2 Secara demografis letak Kabupaten Bengkalis di Pesisir Selatan Pulau
Sumatera, merupakan daerah yang berbatasan langsung dengan Negara Singapura dan Malaysia, sehingga akan memberikan dampak langsung terhadap fenomena
era globalisasi di Kabupaten Bengkalis. Dengan kondisi daerah yang didominasi oleh hutan dan areal pertanian yang cukup luas, menuntut adanya solusi terhadap
permasalahan dalam pembangunan sektor pertanian, maka diperlukan dukungan dari program pengembangan agroindustri perdesaan.
Selama ini pengembangan agroindustri perdesaan di Kabupaten Bengkalis banyak diwarnai oleh pengaruh birokrasi, yaitu dalam bentuk program -program
yang diterapkan pada masyarakat hanya bersifat proyek sehingga muncul permasalahan-permasalahan di dalam pembangunan agroindustri. Atas dasar hal
tersebut, maka diperlukan suatu analisis untuk menentukan ”Bagaimana Strategi Pengembangan Agroindustri Perdesaan di Kabupaten Bengkalis?”, agar dapat
mendukung upaya pembangunan pertanian.
1.2. Perumusan Masalah
Peluang otonomi daerah harus direspon oleh pemerintah daerah secara bijak, terutama dalam perencanaan pembangunan dan pemanfaatan potensi
sumberdaya alam secara optimal dan terarah untuk kesejahteraan masyarakat. Pertanian merupakan mata pencaharian sebahagian besar penduduk Kabupaten
Bengkalis. Agroindustri merupakan sektor hilir dari pertanian, dalam suatu rangkaian agribisnis dapat diharapkan sebagai peluang pasar. Dalam
pengembangan pertanian mau tidak mau agroindustri berbasis perdesaan harus dikembangkan. Untuk itu perlu dilihat. ”apa sumber -sumber bahan baku
agroindustri yang dapat dikembangkan di Kabupaten Bengkalis?”, dan “apa
3 komoditas agroindustri perdesaan yang akan dikembangkan di Kabupaten
Bengkalis?“. Kekuatan potensi sumberdaya alam dan sumberdaya manusia merupakan
keunggulan komparatif yang dimiliki suatu daerah. Namun keunggulan komparatif harus diiringi dengan keunggulan kompetitif agar dapat bersaing
dengan kompetitor dari luar daerah. Kabupaten Bengkalis dalam menghasilkan produk-produk pertanian dapat dikatakan sudah memiliki keunggulan komparatif
bagi pengembangan agroindustri. Beberapa produk pertanian selama ini telah diolah menjadi produk industri oleh berbagai agroindustri yang berada di
Kabupaten Bengkalis, namun dalam pemasaran produk-produk tersebut selama ini dirasakan masih lemah dalam bersaing dengan produk dari luar, untuk itu perlu
dilihat “bagaimana faktor-faktor strategis eksternal dan internal mempengaruhi pengembangan agroindustri perdesaan di Kabupaten Bengkalis?”.
Suatu usaha atau organisasi dalam perkembangannya dipengaruhi oleh lingkungan yang harus dihadapi baik internal maupun eksternal. Agroindustri juga
tidak terlepas dari pengaruh lingkungan , dengan mengelola faktor-faktor lingkungan secara baik maka dapat diharapkan suatu usaha atau organisasi
memiliki keunggulan kompetitif competitive advantage. Dalam rangka pengembangan agroindustri perdesaan perlu diketahui “apa rumusan strategi
pengembangan agroindustri perdesaan di Kabupaten Bengkalis?”.
4
1.3. Tujuan dan Manfaat Kajian 1.3.1. Tujuan Kajian