Sedangkan jenis tanaman bahan makanan lainnya seperti, kacang hijau, kedelai, talas dan kacang tanah produksinya pada tahun 2005 tidak begitu
menonjol hal ini dapat dilihat pada Tabel 8.
5.2. Sub Sektor Perkebunan
Luas panen tanaman perkebunan rakyat di Kabupaten Bengkalis ada beberapa jenis. Untuk mengetahui luas panen tanaman perkebunan rakyat
sebagaimana pada Tabel 9 sebagai berikut. Tabel 9. Perkembangan Luas Panen Tanaman Perkebunan Rakyat Menurut
Kecamatan di Kabupaten Bengkalis Tahun 2001-2005
Jenis Komoditi ton Kecamatan
Karet Kelapa
Kopi Sagu
Melinjo Mandau
Pinggir Bukit batu
Siak Kecil Bantan
Bengkalis Merbau
Rupat Rupat Utara
Rangsang Rangsang Barat
Tebing Tinggi Tb. Tinggi Barat
2.076 2.437
6.102 2.977
8.541 5.673
8.364 5.136
769 685
4.557 2.024
1.963 953
573 1.467
395 12.790
2.132 1.684
872 119
15.722 10.590
2.678 853
- -
10 65
- 35,5
- 173
6 49
705 -
4 -
- -
- -
-
9.463 289
4 2.483
512 21.602
7.321 -
- -
-
18,75 11,00
0,50 -
2,50 -
1,50 1,75
4,00 Jumlah
51.304 50.828
1.047,5 67.780
40,00 2004
72.809 49.802
1.209 16.530
40,00 2003
58.182 47.280
1.037 25.100
90,00 2002
66.646 49.529
1.646 29.845
85,00 2001
62.304 48.198
2.012 62.450
79,00
Pertumbuhan tahun
-4,74 1,34
-15,1 2,07
-15,65
Sumber: Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Bengkalis 2006
Dari lima jenis komoditas tanamam perkebunan rakyat pada Tabel 9 dalam
rentang waktu 2001–2005 luas panen tanaman keret tingkat pertumbuhannya negatif mengalami penurunan yaitu seluas -4,74 persen yang tersear pada 13
Kecamatan, perpersentase yang tertinggi pada tahun 2004 sebesar 72.809 ha dan luas panen terendah pada tahun 2005 sebesar 51.304 ha
Luas panen tanaman kelapa pada tahun 2005 sebesar 50.828 ha tersebar pada 11 kecamatan dari tahun 2001–2005 pertumbuhannya mengalami peningkatan
sebesar 1,34 persen per tahun luas panen tertinggi juga berada pada tahun 2005 seluas 50.828 ha dan luas panen terendah pada tahun 2003 sebesar 47.280 ha.
Untuk mengetahui perkembangan produksi tanaman perkebunan rakyat sebagaimana pada Tabel 10 sebagai berikut.
Tabel 10. Perkemban gan Produksi Tanaman Perkebunan Rakyat Menurut Kecamatan di Kabupaten Bengkalis Tahun 2001 -2005
Jenis Komoditi ton Kecamatan
Karet Kelapa
Kopi Sagu
Melinjo Mandau
Pinggir Bukit batu
Siak Kecil Bantan
Bengkalis Merbau
Rupat Rupat Utara
Rangsang Rangsang Barat
Tebing Tinggi Tb. Tinggi Barat
2.704 2.928
5.488 1.464
7.080 2.112
11.336 12.768
840 216
19.888 24.240
272 202
563 392
447 7.328
1.762 3.787
660 120
7.820 9.002
25.026 4.423
- -
70 3,5
- -
- 21,8
1 0,3
166,0 -
0,02 -
- -
- -
-
19.236 488
12 6816
- 12.864
14.800 -
- -
- 18,75
11,00 0,50
- 2,50
- 1,50
1,75 4,00
Jumlah 91.336
61.532,00 262,62
339.769 40,00
2004 246.672
48.832,80 265,20
83.416 40,00
2003 229.110
31.108,34 524,50
123.562 90,00
2002 24.347
44.947,00 429,80
151.160 85,00
2001 22.653
42.816 415,30
328.940 79,00
Pertumbuhan tahun 41,70
9,49 -10,83
0,81 -15,65
Sumber : Dinas Perkebunan Kabupaten Bengkalis 2006
Luas panen tanaman sagu tahun 2005 seluas 67.780 ha yang tersebar pada 7 kecamatan yaitu Kecamatan Merbau, Rupat, Rupat Utara, Rangsang, Rangsang
Barat, Tebing Tinggi dan Tebing Tinggi Barat. Dalam rentang waktu 2001 sampai dengan 2005 mengalami peningkatan pertumbuhan 2,07 persen per tahun dengan
luas panen tertinggi di tahun 2005 seluas 67.780 ha.dan luas panen terend ah pada tahun 2004 seluas 41.674 ha.
Produksi karet tahun 2005 sebesar 91.336 ton, yang tersebar pada 13 kecamatan, kecamatan yang paling tinggi produksinya adalah Kematan Teb ing
sebesar 24.240 ton. Dari tahun 2001–2005 terus mengalami peningkatan sebesar 41,70 persen per tahun, sedangkan produksi tertinggi berada pada tahun 2004
sebesar 246.672 ton dan produksi terendah berada pada tahun 2001 sebesar 22.653 ton.
Produksi sagu tahun 2005 sebesar 339.769 ton yang tersebar pada 6 kecamatan yaitu Kecamatan Merbau, Rupat, Rupat Utara, Rangsang, Tebing
Tinggi dan Tebing Tinggi Barat. Dalam rentang waktu 2001–2005 mengalami peningkatan 0,81 persen per tahun dengan produksi tertinggi pada tahun 2005
sebesar 339.769 ton.dan produksi terendah pada tahun 2004 sebesar 83.416 ton.
5.3. Sub Sektor Peternakan