasal dari dalam diri siswa. Motivasi sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar yang akan diraih siswa.
Seorang siswa yang memiliki motivasi yang tinggi tentu akan berusaha semaksimal mungkin untuk memperoleh hasil yang terbaik sesuai dengan
apa yang diharapkan. Sebaliknya siswa yang memiliki motivasi belajar rendah, tidak akan memaksimalkan potensinya.
Menurut Sardiman 2011:73 kata “motif”, diartikan sebagai daya upaya
yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan didalam subyek untuk melakukan
aktifitas-aktifitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Mc. Donald dalam Sardiman 2011:73 menyebutkan bahwa motivasi adalah perubahan energi dalam
diri seseorang yang ditandai dengan munculnya ”feeling” dan didahului dengan
tanggapan terhadap adanya tujuan. Motivasi adalah gejala psikologis dalam bentuk dorongan yang timbul
pada diri seseorang baik sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu Santoso, 2013:56. Mc Donald dalam Santoso 2013:57
mengatakan bahwa motivasi adalah perubahan energi tenaga didalam diri seseorang yang ditandai oleh dorongan afektif perasaan dan reaksi mencapai
tujuan. Menurut Sardiman 2011:75 dalam kegiatan belajar, motivasi dapat
dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar
dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapai. Berdasarkan beberapa definisi
di atas, maka dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah dorongan atau penggerak yang timbul dari dalam siswa untuk mencapai tujuan.
2.4.2. Jenis Motivasi
Menurut Santoso 2013:57 motivasi dibagi menjadi dua, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik.
1. Motivasi instrinsik adalah dorongan untuk melakukan sesuatu yang berasal dari individu itu sendiri. Motivasi ini muncul karena siswa merasa
membutuhkan sesuatu dari apa yang dia pelajari. Siswa termotivasi untuk
belajar semata-mata untuk menguasai ilmu pengetahuan bukan karena motif lain seperti pujian, nilai yang tinggi, atau hadiah. Apabila siswa mempunyai
motivasi intrinsik maka selalu ingin maju dalam belajar serta haus ilmu pengetahuan.
2. Motivasi ekstrinsik adalah dorongan untuk melakukan sesuatu karena adanya perangsang dari luar diri individu. Siswa mau belajar karena hendak
mencapai tujuan yang terletak di luar hal yang dipelajarinya, seperti nilai yang tinggi, kelulusan, ijazah, gelar, kehormatan dan lain-lain. Motivasi ini
kurang baik dibandingkan dengan motivasi intrinsik, tetapi motivasi ekstrinsik sangat diperlukan dalam proses pendidikan agar siswa mau belajar.
2.4.3. Ciri-Ciri Motivasi Belajar