Alasan Metode Diskusi Kelompok dan Bermain Peran Sebagai Metode

35 kemampuan asertif, 2 pengertian diskusi kelompok, 3 komponen dalam diskusi kelompok, 4 jenis-jenis diskusi, 5 pengertian bermain peran, 6 manfaat bermain peran, 7 kelebihan dan kekurangan dalam bermain peran, 8 tata cara bermain peran.

2.4.1 Alasan Metode Diskusi Kelompok dan Bermain Peran Sebagai Metode

Latihan Kemampuan Asertif Perilaku manusia terbentuk dari belajar. Dalam teori belajar behavioristik bahwa hasil belajar itu disebabkan oleh kemampuan internal manusia, namun karena faktor jumlah atau variasi stimulus yang menimbulkan respon. Oleh karena itu apabila menginginkan siswa mencapai hasil belajar optimal, maka stimulus harus dirancang secara menarik dan spesifik agar mudah direspon oleh siswa. Hal ini dapat disimpulkan bahwa semakin kreatif guru merancang stimulus yang menarik maka hasil belajar siswapun akan baik. Metode behavior telah dirancang untuk mengajar individu mengenai cara cara-cara bergaul dengan berhasil. Banyak orang yang mempunyai kesukaran dalam perasaan bahwa ini adalah sesuai atau tidak menyatakan diri mereka. Asumsi dasar yang melatarbelakangi latihan asertif adalah bahwa orang yang mempunyai hak tetapi bukan kewajiban untuk menyatakan perasaan mereka, fikiran, kepercayaan, dan sikap. Satu tujuan latihan asertif adalah untuk mempertinggi khasanah tingkah laku orang sehingga mereka dapat menentukan pilihan kapan bertingkah laku dengan asertif dalam situasi-situasi tertentu. Tujuan 36 lain latihan asetif yakni mengajarkan orang menyatakan diri mereka dalam suatu cara sehingga memantulkan kepekaan kepada perasaan dan hak-hak orang lain. Menurut Rosjidan, 1988: 254 latihan asertif dapat berguna untuk orang-orang berikut ini, 1 mereka yang tidak dapat menyatakan kemarahan atau kejengkelan, 2 mereka yang mempunyai kesulitan untuk berkata “tidak”, 3 mereka yang mementingkan sopan santun dan yang membiarkan orang lain mengambil keuntungan dari mereka,dan 4 mereka yang merasa bahwa mereka tidak mempunyai hak untuk menyatakan pikiran mereka, kepercayaan dan perasaan-perasan. Melalui layanan bimbingan dan penerapan metode yang tepat dari konselor sekolah, diharapkan siswa mampu untuk meningkatkan kemampuan asertifnya, sehingga siswa mampu untuk bersikap asertif dalam kehidupan sehari- harinya. Salah satu teknik atau metode yang dapat digunakan adalah layanan penguasaan konten menurut Prayitno, 2004: 10 adalah tanya jawab atau diskusi, konselor mendorong partisipasi aktif dan langsung para peserta, untuk memantapkan wawasan dan pemahaman peserta, serta berbagai kaitan dalam aspek-aspek konten. Diskusi pada hakikatnya kerjasama dalam mengumpulkan dan tukar- menukar pengalaman serta gagasan. Melalui diskusi, siswa dibina memperhatikan kepentingan orang lain, menghargai pendapat orang lain, dan menerima keputusan bersama. Melalui diskusi kelompok ini, konselor dapat mendorong siswanya untuk melatih kemampuan berpendapat menyatakan gagasan, perasaan, serta kepercayaan dirinya sehingga siswa nantinya dapat bersikap asertif. Selain menggunakan metode diskusi diskusi kelompok, latihan asertif juga dapat dilaksanakan dengan metode bermain peran. Hal ini sesuai dengan pendapat Jakubowski-Spector 1973 dalam Mulyana 2001: 33 menjelaskan bahwa salah 37 satu teknik mengajar ketegasan yang paling terkenal adalah pengulangan permainan atau sejenis pengalaman permainan peran yang khusus, dalam hal ini orang dilatih atau mengulangi respon-respon spesifik yang tegas, yang akan menjadi bagian dari perilakunya. Pendapat serupa juga dikemukakan oleh Corey 2007: 213 yang berpendapat bahwa latihan asertif dapat menggunkan prosedur- prosedur permainan peran. Dengan bimbingan dari konselor, teknik ini dapat digunakan untuk melatih klien yang mengalami kesulitan untuk menyatakan diri bahwa tindakannya adalah layak atau benar. Dari penjelasan diatas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa kemampuan asertif dapat dikembangkan melalui kedua metode yaitu metode diskusi kelompok dan metode bermain peran. Kedua metode tersebut dipandang tepat untuk melatih kemampuan asertif karena selain menggunakan prosedur yang tepat, metode ini juga melibatkan peran serta peserta didik secara langsung dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Hal ini tentunya akan bermanfaat bagi peserta didik karena melalui kedua metode tersebut peserta didik memperoleh pengalaman- pengalaman yang bermanfaat dalam melatih kemampuan asertifnya.

2.4.2 Pengertian Diskusi Kelompok

Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN KOMUNIKASI ANTARPRIBADI MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DENGAN METODE KEGIATAN KELOMPOK DAN DISKUSI KELOMPOK PADA SISWA KELAS VIII F SMP NEGERI 5 SEMARANG TAHUN AJARAN 2013 2014

0 9 234

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DENGAN TEKNIK MODELING PADA SISWA SMA NU 05 BRANGSONG TAHUN AJARAN 2010 2011

0 9 122

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA BERKOMUNIKASI ASERTIF MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 11 MEDAN TAHUN AJARAN 2013-2014.

0 2 28

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA ANAK KELOMPOK B Upaya Meningkatkan Kemampuan Bahasa Melalui Metode Bermain Peran Pada Anak Kelompok B TK Pertiwi Banaran, Delanggu, Klaten Tahun Ajaran 2012/2013.

0 1 15

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA ANAK KELOMPOK B Upaya Meningkatkan Kemampuan Bahasa Melalui Metode Bermain Peran Pada Anak Kelompok B TK Pertiwi Banaran, Delanggu, Klaten Tahun Ajaran 2012/2013.

0 1 14

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERSOSIALISASI ANAK MELALUI BERMAIN PERAN MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERSOSIALISASI ANAK MELALUI BERMAIN PERAN DI KELOMPOK BERMAIN KARTINI KELOMPOK MATAHARI SRAGEN TAHUN AJARAN 2011 / 2012.

0 3 15

(ABSTRAK) MENINGKATKAN KEMAMPUAN ASERTIF MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DENGAN METODE DISKUSI KELOMPOK DAN BERMAIN PERAN PADA SISWA KELAS XII BAHASA SMA N 1 UNGARAN TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 0 2

(ABSTRAK) UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DENGAN TEKNIK MODELING PADA SISWA SMA NU 05 BRANGSONG TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 0 2

Meningkatkan Penyesuaian Diri Siswa melalui Layanan Bimbingan Kelompok pada Siswa Kelas XI SMA N 1 Semarang Tahun Ajaran 2010/2011.

0 0 100

KEEFEKTIFAN LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DENGAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN KONSENTRASI BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII-J DI SMP N 3 UNGARAN TAHUN AJARAN 2015 2016 -

1 5 71