digunakan dalam penelitian ini adalah kriteria ketuntasan minimal. Kriteria ketuntasan minimal atau yang biasa disebut KKM merupakan kriteria paling
rendah untuk menyatakan siswa mencapai ketuntasan. Menurut Depdiknas 2007: 2, KKM adalah ketuntasan belajar yang ditentukan oleh satuan pendidikan.
Fungsi KKM adalah sebagai berikut. 1
Sebagai acuan bagi pendidik dalam menilai kompetensi siswa dan kompetensi dasar matapelajaran yang diikuti.
2 Sebagai acuan bagi siswa untuk menyiapkan diri mengikuti penilaian
pendidik. 3
Dapat digunakan sebagai bagian dari komponen dalam melakukan evaluasi program pembelajaran di sekolah.
4 Merupakan kontrak paedagogik antara pendidik dengan siswa dan setara
pendidikan dengan masyarakat. 5
Merupakan target satuan pendidikan dalam pencapaian kompetensi tiap mata pelajaran.
Ketuntasan belajar siswa adalah pencapaian siswa setelah memperoleh pembelajaran yang diamati dari tes hasil belajar siswa. Pada penelitian ini,
ketuntasan belajar siswa dilihat dari kriteria ketuntasan minimal KKM dan kriteria ketuntasan secara klasikal. KKM untuk siswa pada mata pelajaran
matematika adalah sesuai dengan KKM yang ditetapkan di sekolah. Siswa
dikatakan tuntas jika nilai hasil belajar yang diperolehnya mencapai .
Kriteria ketuntasan klasikal adalah proporsi antara siswa yang tuntas sesuai KKM dengan seluruh siswa yang ada di kelas, yaitu sebesar
. Hasil belajar
Tabel 2.1 Nilai Perbandingan Trigonometri untuk Sudut-sudut Istimewa dikatakan tuntas jika proporsi siswa yang mencapai KKM sebesar
sudah memenuhi kriteria ketuntasan secara klasikal sebesar
S.K. Kepala SMK Pelayaran Wira Samudera, 2014.
2.1.8 Tinjauan Materi Pokok
Perbandingan Trigonometri suatu Sudut
Perbandingan trigonometri suatu sudut adalah perbandingan antara sisi-sisi suatu segitiga siku-siku. Perbandingan trigonometri didefinisikan sebagai berikut.
Nilai perbandingan trigonometri untuk sudut-sudut istimewa sebagai berikut.
Perbandingan Trigonometri
√ √
√ √
√ √
- -
√ √
√ √
- -
√ √
-
Gambar 2.1 Tanda Perbandingan Trigonometri untuk Titik-titik di Kuadran Tanda perbandingan trigonometri untuk titik-titik di kuadran I, II, III, dan IV
dapat ditentukan sebagai berikut.
Sudut-sudut yang berelasi sebagai berikut. 1
Relasi sudut dengan komplemennya penyikunya
penyikunya penyikunya
2 Relasi sudut dengan pelurusnya
3 Relasi sudut dengan sudut
4 Relasi sudut dengan sudut
Di bawah ini beberapa contoh penerapan prinsip perbandingan trigonometri dalam kehidupan nyata sebagai berikut.
y
x
Kuadran I
semua +
Kuadran II
sinus +
Kuadran III
tan +
Kuadran IV
cos +
1 Dalam teknik bangunan dan arsitektur, digunakan untuk mengukur rangka
atap dan sudut elevasi pada sebuah kawat penyangga jembatan. 2
Pada ilmu pelayaran, trigonometri digunakan untuk menentukan posisi kapal ketika berada di laut lepas, dan lain-lain. Marwanta, 2009: 240
2.1.9 Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan dengan penelitian ini yaitu penelitian yang dilakukan oleh Syamsul Aziz
dengan judul “Peningkatan Pemahaman Matematik Siswa melalui Penggunaan Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project
MMP ”, dengan kesimpulan sebagai berikut.
1 Pemahaman Matematik siswa kelas VIII-F di SMP Negeri 12 Tasikmalaya
Tahun Ajaran 20122013 dengan model Missouri Mathematcs Project lebih baik daripada pemahaman matematik siswa yang pembelajarannya
menggunakan model pembelajaran langsung. Hal ini terlihat dari peningkatan rata-rata nilai tes formatif siswa setiap siklusnya.
2 Kemandirian belajar siswa yang pembelajarannya menggunakan model
Missouri Mathematics Project MMP tergolong sedang. Dari hasil penyebaran angket dan analisis data, diperoleh 90,24 siswa belajar
matematika tanpa diperintah orang lain, 70,73 siswa tetap belajar matematika meskipun teman-temannya mengajak bermain dan 51,22
belajar matematika di rumah hanya jika akan menghadapi ulangan atau ujian matematika.
Selain itu, penelitian ini juga relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh Arifin 2010 yang menunjukkan bahwa penerapan model Missouri
Mathematics Project dalam pembelajaran matematika memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan hasil belajar. Serta penelitian Jannah 2013 yang
menunjukkan bahwa peningkatan pemahaman dan sikap positif siswa pada materi fungsi yang memperoleh pembelajaran matematika dengan model Missouri
Mathematics Project lebih tinggi daripada siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional.
2.2 Kerangka Berpikir
Karakteristik matematika adalah bersifat abstrak. Sifat abstrak ini menyebabkan banyak siswa mengalami kesulitan dalam memahami, mempelajari,
dan menyelesaikan soal matematika. Dalam Badan Standar Nasional Pendidikan Depdiknas: 2006, pemberian mata pelajaran ini bertujuan untuk membekali
siswa dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama. Pada pembelajaran matematika di SMK Pelayaran
Wira Samudera, guru biasanya menggunakan model Direct Instruction dalam menyampaikan materi trigonometri. Guru melakukan ceramah, latihan soal, tanya
jawab, dan penugasan. Akan tetapi, siswa masih terlihat kurang aktif dalam melakukan aktivitas belajar seperti membaca, bertanya, menjawab, berkomentar,
mengerjakan, mengkomunikasikan, presentasi, dan berdiskusi sehingga
pemahaman siswa terkait konseptual dan proseduralnya kurang menyeluruh dan menyebabkan hasil belajar beberapa siswa pada mata pelajaran matematika belum
mencapai KKM yang ditentukan oleh sekolah. Untuk mengatasi hal tersebut perlu dilakukan upaya pengembangan pembelajaran yang tepat.