Faktor Pembentuk Kemampuan Asertif

15

2.2.2 Faktor Pembentuk Kemampuan Asertif

Kemampuan asertif merupakan suatu kemampuan yang diperoleh dari proses belajar. Ada beberapa faktor pembentuk perilaku asertif, antara lain: 1 Jenis Kelamin Rakos 1991: 71 mengatakan bahwa laki-laki lebih mampu bersikap assertive daripada wanita. Pada sebagian masyarakat wanita dipandang sebagai kaum yang lemah. 2 Kebudayaan Rakos 1991: 13 menyatakan bahwa konsep perilaku asertif diwariskan oleh kebudayaan barat untuk melindungi hak pribadi individu agar tidak dijajah oleh pihak lain. Pada nantinya ada pihak yang dirugikan. Begitu juga konsep asertif berkaitan dengan kebudayaan telah diungkapkan Furhan 1979 dalam Rakos 1991: 13 yang menyatakan bahwa kebudayaan merupakan batu loncatan dalam perilaku asertif. 3 Pola asuh orang tua Keluarga merupakan tempat sosialisasi pertama yang ditemui individu. Dalam sebuah keluarga akan mengajarkan anak untuk dapat berhubungan interpersonal dengan orang lain melalui komunikasi yang efektif. Dalam sebuah keluarga akan diajarkan untuk menahan emosi dengan mengekspresikan emosi secara positif melalui perasaan dan pujian, yang sejak dini diajarkan dan pada akhirnya dapat dikembangkan kemudian hari. 4 Usia 16 Usia merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku asertif atau hubungan interpersonal antar individu. Pada anak kecil perilaku ini belum terbentuk. Struktur kognitif belum memungkinkan mereka untuk dapat mengkomunikasikan keinginan mereka dengan baik dan jelas. Namun pada masa remaja perilaku ini mulai berkembang seiring meningkatnya kemampuan kognitif individu. 5 Tingkat pendidikan Firth dan Snyder dalam Wardhani, 2004: 18 menyatakan bahwa tingkat pendidikan juga menjadi faktor munculnya perilaku asertif. Individu yang memiliki tingkat pendidikan tinggi cenderung mampu bertindak asertif dibanding dengan individu yang mempunyai tingkat pendidikan rendah. 6 Sosial ekonomi Schwantz dan Goltman 1976 dalam Wardhani 2004: 17 menyebutkan bahwa semakin tinggi status sosial ekonomi seseorang semakin tinggi pula perilaku asertifnya.

2.2.3 Aspek-Aspek Perilaku Asertif

Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN KOMUNIKASI ANTARPRIBADI MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DENGAN METODE KEGIATAN KELOMPOK DAN DISKUSI KELOMPOK PADA SISWA KELAS VIII F SMP NEGERI 5 SEMARANG TAHUN AJARAN 2013 2014

0 9 234

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DENGAN TEKNIK MODELING PADA SISWA SMA NU 05 BRANGSONG TAHUN AJARAN 2010 2011

0 9 122

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA BERKOMUNIKASI ASERTIF MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 11 MEDAN TAHUN AJARAN 2013-2014.

0 2 28

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA ANAK KELOMPOK B Upaya Meningkatkan Kemampuan Bahasa Melalui Metode Bermain Peran Pada Anak Kelompok B TK Pertiwi Banaran, Delanggu, Klaten Tahun Ajaran 2012/2013.

0 1 15

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA ANAK KELOMPOK B Upaya Meningkatkan Kemampuan Bahasa Melalui Metode Bermain Peran Pada Anak Kelompok B TK Pertiwi Banaran, Delanggu, Klaten Tahun Ajaran 2012/2013.

0 1 14

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERSOSIALISASI ANAK MELALUI BERMAIN PERAN MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERSOSIALISASI ANAK MELALUI BERMAIN PERAN DI KELOMPOK BERMAIN KARTINI KELOMPOK MATAHARI SRAGEN TAHUN AJARAN 2011 / 2012.

0 3 15

(ABSTRAK) MENINGKATKAN KEMAMPUAN ASERTIF MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DENGAN METODE DISKUSI KELOMPOK DAN BERMAIN PERAN PADA SISWA KELAS XII BAHASA SMA N 1 UNGARAN TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 0 2

(ABSTRAK) UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DENGAN TEKNIK MODELING PADA SISWA SMA NU 05 BRANGSONG TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 0 2

Meningkatkan Penyesuaian Diri Siswa melalui Layanan Bimbingan Kelompok pada Siswa Kelas XI SMA N 1 Semarang Tahun Ajaran 2010/2011.

0 0 100

KEEFEKTIFAN LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DENGAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN KONSENTRASI BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII-J DI SMP N 3 UNGARAN TAHUN AJARAN 2015 2016 -

1 5 71