64
dapat disimpulkan bahwa sampel adalah sekelompok siswa yang bersifat sama dengan populasi.
Adapun teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik Total Sampling atau sampel jenuh karena sampel yang penulis gunakan
adalah keseluruhan siswa kelas XII Bahasa SMA N 1 Ungaran. Tujuan penulis menggunakan total sampling karena jumlah populasi yang kurang dari 30 orang
sehingga penulis menggunakan keseluruhan populasi untuk menjadi sampel Sugiyono, 2006 : 61.
3.4 Metode dan Alat Pengumpul Data
Pengumpulan data merupakan lagkah yang cukup penting dalam penelitian ilmiah, karena data ini akan digunakan untuk menguji hipotesis yang telah
dirumuskan. Oleh karena itu data yang dikumpulkan harus valid. Menurut Arikunto 2006: 224-237 terdapat beberapa tehnik pengumpulan data yaitu
angket, tes, interview, observasi, dan dokumentasi, skala psikologi. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah skala psikologi dan Observasi.
3.4.1 Skala psikologi
Skala psikologi adalah alat yang digunakan untuk mengukur atribut psikologi. Atribut yang diungkap adalah kemampuan asertif. Alasan
menggunakan skala psikologi sebagai alat ukur adalah karena sub variabel dalam variabel kemampuan asertif merupakan atribut psikologi yang sifatnya tidak
65
tampak. innert behavior. Ditegaskan juga oleh Azwar 2007: 3 “istilah skala psikologi selalu mengacu kepada alat ukur atau atribut afektif”.
Menurut Azwar 2007: 3-4, bahwa karakteristik alat ukur psikologi antara lain:
a. Stimulusnya berupa pertanyaan atau pernyataan yang tidak langsung
mengungkap atribut yang hendak diukur melainkan mengungkap indikator perilaku dari atribut yang bersangkutan.
b. Atribut psikologis diungkap sacara tidak langsung melalui indikatorindikator
perilaku, sedangkan indikator perilaku diterjemahkan dalam bentuk item-item. c.
Respon subjek tidak diklasifikasikan sebagai jawaban “benar” atau “salah”. Semua jawaban dapat diterima sepanjang diberikan secara jujur dan sungguh-
sungguh. Hanya saja, jawaban yang berbeda akan diinterpretasikan berbeda pula.
Dengan demikian skala psikologi dapat digunakan sebagai alat ukur yang dapat mengungkap indikator perilaku yang berupa pertanyaan maupun pernyataan
sebagai stimulus. Responden tidak mengetahui arah jawaban dari pertanyaan maupun pernyataan tersebut. Dari hasil jawaban responden kemudian
diinterpretasikan sesuai dengan sesuatu yang hendak diukur.
3.4.2 Observasi
Menurut Arikunto 2006: 133 obsevasi adalah salah satu cara untuk mengumpulkan data dalam suatu kegiatan penelitian dengan mengadakan
66
pengamatan yang dilengkapi dengan format atau blangko pengamatan sebagai instrument.
Jenis observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi sistematis. Observasi sistematis yaitu observasi yang dilakukan oleh pengamat
dengan menggunakan pedoman sebagai instrument pengamatan. Pengumpulan melalui observasi tentu saja memiliki kelebihan dan
keterbatasan. Menurut Hadi 2002: 155 terdapat beberapa kelebihan dan keterbatasan dari observasi, antara lain:
Kelebihan observasi: 1
Merupakan alat yang langsug untuk menyelidiki bermacam-macam gejala. 2
Untuk subjek yang diselidiki observasi ini lebih sedikit tuntutannya. 3
Memungkinkan pencatatan serempak dengan terjadinya sesuatu gejala. 4
Tidak tergantung pada self report. Adapun keterbatasan dari observasi yaitu;
1 Banyak kejadian-kejadian yang tidak dapat dicapai oleh observasi
langsung. 2
Mengetahui jika diselidiki, para observe mungkin juga untuk maksud- maksud tertentu dengan sengaja menimbulkan kesan yang menyenangkan
atau sebaliknya pada observer. 3
Timbulya suatu kejadian tidak selalu dapat diramalkan sehingga observer tidak dapat hadir untuk mengobservasi kejadian itu.
4 Tugas observasi menjadi terganggu pada waktu-waktu ada peristiwa yang
tidk terduga-duga.
67
5 Terbatasi oleh lamanya kelangsungan kejadian yang berlangsung.
Untuk mengatasi kelemahan-kelemahan diatas, hendaknya observasi dilakukan oleh dua orang atau lebih untuk subjek yang diamat, hasilnya
dibandingkan dan dicocokkan untuk menentukan hasil akhir pengamatan dari semua pengamat. Hasil observasi ini nantinya digunakan untuk memperkuat hasil
analisis data yang diperoleh yaitu dari analisis hasil pre test dan post tes. Dalam peneliian ini, peneliti menggunakan observasi langsung dengan
alasan karena selain dilakukan oleh peneliti langsung juga dilakukan oleh obsever. Sedangkan alat pencatat observasi yang digunakan dengan alat pencatatat
observasi dalam bentuk skala penilaian rating scale, karena peneliti ingin mengetahui perubahan perilaku subjek dalam bersikap asertif. Observasi rating
scale dilakukan dengan mengamati kemudian memberikan nilai pada perilaku
observe sesuai dengan format yang telah ditentukan. Observasi dilakukan pada
saat pemberian layanan dan setelah pemberian layanan. Dalam mendeskripsikan tingkat kemampuan asertif yang memiliki
rentangan interval 1-5, dibuat interval kriteria kemampuan asertif yang disajikan dalam table 3.3 sebagai berikut :
Tabel 3.3 Kategori Tingkatan Observasi Kemampuan Asertif Interval kategori
81 - 100 Sangat mampu
61 - 80 Mampu
41 - 60 Cukup mampu
21 - 40 Kurang mampu
0 - 20 Tidak mampu
68
3.5 Penyusunan Instrumen