10
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini akan menguraikan tentang penelitian terdahulu sebelum membahas lebih jauh tinjauan pustaka yang melandasi penelitian, yang meliputi: 1
kemampuan asertif, 2 layanan penguasaan konten, 3 metode diskusi dan bermain peran, 4 mengembangkan kemampuan asertif melalui layanan
penguasaan konten dengan metode diskusi kelompok dan bermain peran, 5 hipotesis.
2.1 Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu adalah penelitian yang sudah dilakukan sebelum- sebelumnya oleh peneliti lain. Tujuannya adalah sebagai bahan masukan bagi
pemula dan untuk membandingkan antara penelitian yang satu dengan yang lain. Dalam penelitian terdahulu akan diuraikan pokok bahasan sebagai berikut:
Hasil penelitian yang dilakukan Wardani 2004 mengenai perilaku asertif pada mahasiswa psikologi UNIKA Soegija Pranata Semarang ditinjau dari
kecerdasan emosional berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku asertif mahasiswa psikologi UNIKA Soegija Pranata termasuk dalam kategori
sedang. Sementara itu, kecerdasan emosional mahasiswa psikologi UNIKA Soegija Pranata termasuk dalam kategori sedang. Sehingga dapat diambil
11
kesimpulan bahwa terdapat hubungan positif antara perilaku asertif pada mahasiswa psikologi UNIKA Soegija Pranata dengan kecerdasan emosional.
Hasil penelitian Mohammad Purwandanu Muthohar 2008 mengenai pengaruh layanan pembelajaran penguasaan konten bidang bimbingan belajar
terhadap kreativitas belajar siswa kelas XI SMA Negeri 4 Semarang menjelaskan bahwa rata-rata kreativitas belajar setelah diberi layanan pembelajaran
penguasaan konten bidang bimbingan belajar meningkat daripada sebelumnya. Hal ini dapat menggambarkan bahwa dengan adanya layanan pembelajaran
penguasaan konten bidang bimbingan belajar yang diberikan pada siswa kelas XI SMA Negeri Semarang berpengaruh terhadap peningkatan kreativitas belajar.
Hasil penelitian Anita 2007 mengenai keefektifan layanan konseling rasional emotif dengan menggunakan teknik assertif training terhadap
peningkatan kepercayaan diri pada kalayan Panti Pamardi Putra Mandiri Semarang menjelaskan bahwa dapat dilihat sebelum diberikan layanan konseling
klien cenderung berpikir bahwa dirinya tidak mampu melakukan sesuatu walaupun dia memilki kemampuan, klien cenderung tidak dapat
mengaktualisasikan dirinya, hal ini klien dapat dikatakan memiiki pemikiran yang irrasional dan logis, selain itu klien mengalami gangguan emosional yaitu menjadi
selalu merasa takut bersalah terhadap dirinya sendiri, was-was untuk melakukan sesuatu tetapi setelah mendapatkan layanan konseling individual rasional emotif
dengan teknik assertif training klien secara tegas dapat merubah pemikirannya walaupun itu belum maksimal, setidaknya dapat merubah pemikiran klien,
12
sehingga tujuan konseling dengan menggunakan pendekatan rasional emotif dapat meningkatkan kepercayaan diri.
Berbagai penjelasan diatas merupakan berbagai upaya dan bukti yang memberikan gambaran bahwa kemampuan asertif dapat dikembangkan dengan
berbagai cara, salah satunya bisa melalui layanan bimbingan dan konseling, dan salah satu layanan tersebut adalah layanan penguasaan konten dengan metode
diskusi kelompok dan bermain peran.
2.2 Kemampuan Asertif