12
sehingga tujuan konseling dengan menggunakan pendekatan rasional emotif dapat meningkatkan kepercayaan diri.
Berbagai penjelasan diatas merupakan berbagai upaya dan bukti yang memberikan gambaran bahwa kemampuan asertif dapat dikembangkan dengan
berbagai cara, salah satunya bisa melalui layanan bimbingan dan konseling, dan salah satu layanan tersebut adalah layanan penguasaan konten dengan metode
diskusi kelompok dan bermain peran.
2.2 Kemampuan Asertif
Penjelasan mengenai kemampua asertif dimulai dari 1 pengertian asertif, 2 faktor pembentuk kemampuan asertif, 3 aspek-aspek dalam kemampuan
asertif, 4 karakteristik kemampuan asertif, 5 manfaat kemampuan asertif, 6 langkah- langkah untuk menjadi asertif, 7 metode dan model asertif, yang akan
diuraikan di bawah ini:
2.2.1 Pengertian Asertif
Ketergantungan manusia satu dengan yang lain merupakan suatu gejala yang wajar dalam kehidupan. Dalam hubungan tersebut komunikasi merupakan
salah satu komponen yang penting. Corak komunikasi akan banyak ditentukan oleh latar belakang orang yang berkomunikasi, seperti kebiasaan dan kepribadian.
Agar komunikasi berlangsung secara efektif seseorang perlu memiliki kemampuan asertif.
13
Latihan kemampuan asertif merupakan salah satu pendekatan behavioral, yang bisa diterapkan terutama pada situasi-situasi interpersonal pada individu
yang mengalami kesulitan untuk menerima kenyataan bahwa menyatakan atau menegaskan diri adalah tindakan yang layak atau benar Corey, 2007: 213.
Latihan Asertif berasal dari kata asing to assert yang berarti menyatakan dengan tegas. Dengan kata lain perilaku asertif mengandung suatu tingkah laku yang
penuh ketegasan yang timbul karena adanya kebebasan emosi. Kemampuan asertif Ketegasan adalah kemampuan untuk
mengungkapkan perasaan seseorang dan menegaskan hak-hak seseorang tetap menghargai perasaan dan hak orang lain. Kemampuan asertif merupakan suatu
kemampuan seseorang agar tegas dalam mengambil keputusan dalam hidupnya dan mempertahankan haknya. Asertif juga dapat diartikan suatu pernyataan
tentang perasaan, keinginan dan kebutuhan pribadi kemudian menunjukkan kepada orang lain dengan penuh percaya diri. Pendapat serupa juga menjelaskan
bahwa perilaku assertive adalah mengekspresikan perasaan, pikiran, dan harapan, dan tetap mempertahankan hak sebagai insan manusia tanpa melanggar hak asasi
orang lain Astrid French, 1998 : 50. Orang yang memiliki tingkah laku asertif adalah mereka yang menilai
bahwa orang boleh berpendapat dengan orientasi dari dalam, dengan tetap memperhatikan sungguh-sungguh hak-hak orang lain. Mereka umumnya memiliki
kepercayaan diri yang kuat. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Steve 2000: 87:
Kemampuan asertifketegasan, keberanian menyatakan pendapat meliputi tiga komponen dasar yakni:
14
1. Kemampuan mengungkapkan perasaan misalnya untuk
mengungkapkan perasaan marah, hangat, dan seksual 2.
Kemampuan mengungkapkan keyakinan dan pemikiran secara terbuka
mampu menyuarakan
pendapat, menyatakan
ketidaksetujuan dan bersikap tegas, meskipun secara emosional sulit melakukan ini dan bahkan sekalipun tidak mungkin harus
mengorbankan sesuatu. 3.
Kemampuan untuk mempertahankan hak-hak pribadi tidak membiarkan orang lain mengganggu dan memanfaatkan kita.
Orang yang asertif yakni orang yang mampu mengekspresikan perasaan dengan sungguh-sungguh, menyatakan tentang kebenaran. Mereka tidak
menghina, mengancam ataupun meremehkan orang lain. Orang asertif mampu menyatakan perasaan dan pikirannya dengan tepat dan jujur tanpa
memaksakannya kepada orang lain. Sugiyo 2005: 112 menjelaskan bahwa ketegasan merupakan
suatu bentuk sikap dan perilaku seseorang yang menunjukkan beberapa sikap seperti :
1. Perilaku yang membuat individu mampu bertindak dengan
caranya sendiri tetapi juga tidak menutup diri dari saran orang lain yang menjadikan dirinya lebih baik
2. Mampu menyuarakan hak-haknya tanpa menyinggung orang
lain. 3.
Percaya diri, mengekspresikan diri secara spontan pikiran dan perasaan , banyak dicari dan dikagumi orang lain
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa dengan memiliki kemampuan asetif, memungkinkan seseorang untuk bertindak menurut kepentingan sendiri,
untuk membela diri sendiri tanpa kecemasan yang semestinya, untuk mengekspresikan perasaan jujur dengan nyaman, untuk menerapkan hak-hak
pribadi tanpa menyangkal hak-hak orang lain. Hal ini bertolak belakang dengan individu yang tidak tegas atau tidak asertif, orang yang tidak asertif akan dijauhi
dari lingkungannya dengan kondisi yang demikian akan mengurangi rasa percaya diri karena tidak bersosialisasi dengan lingkungan yang baik.
15
2.2.2 Faktor Pembentuk Kemampuan Asertif