Hasil Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA

berorientasi pada sikap terhadap keanggotaan dalam organisasi. Kesempatan ialah ketersediaan peran-peran pekerjaan-pekerjaan pilihan lain dalam lingkungan organisasi. Suatu hipotesis pokok Price ialah bahwa perasaan tidak puas hanya mengakibatkan pergantian karyawan apabila ada kesempatan yang relatif banyak, yakni ada interaksi antara kepuasan dan kesempatan kerja lain. Gambar 2. Model Price mengenai faktor penentu dan variabel-variabel yang menghambat Price dalam Mobley, 1986 Sementara itu Mobley 1986 memperkenalkan kemungkinan- kemungkinan hubungan perantara yang berkaitan antara kepuasan kerja dan pergantian tenaga kerja. Model ini mengemukakan bahwa perasaan tidak puas menimbulkan pikiran-pikiran untuk keluar, mendorong pada pengevaluasian perilaku, mendorong pada pengevaluasian berbagai alternatif lain, bermaksud keluar dan pada akhirnya pergantian karyawan.

2.4. Hasil Penelitian Terdahulu

Mayangsari 2005 dalam penelitiannya yang berjudul analisis tingkat perputaran tenaga kerja dan pengaruhnya terhadap produktifitas pada departemen produksi PT. Yamaha Indonesia Motor Manufacturing, Pembayaran Pemaduan Komunikasi yang membantu Komunikasi Formal Pemusatan KEPUASAN KESEMPATAN PERGANTIAN KARYAWAN menyimpulkan bahwa faktor-faktor manajemen dan lingkungan dalam perusahaan cukup baik dan jika terpenuhi tidak akan terlalu mempengaruhi tingkat perputaran tenaga kerja, sebagian besar responden merasa produktifitas kerja mereka sudah cukup memuaskan dan cukup memberikan kontribusi bagi perusahaan. Oleh karena itu perusahaan juga mendukung dengan memberikan penilaian dan penghargaan yang tinggi untuk hasil kerja keras mereka dalam meningkatkan produktifitas. Hasil analisis korelasi menunjukan adanya hubungan positif namun agak lemah antara perputaran tenaga kerja terhadap produktifitas rs = 0.393, Hasil analisis regresi berganda menunjukan nilai R² = 0.989 98,9. Hal ini berarti variabel perputaran tenaga kerja, variabel kelas jabatan dan variabel kelas usia mampu menerangkan variabel produktifitas sebesar 98,9. Sedangkan sisanya 1,1 dipengaruhi faktor lain yang diabaikan di dalam penelitian. Menurut Marwiyah 2005 dalam penelitiannya yang berjudul mempelajari besarnya pengaruh loyalitas dan turnover pada PT. UNITEX, bahwa turnover tertinggi terjadi pada tahun 2003 sebesar 29,1 hal ini dikarenakan adanya rasionalisasi dari pihak perusahaan, sedangkan nilai ketahanan mempunyai nilai yang tinggi pada tahun 2001 sebesar 95,26, hubungan yang terjadi antara turnover dan loyalitas adalah signifikan. Hal ini di jelaskan dari koefisien korelasi sebesar 0,894. Hasil penelitian juga mendapatkan persamaan garis Y = - 8,481+1,040X yang berarti setiap kenaikan variabel X loyalitas akan menurunkan variabel Y turnover. Menurut Anggraeni 2004 berdasarkan penelitian yang dilakukan tentang analisis tingkat kepuasan kerja karyawan bagian produksi di PT Mitra Marin Manunggal Sidoarjo Jawa Timur, bahwa tingkat kepuasan kerja keryawan harian dan borongan terhadap faktor-faktor kepuasan kerja yang terdiri dari kondisi kerja, peraturan kerja, kompensasi, hubungan dengan atasan, dan hubungan dengan rekan kerja berada pada kriteria tingkat kepuasan sedang yang berarti karyawan sebagian besar telah merasa puas terhadap faktor-faktor kepuasan tersebut. Nilai perputaran tenaga kerja turnover PT Mitra Marin Manunggal termasuk kedalam kategori rendah dengan nilai perputaran dibawah 25. Menurut Dewi 2005 berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa tingkat kepuasan kerja pegawai Pusdiklat Pegawai Sawangan tergolong sedang dan terdapat perbedaan tingkat kepuasan secara signifikan pada setiap unit kerja, ini berarti bahwa perubahan struktur organisasi yang terjadi di Pusdiklat menimbulkan perbedaan tingkat kepuasan kerja. Perbedaan ini dikarenakan adanya perbedaan fungsi dari setiap unit kerja dalam melaksanakan tugasnya sebelum dan sesudah perubahan struktur organisasi. Motivasi kerja pegawai di Pusdiklat tergolong tinggi dan tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada setiap unit kerja. Artinya bahwa semua pegawai mempunyai perasaan yang sama termotivasi untuk menjalankan tugas dan tanggung jawab mereka dalam melaksanakan berbagai hal yang dapat menunjang pencapaian tujuan Pusdiklat. Efektifitas kepemimpinan di Pusdiklat tergolong sedang dan terdapat perbedaan yang signifikan pada setiap unit kerja. Terdapat hubungan positif yang tidak signifikan antara motivasi kerja dengan kepuasan kerja. Ini berarti bahwa perubahan motivasi kerja tidak menyebabkan perubahan terhadap kepuasan kerja. Terdapat hubungan positif yang signifikan antara efektifitas kepemimpinan dengan kepuasan kerja, apabila keterampilan kepemimpinan semakin efektif maka tingkat kepuasan kerja karyawan akan semakin meningkat. Berdasarkan penelitian terdahulu di atas belum ada penelitian yang menganalisis hubungan antara kepuasan kerja dengan tingkat turnover karyawan. Untuk faktor-faktor kepuasan kerja yang dianalisis secara umum sama namun pada penelitian ini difokuskan kepada beberapa faktor, antara lain kepuasan terhadap kompensasi, seperti gaji, tunjangan dan fasilitas, pekerjaan itu sendiri, promosi pekerjaan, hubungan atasan dengan bawahan, hubungan dengan rekan sekerja dan kondisi kerja di perusahaan. Walaupun telah banyak penelitian mengenai kepuasan kerja karyawan, namun untuk penelitian ini akan berbeda dikarenakan adanya perbedaan latar belakang sosial, budaya dan karakteristik dari perusahaan serta responden yang menjadi objek penelitian. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi rank spearman dan analisis turnover karyawan.

