Tabel 12. Perkembangan Produksi Perikanan Menurut Kecamatan di Kabupaten Bengkalis Tahun 2001-2005
Produksi Perikanan ton Ikan laut
Kecamatan Tangkap
Tambak KJA
Ikan air tawar
Jumlah Mandau
Pinggir Bukit batu
Siak Kecil Bantan
Bengkalis Merbau
Rupat Rupat Utara
Rangsang Rangsang Barat
Tebing Tinggi Tb. Tinggi Barat
- -
53,00 5,00
2.100,00 3.79,00
8,56 9,50
564,00 1.486,00
1.741,00 265,00
2,70 -
- -
- 5,20
93,50 -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
2,75 -
- 1,10
2,50 2,50
- 14,00
6,50 4,00
125,00 -
- -
- -
- -
- -
14,00 6,50
57,00 130,00
2.105,20 3.822,50
11,31 9,50
564,00 1.487,10
1.743,50 267,50
2,70 Jumlah
9.964,76 98,70
8,85 149,50
10.220,81 2004
13.818,00 128,12
7,31 15,83
13.969,26 2003
15.613,21 200,15
138,36 203,75
16.155,47 2002
15.484,89 181,60
305,97 50,00
16.022,46 2001
15.504,27 163,05
473,57 178,00
16.318,89 Pertumbuhantahun
-10,46 -11,79
21,1 -4,27
-11,04
Sumber : Dinas Perikanan Kabupaten Bengkalis
5.5. Penentuan Sub Sektor Sumber Bahan Baku
Berdasarkan empat sub sektor tersebut responden diminta untuk memberikan penilaiaan berdasarkan 11 kriteria yang telah ditetapkan. Penilaian
kriteria-kriteria tersebut dengan memberikan nilai 4 sangat mendukung, nilai 3 mendukung, nilai 2 kurang mendukung dan nilai 1 tidak mendukung.
Responden pada kajian ini terdiri dari para pejabat pengambil kebijakan, para pakarahli dosen dan pejabat dan peneliti serta para pelaku agroindustri
pihak swasta dan pengusaha yang bergerak dibidang agroindustri. Hasil penentuan sub sektor pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan
diperlihatkan pada Tabel 13. Berdasarkan data yang dikumpulkan dari para responden tentang
penetapan sub sektor agroindustri perdesaan di Kabupaten Bengkalis, kemudian dilakukan dengan analisis teknik skoring.
Tabel 13. Hasil Penentuan Bobot Sub Sektor
No Kriteria
Pertanian Peternakan Perikanan Perkebunan
Bobot 1
Ketersediaan lahan 3
3 3
3 0,097
2 Produktivitas lahan
3 3
3 3
0,102 3
Keterampilan petani 2
2 2
2 0,088
4 Teknologi
2 2
2 3
0,084 5
Potensi pasar 3
3 3
4 0,102
6 Aksesibilitas
3 3
3 3
0,097 7
Aspek kelembagaan 2
3 2
2 0,071
8 Kebijakan pemerintah
3 3
3 3
0,093 9
Kondisi lingkunganalam 3
3 3
3 0,106
10 Aspirasimotivasi petani
3 3
3 3
0,088 11
Kemudahanketersediaan peralatan 2
2 3
3 0,071
S k o r 2,681
2,714 2,862
2,904 Ranking
IV III
II I
Dari hasil penilaian tersebut terlihat bahwa sub sektor yang mempunyai nilai tertinggi adalah sub sektor perkebunan dengan nilai 2,904, sub sektor
perikanan urutan kedua dengan nilai 2,862, sub sektor peternakan urutan ketiga dengan nilai 2,714, kemudian sub sektor pertanian pada urutan keempat dengan
nilai 2,681. Hasil analisis memperlihatkan bahwa sub sektor perkebunan dan perikanan tidak terdapat perbedaan yang sangat menc olok, namun yang akan
dibahas lebih lanjut adalah sub sektor yang memiliki nilai atau rangking tertinggi, dalam hal ini adalah sub sektor perkebunan.
Sub sektor perkebunan layak dijadikan sub sektor agroindustri perdesaan di Kabupaten Bengkalis hal ini diketahui dari beberapa kriteria utama, yaitu
kondisi lingkungan alam dengan kriteria bobot tertinggi sebesar 0,106, potensi pasar dan produktifitas lahan mempunyai bobot yang sama sebesar 0,102
sedangkan ketersediaan lahan dan aksesibilitas mempunyai bobot sama yaitu 0,097 kemudian kebijakan pemerintah dengan bobot sebesar 0,093.
5.6. Penentuan Bahan Baku Komoditas Agroindustri