Aspek-Aspek Perilaku Asertif Kemampuan Asertif

16 Usia merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku asertif atau hubungan interpersonal antar individu. Pada anak kecil perilaku ini belum terbentuk. Struktur kognitif belum memungkinkan mereka untuk dapat mengkomunikasikan keinginan mereka dengan baik dan jelas. Namun pada masa remaja perilaku ini mulai berkembang seiring meningkatnya kemampuan kognitif individu. 5 Tingkat pendidikan Firth dan Snyder dalam Wardhani, 2004: 18 menyatakan bahwa tingkat pendidikan juga menjadi faktor munculnya perilaku asertif. Individu yang memiliki tingkat pendidikan tinggi cenderung mampu bertindak asertif dibanding dengan individu yang mempunyai tingkat pendidikan rendah. 6 Sosial ekonomi Schwantz dan Goltman 1976 dalam Wardhani 2004: 17 menyebutkan bahwa semakin tinggi status sosial ekonomi seseorang semakin tinggi pula perilaku asertifnya.

2.2.3 Aspek-Aspek Perilaku Asertif

Di dalam perilaku asertif kita tidak hanya dapat mengungkapkan perasaan atau keinginan secara lugas dan terbuka namun didasari oleh beberapa aspek yang tidak bisa terlepaskan dari pengertian dasar perilaku asertif. Menurut Galassi 1981 dalam Rakos 1991: 9 terdapat empat aspek dari perilaku asertif, antara lain: 17 1 Ekspresi emosi, yaitu kemampuan untuk mengekspresikan emosi secara terbuka, jujur tanpa rasa cemas terhadap orang lain. 2 Hak-hak dasar manusia, yaitu pengetahuan akan hak asasi manusia sehingga mampu melaksanakan haknya tanpa mengganggu orang lain. 3 Kebebasan berpendapat dan kebebasan dalam memberikan respon, yaitu kemampuan untuk mengkomunikasikan secara verbal segala keinginan dan permintaan, pendapat, persetujuan, dan pujian secara jujur, tegas dan wajar. 4 Respon-respon khas manusia, yaitu dapat memberikan respon kepada orang lain secara sesuai dengan situasi yang ada sehingga tidak akan mudah cemas, takut atau marah. Dari penjelasan aspek-aspek tersebut, maka penulis mensintesiskan beberapa aspek yang termasuk dalam kemampuan asertif, antara lain: 1 Aspek ketegasan, yaitu sikap atau perilaku untuk mempertahankan hak-hak pribadi tidak membiarkan orang lain mengganggu dan memanfaatkannya . Orang yang memiliki ketegasan adalah orang mampu bersikap atau berperilaku tegas dalam mengambil keputusan, dan tidak mudah untuk terpengaruh oleh orang lain. 2 Aspek tanggung jawab, yaitu sikap atau perilaku menerima risiko akibat tindakannya. Orang yang bertanggung jawab adalah orang yang dapat mengerjakan tugas-tugas dengan semestinya, menerima risiko atau akibat dari tindakannya serta konsekuen untuk melaksanakan keputusan yang sudah diambilnya 3 Aspek percaya diri, yaitu merupakan sikap atau perilaku seseorang yang berani menyampaikan gagasannya tanpa ada perasaan malu atau ragu serta mampu mengkomunikasikan dengan baik. Orang yang yang asertif adalah orang yang mampu 18 mengekspresikan pikiran dan perasaannya serta mampu menyampaikan pendapatnya dengan baik dan sopan, penuh semangat dan tidak mudah putus asa. 4 Aspek kejujuran, yaitu merupakan berkata sesuai apa yang terjadi sehingga tidak menambah dan mengurangi. Orang yang asertif adalah orang yang mampu jujur dalam mengekspresikan perasaan dan terbuka, orang yang mampu menyatakan ketidaksetujuan, serta orang yang tidak menutup diri dari saran orang lain. 5 Aspek menghormati orang lain, yaitu merupakan sikap atau perilaku seseorang untuk berhubungan baik dengan lingkungannya. Orang yang pandai menghargai orang lain yakni orang yang bertoleransi, menghargai hak-hak orang lain, tolong-menolong, tidak menyinggung perasaan orang lain ketika sedang berpendapat serta mau mendengarkan pendapat orang lain.

2.2.4 Karakteristik Kemampuan Asertif

Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN KOMUNIKASI ANTARPRIBADI MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DENGAN METODE KEGIATAN KELOMPOK DAN DISKUSI KELOMPOK PADA SISWA KELAS VIII F SMP NEGERI 5 SEMARANG TAHUN AJARAN 2013 2014

0 9 234

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DENGAN TEKNIK MODELING PADA SISWA SMA NU 05 BRANGSONG TAHUN AJARAN 2010 2011

0 9 122

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA BERKOMUNIKASI ASERTIF MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 11 MEDAN TAHUN AJARAN 2013-2014.

0 2 28

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA ANAK KELOMPOK B Upaya Meningkatkan Kemampuan Bahasa Melalui Metode Bermain Peran Pada Anak Kelompok B TK Pertiwi Banaran, Delanggu, Klaten Tahun Ajaran 2012/2013.

0 1 15

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA ANAK KELOMPOK B Upaya Meningkatkan Kemampuan Bahasa Melalui Metode Bermain Peran Pada Anak Kelompok B TK Pertiwi Banaran, Delanggu, Klaten Tahun Ajaran 2012/2013.

0 1 14

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERSOSIALISASI ANAK MELALUI BERMAIN PERAN MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERSOSIALISASI ANAK MELALUI BERMAIN PERAN DI KELOMPOK BERMAIN KARTINI KELOMPOK MATAHARI SRAGEN TAHUN AJARAN 2011 / 2012.

0 3 15

(ABSTRAK) MENINGKATKAN KEMAMPUAN ASERTIF MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DENGAN METODE DISKUSI KELOMPOK DAN BERMAIN PERAN PADA SISWA KELAS XII BAHASA SMA N 1 UNGARAN TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 0 2

(ABSTRAK) UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DENGAN TEKNIK MODELING PADA SISWA SMA NU 05 BRANGSONG TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 0 2

Meningkatkan Penyesuaian Diri Siswa melalui Layanan Bimbingan Kelompok pada Siswa Kelas XI SMA N 1 Semarang Tahun Ajaran 2010/2011.

0 0 100

KEEFEKTIFAN LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DENGAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN KONSENTRASI BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII-J DI SMP N 3 UNGARAN TAHUN AJARAN 2015 2016 -

1 5 71