Teori Belajar Bruner Pengertian Belajar
Jerome Bruner berpendapat bahwa belajar matematika ialah belajar tentang konsep-konsep dan struktur-struktur matematika yang terdapat di dalam
materi yang dipelajari serta mencari hubungan-hubungan antara konsep-konsep dan struktur-struktur matematika itu. Pemahaman terhadap konsep dan struktur
suatu materi menjadikan materi itu dipahami secara lebih komprehensif. Selain itu siswa lebih mudah mengingat materi, bila yang dipelajari itu memiliki pola yang
terstruktur. Dengan memahami konsep dan struktur akan mempermudah terjadinya transfer. Dalam belajar, Bruner hampir selalu memulai dengan
memusatkan manipulasi material. Siswa harus menemukan keteraturan dengan cara pertama-tama memanipulasi material yang berhubungan dengan keteraturan
intuitif yang sudah dimiliki siswa itu. Ini berarti siswa dalam belajar harus terlihat aktif mentalnya yang dapat diperlihatkan keaktifan fisiknya Hudojo, 1988: 56.
Bruner sebagaimana dikutip oleh Hudojo 1988: 56 melukiskan siswa berkembang melalui tiga tahap perkembangan mental yaitu:
1 Enaktif
Dalam tahapan ini, siswa belajar menggunakan atau memanipulasi objek- objek secara langsung.
2 Ikonik
Tahap ini menyatakan bahwa kegiatan siswa mulai menyangkut mental yang merupakan gambaran dari objek-objek. Dalam tahap ini siswa tidak
memanipulasi langsung objek-objek seperti dalam tahap enactive melainkan sudah dapat memanipulasi langsung dengan menggunakan gambaran dari
objek.
3 Simbolik
Tahap terakhir ini menurut Bruner merupakan tahap memanipulasi simbol- simbol secara langsung dan tidak lagi ada kaitannya dengan objek-objek.
Dalam Slameto 2003: 11, Bruner berpendapat alangkah baiknya bila sekolah dapat menyediakan kesempatan bagi siswa untuk maju dengan cepat
sesuai dengan kemampuan siswa dalam bidang tertentu. Di dalam proses belajar Bruner mementingkan partisipasi aktif dari tiap siswa dan mengenal dengan baik
adanya perbedaan kemampuan. Untuk meningkatkan proses belajar perlu lingkungan yang dinamakan Discovery Environment, ialah lingkungan dimana
siswa dapat melakukan eksplorasi, penemuan-penemuan baru yang belum dikenal atau pengertian yang mirip dengan yang sudah diketahui. Dalam tiap lingkungan
selalu ada bermacam-macam masalah, hubungan-hubungan, dan hambatan yang dihayati oleh siswa secara berbeda-beda pada usia yang berbeda pula. Dalam
lingkungan banyak hal yang dapat dipelajari siswa. Hal tersebut sejalan dengan konsep penggunaan model pembelajaran
MMP dalam penelitian ini yang diharapkan mampu mendorong siswa untuk bisa menanamkan konsep secara benar sehingga sesuai dengan tahapan-tahapan di
atas, kemampuan pemahaman konseptual dan prosedural setiap siswa akan meningkat.