43
suatu masalah berkaitan dengan dunia siswa atau dunia remaja. Setelah menemukan alternatif-alternatif pemecahan masalah yang dihadapinya, kelompok
tersebut tampil di depan kelas secara bergantian mendiskusikan masalah yang dihadapi bersama dengan teman sekelas.
Melalui diskusi kelompok siswa membahas suatu topik dengan cara tukar pikiran antara dua orang atau lebih, dalam kelompok-kelompok kecil, yang
direncanakan untuk mencapai tujuan tertentu. Metode ini dapat membangun suasana saling menghargai perbedaan pendapat dan juga meningkatkan partisipasi
peserta yang masih belum banyak berbicara dalam diskusi yang lebih luas.
2.4.5 Pengertian Bermain Peran
Teknik bermain peran adalah teknik teknik kegiatan pembelajaran yang menekankan pada kemampuan penampilan peserta didik untuk memerankan
status dan fungsi pihak-pihak lain yang terdapat pada kehidupan nyata. Dengan bermain peran ini diharapkan para peserta didik memperoleh pengalaman yang
diperankan oleh pihak-pihak lain. Teknik ini dapat digunakan pula untuk merangsang pendapat peserta didik dan menemukan kesepakatan bersama tentang
ketepatan, kekurangan, dan pengembangan peran-peran yang dialami atau diamatinya Sudjana, 2001: 134.
Sehubungan dengan itu, tujuan penggunaan teknik ini antara lain adalah untuk mengenalkan peran-peran dalam dunia nyata kepada peserta didik. Setelah
mereka mengenal peran-peran tadi maka mereka dapat memahami keunggulan dan kelemahan peran-peran tersebut serta dapat mengajukan alternatif saran atau
44
pendapat untuk mengembangkan peran-peran yang ditampilkan dalam kehidupan sebenarnya.
Banyak pendidik yang tidak bisa membedakan antara role play dan drama. Meskipun keduanya tampak sama, tetapi mereka sangat berbeda dalam
gaya. Mungkin perbedaan yang paling menonjol adalah pada pelaksanaannya; drama yang asli biasanya menggunakan naskah, sedangkan role play
menggunakan unsur spontan atau setidaknya reaksi yang tidak dipersiapkan terlebih dahulu.
Bermain peran sebagai suatu metode mengajar merupakan tindakan yang dilakukan secara sadar dan diskusi tentang peran dalam kelompok. Di dalam
kelas, suatu masalah diperagakan secara singkat sehingga murid-murid bisa mengenali tokohnya. Bermain peran ini menitikberatkan pada semangat yang
dapat disertakan dalam teknik mengajar ini. Kelompok-kelompok kecil di kelas telah ditunjuk untuk memeragakan berbagai metode mengajar di kelas. Bermain
peran juga memenuhi beberapa prinsip yang sangat mendasar dalam proses belajar mengajar, misalnya keterlibatan murid dan motivasi yang hakiki. Suasana
yang positif sering kali menyebabkan seseorang bisa melihat dirinya sendiri seperti orang lain melihat dirinya.
Teknik bermain peran ini akan tepat digunakan apabila kegiatan pembelajaran menekankan pentingnya keterlibatan langsung para peserta didik
dalam situasi dan masalah yang dihadapi oleh berbagai pihak yang memiliki kedudukan, latar belakang, dan tugas yang berbeda-beda. Situasi dan masalah
tersebut memerlukan pemikiran dan tindakan bersama. Tindakan itu diwujudkan dalam peran-peran semua pihak yang menghadapi masalah tersebut.
45
Teknik bermain peran ini dapat digunakan pula apabila para peserta didik perlu memahami lebih banyak tentang pandangan dan tindakan yang berbeda-
beda atau berlawanan. Demikian pula teknik ini dapat digunakan untuk menumbuhkan perubahan sikap peserta didik terhadap tindakan atau peranan
sesuatu pihak dalam memecahkan masalah pada situasi tertentu.
2.4.6 Manfaat Bermain Peran