Kepuasan Terhadap Hubungan Atasan Bawahan

4.8.2. Kepuasan Terhadap Hubungan Atasan Bawahan

Hubungan atasan dan bawahan merupakan faktor yang penting dalam menciptakan kepuasan kerja karyawan, karena adanya hubungan yang baik antara atasan dan bawahan akan menciptakan suasana yang komunikatif sehingga atasan dan bawahan dapat lebih terbuka dan mengerti apa yang diinginkan satu sama lain. Bawahan dapat lebih leluasa mengemukakan ide maupun keluhan yang dirasakan mengenai pekerjaan mereka. Dengan demikian atasan dan pimpinan dapat mengambil kebijakan yang lebih tepat mengenai karyawannya. Kepuasan terhadap hubungan atasan dan bawahan diukur dengan menggunakan indikator-indikator seperti hubungan atasan bawahan di dalam dan di luar pekerjaan, bimbingan dari atasan dalam pekerjaan, motivasi dari atasan, perhatian terhadap ide dan saran. Hasil perhitungan skor dari pertanyaan-pertanyaan yang menyangkut tingkat kepuasan terhadap hubungan atasan dan bawahan dapat dilihat pada Tabel 11. Tabel 11. Skor kepuasan responden terhadap hubungan atasan dan bawahan. No Indikator STS 1 KS 2 CS 3 S 4 SS 5 Rataan Skor Kesim pulan 1 Hubungan dengan atasan di dalam pekerjaan. 0 2 22 28 8 3,70 Puas 2 Hubungan dengan atasan di luar pekerjaan. 3 13 18 22 4 3,18 Cukup Puas 3 Bimbingan dari atasan dalam pekerjaan. 0 6 14 30 10 3,73 Puas 4 Motivasi semangat kerja dari atasan. 0 6 18 27 9 3,65 Puas 5 Perhatian terhadap ide atau saran. 0 6 22 30 2 3,49 Puas Rata-rata skor 3,54 Puas Dari hasil perhitungan skor di atas dapat dilihat bahwa kepuasan karyawan terhadap hubungan atasan dan bawahan secara keseluruhan berada pada kriteria puas. Karyawan merasa puas terhadap hubungannya dengan atasan di dalam pekerjaan dan perhatian dari atasan berupa bimbingan dalam pekerjaan, motivasi serta perhatian terhadap ide atau saran. Hubungan atasan dan bawahan di dalam lingkungan pekerjaan berjalan dengan baik, komunikasi yang terjalin pun sudah baik. Dalam hal perhatian dari atasan, karyawan merasa selama ini sudah diperhatikan oleh atasan terutama dalam bimbingan dari atasan pada saat melakukan pekerjaan, tetapi karyawan merasa cukup puas terhadap hubungannya dengan atasan di luar pekerjaan. Hal tersebut dikarenakan kurangnya komunikasi yang terjalin antara atasan dan bawahan di luar pekerjaan. Indikator yang memiliki skor paling tinggi adalah kepuasan terhadap bimbingan dari atasan di dalam pekerjaan, sedangkan indikator yang skornya paling rendah adalah kepuasan terhadap hubungan di luar pekerjaan.

4.8.3. Kepuasan Terhadap Hubungan dengan Rekan Sekerja