5.6. Penentuan Bahan Baku Komoditas Agroindustri
Penentuan bahan baku komoditas agro industri pada sub sektor perkebunan, dilakukan sama seperti dalam penentuan sub sektor perkebunan yaitu
dengan menggunakan kriteria dan skor sebagaimana yang tertera pada Tabel 14 selanjutnya dianalisis dengan teknik skoring muncul bahan baku berbasis sagu.
Pada Tabel 14 dapat dilihat bahwa pada umumnya responden memberi nilai 3 terhadap tiga komoditas utama dengan 11 kriteria yang ada, artinya ketiga
komoditas utama tersebut kucuali komoditas bahan baku melinjo tersebut layak dikembangkan dan dijadikan bahan baku agroindustri perdesaan di Kabupaten
Bengkalis. Pada kajian ini, penulis hanya memilih satu komoditas bahan baku yang
mempunyai skor tertinggi untuk dijadikan komoditas bahan baku agroindustri perdesaan, walaupun dari masing-masing komoditas bahan baku tidak terlalu jauh
perbedaannya. Berdasarkan Tabel 14 tersebut ternyata komoditas bahan baku berbasis sagu dapat dijadikan komoditas bahan baku agroindustri perdesaan
dengan nilai skor tertinggi sebesar 2,918, sedangkan komoditas bahan baku lainnya masing-masing kelapa dengan skor sebesar 2,833, kopi dengan skor
sebesar 2,555 dan melinjo dengan skor sebesar 2,359. Komoditas bahan baku berbasis sagu terpilih sebagai komoditas agroindustri
perdesaan di Kabupaten Bengkalis, dimana dari 11 kriteria utama yang mendasari penilaian para responden adalah aksesibilitas ketersediaan bahan baku dengan
bobot 0,106, potesi pasar dan keterampilan masyarakat mempunyai nilai yang sama dengan bobot 0,087, tingkat produksi bahan baku dengan bobot 0,084 dan
daya serap tenaga kerja dengan bobot sebesar 0,080 serta teknologi yang tersedia dan kelembagaan dengan bobot sebesar 0,076.
Tabel 14. Hasil Analisis Penentuan Bahan Baku Komoditas Agroindustri
No Kriteria
Basis Sagu
Basis Kopi
Basis Kelapa
Basis Melinjo
Bobot 1
Tingkat produtifitas bahan baku 3
2 3
2 0,094
2 Aksesibilitas ketersediaan bahan baku
3 3
3 2
0,106 3
Potensi pasar 3
3 3
3 0,098
4 Teknologi yang tersedia
3 2
2 2
0,086 5
Kebijakan pemerintah 3
2 3
2 0,082
6 Kelembagaan
3 2
3 2
0,086 7
Sarana dan prasarana produksi 3
2 3
2 0,098
8 Keterampilan masyarakat
3 3
3 3
0,098 9
Sosial budaya masyarakat 3
3 3
3 0,082
10 Daya serap tenaga kerja
3 3
3 2
0,090 11
Dampak terhadap lingkungan 2
3 2
3 0,082
S k o r 2,918
2,555 2,833
2,359 Ranking
I III
II IV
Sedangkan kriteria lainnya yang juga menjadi pertimbangan untuk penentuan bahan baku agroindustri perdesaan adalah kebijaksanaan pemerintah,
sosial budaya masyarakat serta dampak terhadap lingkungan dengan masing - masing bobot sebesar 0,073.
5.7. Sagu Sebagai Bahan Baku Komoditas Agroindustri di Kabupaten Bengkalis