Metode Perancangan Program METODOLOGI KAJIAN

29 Langkah 6 : Menghitung jumlah total nilai daya tarik. Menunjukkan total nilai daya tarik dalam setiap kolom strategi QSPM, jumlah ini menunjukkan strategi mana yang paling menarik dalam setiap set strategi. Semakin tinggi nilai daya tarik menunjukkan strategi itu semakin menarik.

3.4. Metode Perancangan Program

Untuk menwujudkan agroindustri perdesaan dan dapat jadi andalan bagi perekonomian daerah maka perlu paradigma baru dalam pembangunan agroindustri, yaitu dengan visi terwujudnya masyarakat yang sehat dan produktif serta kreatif. Melalui pegembangan agroindustri yang baru tersebut mengisyaratkan bahwa pembangunan agroindustri harus memihak pada rakyat. Paradigma pembangunan agroindustri yang baru tersebut perlu disosialisasikan dan diketahui oleh semua stakeholders dan pelaksanaannya harus fokus kepada pencapaian sasaran yang diharapkan. Dalam melakukan FGD masing-masing orang yang hadir diharpkan berpartisipasi terhadap perancan gan program yang didiskusikan untuk berpedoman kepada: 1. Merumuskan permasalahan dengan lebih efektif. 2. Komunikasi yang efektif diantara para pelaku yang diharapkan berperan serta dalam program. 3. Adanya kesukarelaan antara para pelaku dalam berperan serta. Beberapa alasan yang menyertakan masyarakat dalam pengelolaan sumber daya alam adalah : 30 1. Merumuskan permasalahan yang lebih efektif. 2. Terungkapnya informasi riil dan pemahaman masyarakat diluar jangkauan ilmiah. 3. Terumuskannya alternatif penyelesaian masalah y ang secara sosial lebih dapat diterima. 4. Terbentuknya rasa memiliki pada masyarakat terhadap rencana dan penyelesaian program, sehingga memudahkan penerapan. Diharapkan anggota diskusi yang hadir dalam FGD adalah stakeholder yang mempunyai latar belakang pendidikan sesuai permasalahan yang akan dibahas dalam suatu model perencanan yang berorientasi pada proses dengan pendekatan bottom–up dengan menggunakan metode partisipatory¸ dalam pelaksanaan kegiatan yang berorientasi pada proses model top down , perencaan kegiatan dimaksud sudah dikenal dan diakui secara luas: 1. Data dikumpulkan, dikaji dan dicoba secara langsung oleh pemakai. 2. Pemecahan masalah sudah langsung dapat dicoba selama berlansung proses dikusi. 3. Menjadi meningkat penghargaan atas masalah yang dih adapi para stakeholders, konteks kebudayaan serta perubahan kondisi. 4. Kelemahan dan kekuatan langsung dipahami oleh mereka yang ikut dalam proses diskusi. 5. Semakin meningkat motivasi peserta untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan lantaran semakin memahami masalah yang dihadapi. Pertalian dengan hal-hal yang dikemukakan diatas maka dalam Kajian Pembangunan Daerah ini terutama dalam pelaksanaan pengembangan komoditas agroindustri di Kabupaten Bengkalis, maka pendekatan atau Metoda Perancangan Program yang akan digunakan adalah dengan “Fokus Grup Diskusi Focus Group Discussion FGD”.

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Keadaan Geografis

Keadaan wilayah Kabupaten Bengkalis terletak pada posisi Timur Pulau Sumatera antara 2º, 30 ºLintang Utara-0º,17º Lintang Utara atau 100º, 52º Bujur Timur–102º, 10º Bujur Timur. Luas wilayah Kabupaten Bengkalis 11.481,77 km² yang terdiri dari pulau–pulau dan lautan. Jika dirinci luas wilayah menurut kecamatan dan dibandingkan dengan luas Kabupaten Bengkalis, Kecamatan Pinggir merupakan Kecamatan terluas yaitu dengan luas 2.503,47 km² 21,795 dan Kecamatan yang terkecil adalah Kecamatan Rangsang Barat dengan luas 241.60 km² 2,10. Batas wilay ah Kabupaten Bengkalis adalah: - Sebelah Utara berbatasan dengan Selat Melaka. - Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Siak. - Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Rokan Hilir. - Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Kepulauan Riau. Kabupaten Bengkalis merupakan salah satu dari kabupaten di Provinsi Riau bagian kepulauan. Kabupaten Bengkalis terdiri atas wilayah daratan yang berupa lima buah pulau besar, yaitu: Pulau Bengkalis, Pulau Rupat, Pulau Padang, Pulau Tebing Tinggi serta Pulau Rangsang dan pulau -pulau sekitarnya. Secara administratif Kabupaten ini terbagi menjadi 13 Kecamatan, yaitu: Kecamatan Mandau, Kecamatan Bukit Batu, Kecamatan Rupat, Kecamatan Bengkalis, Kecamatan Bantan, Kecamatan Merbau, Kecamatan Rangsang, Kecamatan