Jenis-jenis Diskusi Metode Diskusi Kelompok dan Bermain Peran

41

2.4.4 Jenis-jenis Diskusi

Diskusi yang sifatnya melibatkan sejumlah masaa sehingga terjadi interaksi massa, bentuknya dapat idedakan menajadi : 2.4.4.1 Diskusi Kelompok Diskusi kelompok adalah diskusi yang dilaksanakan dengan membentuk kelompok-kelompok yang terdiri dari beberapa siswa. Setiap kelompok membahas suatu masalah dengan topik-topik tertentu. Di antara siswa dalam kelompok itu ada yang bertugas memimpin diskusi dalam mencari alternatif pemecahan masalah. Ada juga yang bertugas sebagai sekretaris diskusi yang mencatat apa yang telah dibicarakan dan menyampaikan resume pikiran-pikiran yang berlangsung dalam kelompok. 2.4.4.2 Diskusi Panel Diskusi ini dilaksanakan dengan menunjuk beberapa siswa sebagai panelis, yaitu orang yang menyajikan pandangan-pandangannya berkaitan dengan topik yang diangkat menjadi pokok diskusi. Dalam suatu diskusi panel lazimnya ditampilkan empat sampai delapan panelis. Masing-masing panelis merupakan tokoh yang memahami benar salah satu masalah berkaitan dengan topik diskusi. Siswa yang dipilih menjadi panelis harus menguasai masalah yang menjadi bagiannya agar dapat menyampaikan pandangan-pandangannya di hadapan peserta diskusi. Diskusi panel merupakan model diskusi yang memungkinkan para panelis dan peserta diskusi saling memberi dan menerima gagasan. Ketua diskusi harus mampu mengatur lalu lintas diskusi agar tidak ada pihak yang memonopoli diskusi 42 2.4.4.3 Dialog Diskusi ini dilaksanakan dengan menampilkan dua orang sebagai pembicara yang akan menampilkan tanya jawab tentang suatu topik di hadapan kelas. Seorang siswa bertindak sebagai narasumber atau responden dan seorang lagi bertindak sebagai penanya. Narasumber harus menguasai masalah yang menjadi topik diskusi, sedangkan penanya harus memahami apa yang ingin diketahui oleh pendengar yang terdiri dari siswa-siswa lain. Siswa yang bertindak sebagai pendengar dapat juga berperan secara aktif dalam mengikuti jalannya dialog. Mereka dapat mengajukan pendapat, tanggapan, dan pertanyaan- pertanyaan yang ditujukan kepada narasumber maupun penanya. 2.4.4.4 Seminar Diskusi ini dilaksanakan dengan menampilkan tiga sampai enam orang siswa yang bertindak sebagai pembicara. Masing-masing pembicara menyajikan makalah mengenai suatu masalah yang menyoroti topik diskusi dari sudut pandang tertentu. Dalam kegiatan seminar peran pemimpin diskusi sangat penting. Pemimpin diskusi harus dapat mengatur pembagian waktu untuk para penyaji, tanya jawab, penyajian simpulan dengan tepat sesuai dengan banyaknya pembicara serta waktu yang tersedia. Di samping itu, pemimpin diskusi juga harus mampu memahami dengan cermat, cepat, dan tepat isi makalah yang disajikan pembicara, maupun pertanyaan dan tanggapan dari peserta seminar Syafi’ie 1993:40-41 Dalam penelitian ini jenis diskusi yang digunakan adalah diskusi kelompok. Siswa diminta untuk membentuk kelompok, kemudian membahas 43 suatu masalah berkaitan dengan dunia siswa atau dunia remaja. Setelah menemukan alternatif-alternatif pemecahan masalah yang dihadapinya, kelompok tersebut tampil di depan kelas secara bergantian mendiskusikan masalah yang dihadapi bersama dengan teman sekelas. Melalui diskusi kelompok siswa membahas suatu topik dengan cara tukar pikiran antara dua orang atau lebih, dalam kelompok-kelompok kecil, yang direncanakan untuk mencapai tujuan tertentu. Metode ini dapat membangun suasana saling menghargai perbedaan pendapat dan juga meningkatkan partisipasi peserta yang masih belum banyak berbicara dalam diskusi yang lebih luas.

2.4.5 Pengertian Bermain Peran

Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN KOMUNIKASI ANTARPRIBADI MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DENGAN METODE KEGIATAN KELOMPOK DAN DISKUSI KELOMPOK PADA SISWA KELAS VIII F SMP NEGERI 5 SEMARANG TAHUN AJARAN 2013 2014

0 9 234

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DENGAN TEKNIK MODELING PADA SISWA SMA NU 05 BRANGSONG TAHUN AJARAN 2010 2011

0 9 122

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA BERKOMUNIKASI ASERTIF MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 11 MEDAN TAHUN AJARAN 2013-2014.

0 2 28

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA ANAK KELOMPOK B Upaya Meningkatkan Kemampuan Bahasa Melalui Metode Bermain Peran Pada Anak Kelompok B TK Pertiwi Banaran, Delanggu, Klaten Tahun Ajaran 2012/2013.

0 1 15

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA ANAK KELOMPOK B Upaya Meningkatkan Kemampuan Bahasa Melalui Metode Bermain Peran Pada Anak Kelompok B TK Pertiwi Banaran, Delanggu, Klaten Tahun Ajaran 2012/2013.

0 1 14

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERSOSIALISASI ANAK MELALUI BERMAIN PERAN MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERSOSIALISASI ANAK MELALUI BERMAIN PERAN DI KELOMPOK BERMAIN KARTINI KELOMPOK MATAHARI SRAGEN TAHUN AJARAN 2011 / 2012.

0 3 15

(ABSTRAK) MENINGKATKAN KEMAMPUAN ASERTIF MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DENGAN METODE DISKUSI KELOMPOK DAN BERMAIN PERAN PADA SISWA KELAS XII BAHASA SMA N 1 UNGARAN TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 0 2

(ABSTRAK) UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DENGAN TEKNIK MODELING PADA SISWA SMA NU 05 BRANGSONG TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 0 2

Meningkatkan Penyesuaian Diri Siswa melalui Layanan Bimbingan Kelompok pada Siswa Kelas XI SMA N 1 Semarang Tahun Ajaran 2010/2011.

0 0 100

KEEFEKTIFAN LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DENGAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN KONSENTRASI BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII-J DI SMP N 3 UNGARAN TAHUN AJARAN 2015 2016 -

1 5 71