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual

Manajemen sumberdaya manusia adalah ilmu dan seni yang mengatur unsur manusia cipta, rasa, karsa sebagai aset suatu organisasi demi terwujudnya tujuan organisasi dengan cara memperoleh, mengembangkan dan memelihara tenaga kerja secara efektif dan efisien Arep dan Tanjung, 2003. Manajemen sumberdaya manusia yang baik dalam suatu perusahaan ditandai dengan adanya motivasi kerja yang tinggi pada setiap karyawannya, yang mengakibatkan tingginya kepuasan kerja karyawan itu sendiri. Kepuasan kerja adalah bagaimana perasaan seseorang terhadap pekerjaannya dan berbagai macam aspek dari pekerjaan tersebut, sehingga kepuasan kerja sangat berkaitan dengan sejauh mana seseorang menyukai puas atau tidak menyukai tidak puas terhadap pekerjaannya. Karyawan yang merasa puas dengan pekerjaannya akan menampilkan pribadi yang baik dalam bekerja di perusahaan, misalnya kemungkinan untuk betah bekerja pada perusahaan lebih lama, absennya lebih sedikit, menghasilkan pekerjaan yang berkualitas tinggi, memiliki motivasi yang tinggi, sehingga akan menguntungkan kedua pihak baik perusahaan maupun karyawan. Kepuasan kerja karyawan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya: kompensasi, seperti gaji dan tunjangan, pekerjaan itu sendiri, promosi pekerjaan, hubungan atasan dan bawahan, hubungan dengan rekan sekerja dan kondisi kerja di perusahaan. Jika faktor-faktor tersebut tidak terpenuhi dengan baik maka akan menimbulkan ketidakpuasan kerja. Kepuasan kerja itu sendiri berhubungan dengan beberapa variabel, salah satunya yaitu turnover karyawan. Kepuasan kerja lebih tinggi dihubungkan dengan turnover karyawan yang rendah, sedangkan karyawan yang kurang puas biasanya turnovernya lebih tinggi. Turnover yang tinggi pada suatu perusahaan akan berdampak pada tingginya biaya tenaga kerja, karena jika karyawan absen dari pekerjaannya mereka tidak menghasilkan apa-apa tidak produktif tetapi mereka tetap dibayar atau digaji. Ketika seorang karyawan berhenti dari pekerjaannya, orang yang akan menggantikan posisi