Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

1. Mendorong timbulnya kekuatan atau sebuah perbuatan. 2. Motivasi berfungsi sebagai pengaruh artinya mengarahkan perbuatan untuk mencapai tujuan. 3. Motivasi berfungsi sebagai penggerak.

2.4.5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Menurut Rifa’i dan Anni 2011:162-168 terdapat enam faktor yang memiliki dampak substansial terhadap motivasi belajar siswa. Faktor motivasi memiliki pengaruh kuat terhadap perilaku dan belajar siswa, faktor tersebut dapat dikombinasikan ketika guru merancang strategi motivasi dalam pembelajaran. Faktor yang dimaksud adalah sebagai berikut: 1. Sikap Sikap merupakan kombinasi dari konsep, informasi, dan emosi yang dihasilkan di dalam predisposisi untuk merespon orang, kelompok, gagasan, peristiwa, atau objek tertentu secara menyenangkan atau tidak menyenangkan. Sikap memiliki pengaruh kuat terhadap perilaku dan belajar siswa karena sikap membantu siswa dalam merasakan dunianya dan memberikan pedoman kepada perilaku yang dapat membantu dalam menjelaskan dunianya. Sikap diperoleh melalui proses seperti pengalaman, pembelajaran, indentifikasi, perilaku peran guru, orang tua, dan sebagainya. Pada setiap awal pembelajaran, siswa umumnya segera membuat penilaian mengenai guru, mata pelajaran, situasi pembelajaran, dan harapan personalnya untuk sukses. 2. Kebutuhan Kebutuhan merupakan kondisi yang dialami oleh individu sebagai suatu kekuatan internal yang memandu siswa untuk mencapai tujuan. Semakin kuat seseorang merasakan kebutuhan, semakin besar peluangnya untuk mengatasi perasaan yang menekan di dalam memenuhi kebutuhannya. Apabila siswa membutuhkan atau menginginkan sesuatu untuk dipelajari, mereka cenderung sangat termotivasi. Guru dapat menumbuhkan motivasi belajar berdasarkan pada kebutuhan yang dirasakan oleh siswa. 3. Rangsangan Rangsangan merupakan perubahan di dalam persepsi atau pengalaman dengan lingkungan yang membuat seseorang bersifat aktif. Seseorang melihat sesuatu dan tertarik padanya; mendengar sesuatu yang baru dan mendengarkan suara secara seksama; menyentuh sesuatu yang tidak diharapkan dan menarik tangan dari padanya. Rangsangan dapat meningkatkan aktivitas otak dan mendorong seseorang untuk menangkap dan menjelaskan lingkungannya. Rangsangan secara langsung membentu memenuhi kebutuhan siswa. Apabila siswa tidak menemukan proses pembelajaran yang merangsang, maka siswa akan menjadi bosan dalam pembelajaran. 4. Afeksi Konsep afeksi berkaitan dengan pengalaman emosional, kecemasan, kepedulian, dan pemilikan dari individu atau kelompok pada waktu belajar. Afeksi dapat menjadi motivator intrinsik. Apabila guru dapat menyenangkan siswa, maka siswa akan senang. Integritas emosi dan berpikir siswa itu dapat mempengaruhi motivasi belajar, sehingga akan menimbulkan kegiatan belajar yang efektif. 5. Kompetensi Kompetensi mengasumsikan bahwa siswa secara alami berusaha keras untuk berinteraksi dengan lingkungannya secara efektif. Apabila siswa mengetahui bahwa siswa merasa mampu terhadap apa yang telah dipelajari, siswa akan merasa percaya diri. Hubungan antara kompetensi dan kepercayaan diri saling melengkapi. Perolehan kompetensi dari belajar menunjang kepercayaan diri yang selanjutnya menjadi faktor pendukung motivasi belajar. 6. Penguatan Penguatan merupakan peristiwa yang mempertahankan atau meningkatkan kemungkinan respon.

2.4.6. Usaha Meningkatkan Motivasi Belajar

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi Terhadap Perilaku Kewargaan Organisasi di Kopo Factory Outlet Bandung

0 10 33

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

5 108 124

PENGARUH PERSEPSI DUKUNGAN ORGANISASI PADA PERILAKU KEWARGAAN ORGANISASI DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING ( Studi Kasus Pada Karyawan Kantor Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah).

0 0 86

PENGARUH KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI MELALUI KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING ipi89940

0 0 7

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP DISIPLIN KERJA DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

0 0 11

Pengaruh Kepuasan Kerja dan Karakteristik Pekerjaan terhadap Turnover Intention dengan Komitmen Organisasi sebagai Variabel Intervening pada SLB

0 0 18

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN KEADILAN PROSEDURAL TERHADAP PERILAKU KEWARGANEGARAAN ORGANISASI DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

3 5 11

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN SELF EFFICACY TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

0 0 14

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP TURNOVER INTENTION DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING - Test Repository

0 4 127

Pengaruh Iklim Organisasi terhadap Komitmen Organisasi dengan Kepuasan Kerja sebagai Variabel Intervening pada Karyawan Bank Muamalat Indonesia cabang Purwokerto

0 0 16